Sekali lagi aku seperti terjebak dalam ruang yang perlahan menghimpitku
Hatiku ditutup kabut malam
Mataku tak mampu memandang lebih dalam
Otakku tak mampu menyelam lebih dalam
Ketika dulu ku pilih pergi
Dan kubiarkan luka-luka itu menghuni hatiku berbulan-bulan bahkan tahun
Sehingga langkahku tak bisa pasti
Maka kini aku tak akan mengulanginya lagi
Ku tinggalkan dalam sebuah kotak gelap
Segala masa suram yang memang tak perlu ikut campur lagi dalam langkahku
Ku buka lembar baru
Sebuah taman yang indah, penuh bunga dan pepohonan
Yang ketika layu pun aku dan ia yang baru akan merawatnya hingga segar lagi
Ku langkahkan kakiku dengan pasti
Ku eratkan genggamanku padanya
Ku hadapi dunia dengan senyuman
Bersama ia yang baru akan ku mulai dan ku ukir cerita yang baru
Hingga kami menua bersama
Dan Sang Pencipta yang mampu memisahkan
