Bagian Duapuluhdua : Kembali

2.5K 312 8
                                    

Baca aja jangan ngebacot nggak guna!
Kalo nggak mau saya kasarin!
.
.
.
.
.
.
~~~~~~
    Umji sedang duduk dihalte busway, hanya sedikit kendaraan yang berlalu-lalang di depannya.

    Dia ingin bertemu dengan teman-teman lamanya.

    Kecuali Sinb yang memang tidak bisa ikut karena berada di rumah sakit, tapi kalian tidak perlu khawat8 karena Sinb sedang bersama pelatih sekaligus pacarnya.

    "Akhirnya!" ucap Umji saat melihat sebuah bus melaju mendekati halte tempat Umji menunggu.

    Tepat saat pintu bus terbuka dan Umji ingin naik seseorang menahan lengan Umji.

    Umji dengan bingung langsung menoleh mendapati seseorang yang bahkan tidak pernah terfikirkan oleh Umji.

     "Chan!" ucap Umji lalu memeluk Chan secara tidak sadar.

    "Ey!" Lee Chan langsung melepaskan diri dari Umji, "Noona kau itu sudah besar jangan seperti anak kecil!" omel Chan.

    "Maafkan aku!" ucap Umji sambil terkekeh.

    "Maaf apa kalian jadi naik?" sebuah suara menginterupsi mereka berdua.

    "Maaf pak, dia pergi bersama saya," ucap Chan sambil membungkuk.

    Akhirnya bus melaju meninggalkan mereka berdua.

    "Ayo, aku parkir dipinggir jalan sana, sebaiknya kita cepat sebelum mobilku di derek!" ucap Chan.

    Umji hanya menurut lalu sedikit berlari mengikuti langkah Chan.

    Saat sampai Chan langsung membukakan pintu kursi penumpang untuk Umji lalu setelah Umji masuk Chan langsung berputar menuju kursi supir.

    "Apa mereka semua sudah berkumpul?" tanya Umji.

    "Tenang saja, aku sudah bilang bahwa kita akan sedikit terlambat," balas Chan.

    "Baiklah," balas Umji.

.
.
.
.
.
.

    "Kenapa kau terus menekuk wajahmu?" tanya Umji kepada Dahyun.

    "Biasa kak Jaebum sepertinya sedang dekat dengan gadis lain?" balas Yeeun.

    "Dahyun sadarlah perbedaan umur kalian!"

    "Lagian yah Hyun, kak Jaebum itu tipenya tuh yang kayak gitar Spanyol, lah kau yang rata depan belakang seperti itu bisa apa?"

    Xiao langsung kena pukul Elkie,  "Kalau ngomong tuh dijaga yah!" ucap Elkie.

    "Udah Hyun jangan di dengerin, Xiao memang seperti itu anaknya," ucap Yein.

    "Vernon mana nih? Kenapa belum datang?" Tanya ChengXiao.

    "Vernon sepertinya datang sebentar lagi, dia mengirim pesan seperti itu tadi," balas Eunseo.

    "Yasudah, yang perempuan bantu aku mengambil minuman dibelakang yuk!" Ajak Yein.

    "Siap kakak Yein!" ucap Umji sambil terkekeh.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

    "Aku mau ikut!" suara rengekkan terdengar dari ponsel Umji yang di speaker agar semua orang yang ada di sana bisa mendengar.

    "Sembuh dulu baru ikut!" ucap Moonbin.

    "Makannya jangan bandel kalo dibilangin Sin!" ucap Chanwoo.

    "Ih tuh kan di-ocehin lagi!" rengek Sinb tidak suka.

    "Dengerin aja sih Sin, kan juga karena kita semua khawatir sama kamu," ucap Vernon.

    "Mau dong dikhawatir in sama Vernon," ucap Dahyun sambil menaikkan sebelah alisnya.

    "Udah ada pawangnya tuh!" ucap Chan sambil tertawa disebelah Umji.

    "Pokoknya kalau aku sudah sembuh kita semua harus berkumpul! dan semua harus bisa!" ucap Sinb.

    "Coba nanti aku fikirkan lagi," goda Hyunkyung.

    "Seperti kalau kau sudah sibuk nanti aku selalu sibuk Sin,"  ucap Jungwoo.

    "Ya! Kalian jahat!" ucap Sinbi.

    "Sudahlah sebaiknya kau istirahat saja Sin," ucap Umji.

    "Iya benar, biar cepat sembuh!"

    "Yasudah kalau begitu aku juga baru minum obat jadi agak mengantuk, kalau begitu sampai jumpa nanti semua nya!" ucap Sinb dengan bersemangat.

    "Sampai Jumpa Sinb!"

    "Bye bye!"

.
.
.
.
.
.

    Umji mengerutkan dahinya saat mendapat sebuah pesan masuk dari nomor tidak di kenal.

Private Number
Hei
Aku merindukanmu

    Umji hanya mengabaikan pesan itu tanpa sedikitpun niat untuk membalasnya.

    "Semoga hari pertamaku bekerja akan berjalan lancar!" ucap Umji sambil tersenyum di depan cermin.

.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~
Okayyyy

   

Fake Love [KYN-MYG]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang