Chapter 4

4 0 0
                                    

"Aku menyukainya"

Melvie Alissa

Bel sekolah berbunyi, menandakan sekolah telah selesai. Aku memasukkan semua buku dan alat tulis kedalam tas, kemudian melangkah menuju gerbang sekolah. Saat aku baru keluar dari kelas seseorang menarik lengan bajunya.

Aku pun berbalik. Aku melihat seorang wanita berkaca mata dengan rambut dikucir kuda mencoba berbicara denganku. Dia menundukkan kepalanya dan berbicara terbata-bata.

"H..hai"

Aku menatapnya heran. Aku terus menunggunya untuk berbicara. Namun dia tetap menundukkan kepalanya yang kemudian membetulkan kacamatanya. Akupun memilih untuk memulai percakapan.

"Ada apa?" Tanyaku

"A..aku.. ma..mau.. m..minta to..long" jawabnya dengan gugup

"Minta tolong apa?" Tanyaku kembali

"A..aku.."

"Bisa gak ngomongnya yang jelas?" Selaku

"Bisa.." jawabnya

Setelah itu dia diam beberapa menit. Aku pun melihat jam tanganku, takut kalau Alex si pengganggu itu pergi entah kemana. Akupun sudah tak sabar lagi untuk menunggu jawaban dari cewek ini.

"Kamu mau minta tolong apa?" Tanyaku tak sabar

"Nilaiku menurun, aku takut kalau beasiswaku dicabut. Kamu bisa tidak mengajariku?" Pintanya

Bukannya bermaksud sombong, tapi aku termasuk murid yang bisa dikategorikan sebagai murid yang pintar. Ranking ku di kelas tidak pernah berada dibawah 3. Jadi wajar saja kalau dia memintaku mengajarinya.

"Kamu penerima beasiswa?" Tanyaku kembali

"Iya.." jawabnya

"Siapa namamu?" Tanyaku lagi

"Sheera Friska"

"Kalau begitu aku pikirin dulu ya" balasku.

"Ohh, oke" jawabnya

Setelah itu akupun pergi meninggalkannya dan menuju ke gerbang sekolah. Aku tidak melihat ada siapapun di dekat gerbang sekolah. Aku takut kalau ternyata si Alex itu sudah pergi dan membawa handphoneku.

Aku memilih untuk menunggu barangkali dia masih ada disekolah ini. 5 menit kemudian aku melihat ada 5 laki-laki yang berjalan menuju gerbang sekolah. Mereka berhenti didekat gerbang itu sambil bercanda dan tertawa.

Seingatku, Alex mengatakan kalau ada 5 laki-laki yang akan menunggunya di gerbang sekolah. Apa mungkin itu mereka? Mungkin saja sih. Tapi kalau ternyata salah aku bisa malu. Daripada aku sendiri disini tanpa kepastian lebih baik aku bertanya kepada mereka.

Akupun melangkah kearah mereka. Mereka yang awalnya sedang asik tertawa, tiba-tiba berhenti karna aku berdiri di dekat mereka. Seorang dari mereka yang membelakangiku berbalik melihatku.

"Ada apa?" Tanyanya

"Kalian temannya Alex?" Balasku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang