s i x;

14.2K 2K 256
                                    

Jaehyun menghela napas pelan. Entah sudah yang keberapa kalinya dalam kurun waktu satu jam ini.

Setelah percakapan terakhirnya dengan Donghyuck tadi siang, pikirannya benar-benar terus dipenuhi oleh bayangan Donghyuck yang hampir berciuman dengan Hyunjin. Berkali-kali Jaehyun merasa bersyukur karena telah melewati taman belakang yang sepi itu atas permintaan Jaemin.


Seandainya adik tingkatnya itu tidak memaksa Jaehyun melewati taman, Jaehyun tidak tahu apa yang akan terjadi pada Donghyuck.


Sekali lagi Jaehyun menghela napas. Dia tidak mau Donghyuck meminta tolong pada orang seperti Hyunjin. Apalagi ciuman pertama adalah hal yang pasti akan sangat diingat oleh seseorang.


Dan Hwang Hyunjin jelaslah bukan orang yang tepat untuk Donghyuck merasakan ciuman pertamanya. Mengingat sepupu jauh Jaehyun, Felix, adalah salah satu korban dari permainan Hyunjin. Jaehyun tidak ingin Donghyuck merasakan apa yang pernah Felix rasakan.


"Spill it, Jae."


Suara disampingnya spontan membuat Jaehyun mendongak. Dia sampai tidak menyadari kalau sedari tadi Johnny sudah mengambil tempat di kursi dihadapannya dengan semangkuk jjangmyeon yang masih mengepulkan uap dan segelas jus stroberi di atas meja.


Saat ini Jaehyun dan Johnny sedang makan di sebuah kafe yang tak terlalu jauh dari kampus. Keduanya memang tidak memiliki kelas apapun sekarang.


"Apa?" tanya Jaehyun bingung.

Johnny menatap Jaehyun, "Lo lagi mikirin apa?" tanyanya to the point.


Jaehyun mengernyit, "Maksud lo?" Dia bertanya balik.

Johnny berdecak pelan, "Jaehyun," panggilnya, "Lo pikir kita udah temenan berapa lama?" tanyanya, "Satu hari? Atau satu minggu?"

Jaehyun terdiam mendengar pertanyaan sarkas dari Johnny itu.


"Jangan boong sama gue." ujar Johnny, "Apa yang lagi lo pikirin? Lo keliatan frustasi banget kayaknya." Johnny mengambil sumpit dan mulai mengaduk jjangmyeon yang tadi dia pesan.

Sementara Jaehyun masih terdiam, menimang-nimang apa dia harus menceritakan kegelisahannya pada Johnny atau tidak.


"Jadi?" tanya Johnny, "Ada apa?"


Jaehyun mendengus pelan sambil menggelengkan kepala, "Kalau gue ceritain hal ini ke lo, gue yakin lo bakal lebih kalut dari gue, John." ujarnya.

Johnny mengernyit bingung, menghentikan gerakan tangannya yang baru akan menyuap jjangmyeon ke dalam mulutnya. "Tentang apa?" tanyanya.

"Donghyuck."


Mendengar nama adik tersayangnya disebut, Johnny segera melepas sumpit di tangannya. Sekarang dirinya benar-benar terfokus pada apa yang akan Jaehyun katakan. "Donghyuck kenapa?" tanya Johnny.


"Adek lo, mau ngerasain rasanya ciuman."


Detik berikutnya keheningan segera melanda meja berisi dua orang tersebut.


Mata Johnny membulat kaget, "Donghyuck? Mau... ngerasain ciuman?" tanyanya yang langsung mendapat anggukan dari Jaehyun. "Dia... bilang gitu ke lo?" tanya Johnny lagi.


Jaehyun mengangguk. Sejenak dia merasa ragu untuk mejelaskan detailnya pada Johnny. Tapi pada akhirnya dia menepis jauh-jauh rasa ragu itu dan memberanikan diri menceritakan semuanya pada Johnny. Karena Jaehyun pikir, Johnny harus mengetahuinya.


"Awalnya, dia bahkan minta tolong ke gue." ujar Jaehyun. "Dia mau nyobain ciuman sama gue."


Johnny terkesiap, "Terus? Lo..."

Jaehyun menggeleng keras, "Tenang aja. Gue nolak permintaan dia kok."

Jaehyun dapat melihat Johnny menghela napas lega. "Tapi... kenapa?"

"Donghyuck bilang dia diejek temen-temennya karena belum pernah ciuman." jelas Jaehyun, "Makanya dia mau coba sama gue."


Johnny mengangguk beberapa kali, "Dia jawab apa abis lo nolak permintaan dia?"

Jaehyun tediam sebentar, berusaha mengontrol emosinya ketika lagi -lagi bayangan Hyunjin yang ingin mencium Donghyuck muncul di otaknya. "Dia bilang dia bakal nyari orang lain." ujar Jaehyun, "Dan tadi siang, gue nemuin dia hampir ciuman sama Hyunjin di taman belakang fakultas ekonomi."

"Hyunjin?" ulang Johnny, "Hwang Hyunjin?" tanyanya.

Jaehyun mengangguk sebagai jawaban.


"Fuck." lirih Johnny.


Sekali lagi Jaehyun mengangguk. Matanya menatap gelas cappucino pesanannya dan mengaduk-aduknya menggunakan sedotan. "Yah. Gue pikir juga—"


"Jaehyun," panggil Johnny, membuat kalimat Jaehyun terpotong di tengah jalan. Jaehyun sontak mendongak dan menatap wajah sahabatnya itu.



"I'll give you my permission."



"Hah?"


Johnny berdehem pelan, "Lo boleh nyium adek gue."












mulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mulai... gajenya keluar :"")

Kiss? »jaehyuck✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang