Bagian 1

13.1K 359 6
                                    

------------------------------------------------------
MENCINTAIMU dalam diam adalah hobby ku
Mencitaimu tanpa syarat adalah kelebihan ku
Dan berherhenti mencintaimu adalah kelemahanku
------------------------------------------------------

"Peraturan masih sama," ujar Seorang pria gagah yang memakai kemeja tosca. Bola matanya sedang memperhatikan wanita di depannya.

"Iya bang Ethan. Resa tau dan Resa enggak akan ngelangar, kecuali khilaf," ujar Resa terkekeh.

"Langgar saja, tapi Abang jamin setelah itu kamu akan menyesal."

Ethan tersenyum meremehkan Resa yang sudah berdecak kesal. "Bang Resa ad---" ucapan Resa di potong begitu saja oleh Ethan.

"Abang enggak izinin kamu kerja kelompok, kecuali kalo kamu kerja kelompoknya di rumah."

Resa menghela napas selalu seperti ini abangnya terlalu posesif dan overprotektif.

"Tapi Bang kami udah boking tempat makan buat kita belajar kan sayang kalo di batalkan" Resa menunduk sambil memainkan jari jemarinya.

"Yang ada kalian bukan kerja kelompok tapi bercanda, batalkan saja kalo masalah uang Abang bisa ganti sewa tempat itu" Ethan menyandarkan badannya kesenderan bangku.

"Ya, sudah seterah abang" Resa bangkit sambil menghentakan kakinya ke lantai, "Ayuk Abang, nanti keburu telat" Ethan melirik arlojinya.

"Bukankah hari ini kelas kamu di mulai dari jam 8? ini baru jam 7," ujar Ethan menaikan satu alisnya.

Resa lupa akan satu hal ia tidak akan bisa berbohong tentang jadwal matkul nya ke abangnya.

"Biarin dateng pagi-pagi itu lebih baik dari pada telat."

Ethan bangkit dari kursinya dan membingkai pipi Resa yang sangat pas di tangannya.

"Abang kaya gini karena enggak mau kamu kenapa-napa apalagi sampai di godain ama cwo brengsek di luaran sana, jadi tolong ngertiin abang,ok?" ada jeda, "Jangan ngambek kalo kaya gini rasanya Abang pengen cubit pipi kamu sampai melar tuh pipi" Resa langsung menutupi pipinya. Ethan terkekeh kecil karena kelakuan adik kecilnya.

Seperti biasanya sesudah sampai di lobby kampus abangnya. mengucapkan aturan aturan konyolnya dan tak lupa meninggalkan kecupan dikening dan mencubit gemas pipi Resa.

"Sa, gue mohon kali ini jangan langgar aturan yang abang lu buat, gue sebagai utusan dari abang lu enggak mau di maki-maki kaya kemarin gara-gara hp lu gk aktif. Awas ajah kalo lu langgar aturan yang di buat abang lu gue yang akan omelin lu habis-habisan" Resa hanya menampilkan sederetan giginya kepada Mina yang tak lain telah menjabat sebagai asisten Resa.

Yang sudah di utus oleh Ethan atau lebih tepatnya mata-mata Ethan dan pasti nya dapet gaji yang sangat menggiurkan.

"Malah nyengir lagi, utung gue dibayar sama abang lo kalo enggak gue bisa-bisa mati berdiri hadapi sikap lu yang suka ngelanggar aturan" Resa tak menanggapi ucapan atau lebih tapatnya cibiran dari Mina.

"Na?" Mina hanya menoleh ke arah Resa. "Bantuin Resa dong mau kan? Please" Resa menyatukan kedua telapak nya di depan dada.

"Tergantung kalo yang aneh-aneh gue enggak mau," ujar Mina.

Resa menggelengkan kepala. "Jadi Mina cuma bantuin Resa ngomong ke abang,ok? Nanti siang ! Enggak terima penolakan."

Mina terperangah dan tak lama kemudian Mina berlari mengejar Resa yang sudah berjalan
duluan. "Eh sempak bakpau, gue bantu ngomong apa?" tanya Mina yang menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Pokonya Mina tinggal bilang iya iya ajah, ya udah Mina ke kelas. Mina ada kelaskan? sono gih ke kelas ntar di hukum loh sama Dosen" setelah itu Resa pergi meninggalkan mina yang was- was.

Apa yang lagi lo rencanain resa geram Mina dalam hati.

💓💓💓

"Pak Han, hari ini kita ada meating sama klien dari hongkong," ujar Vira sambil tersenyum manis.

"Semua sudah dipersiapkan?" tanya Ethan yang tetap fokus pada benda pipih di tanganya.

"Sudah pak" senyum Vira kembali muncul saat ia memberi kotak makan. "Pak saya buatkan kue rasa mocca, semoga suka" Ethan menatapa jengah terhadap asistennya.

"Oke, makasih lain kali tak usah repot-repot" Vira tersenyum sambil bergegas keluar.

"Kode keras itu Pak Han, masa enggak peka" Ethan sudah tau siapa pemilik suara comberan itu.

"Maaf Bapak Varo yang terhormat sebagai bawahan saya, tampilkan sikap sopan- santun mu terhadap bos mu ini."

Varo hanya tersenyum tanpa dosa."maaf pak."

Ethan mengangguk memang temannya ini selalu menyebalkan.

"Han, nih ngomong-ngomong kue moccanya kayanya enak nih buat gw deh yah," ujar Varo.

Tanpa menunggu keputusan Ethan dia sudah memasukan 1 potong kue kedalam mulut.

"Ah sial kemana sih dia ,padahal sudah jam 10 biasanya dia lagi tidak ada kelas," geram Ethan.

"Sabar Han, sabar mungkin ajah ada kelas tambahan atau jangan-jangan dia lagi berdua sama siapa sih namanya gue lupa" Varo mengetuk ngetuk dagunya berupaya untuk mengingat ingat nama sesorang yang sedang ia bicarakan.

"Gaya lo pake mikir mikir, IQ lo ae di bawah rata-rata,"ujar Ethan sambil terkekeh.

"Bos sialan."

Ethan kembali kesal saat mengingat kejadian kemarin bisa-bisanya Resa duduk berdua dengan lelaki yang usianya tak beda jauh dengan dia tapi tetap gantengan Ethan kemana mana.

"Dasar bocah ingusan masih punya duit pas-pasan ae dah ngajak adek gue jajan malah jajannya cuma cilok lagi."

Varo hanya geleng geleng kepala saat melihat tingkah sahabat nya plus bosnya ini.

"Hai abang," sapa Resa begitu semangat.

"Hai ka Varo," sapanya ke Varo,yang ditanggapi oleh senyuman.

"Bang hari ini Resa ada kelas tambahan jadi Resa izin telat pulangnya," ujar Resa yang sudah duduk tepat di depan Ethan.

Ethan menatap curiga adiknya lalu beralih ke Mina.

"Iya, Resa ada kelas tambahan," ujar Mina berusaha menutupi kegugupannya.

"Sudah abang bilang berapa kali sama kamu hah?! Hp kamu harus selalu aktif."

Resa hanya nyegir. "Maaf tadi itu Resa ke perpus jadi hp nya Resa matiin deh" Resa kembali tersenyum saat mengingat ingat bagaimana kejadian di perpus tadi saat Satya mengambilkan buku dan memberikanya sambil mengucapakan 'lain kali kalo butuh bantuan bilang ke gw , gw siap kok bantuin bidadari kecil gw'.

"Hey ! Kamu masih tau kan aturannya" Resa mengangukan kepalanya.

"Abang izinkan, oh yah Abang punya aturan tambahan jangan dekat dengan kang cilok itu di kampus" Resa hanya menghela napasnya pasrah.

"Yaudah, Abang anterin ke kampus. Ingat pulangnya jangan sore-sore, jangan lupa makan, telepon Abang kalo ada apa-apa" Resa hanya tersenyum.

"Dan kamu Mina jaga adik saya. Saya akan suruh Anton agar menemani kalian berdua," ujar Ethan sambil membuka pintu ruang kerjanya.

Ethan hanya berharap kali ini ia tidak mengambil keputusan yang salah.

Yeay berhasil kibulin abang ku ini teriak Resa dalam hati.

Resa awas ajh lo yah sampe gur di omelin gur kasih jurus sempak tralal trilil geram Mina.

"Ethan ... Ethan sikap lu itu udah tujukin banget kalo lu sayang ke Resa lebih dari sayangnya seorang kakak terhadap adiknya.Cinta," guam Varo lalu beranjak keluar dari ruangan kerja Ethan.

Aduh dede Resa kayanya bangunin harimau tidur nih

Maafkan aq klo typo bertebaran

posesif brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang