Daruma semakin mendekat, bertambah melekat seiring berjalannya waktu.Pagi telah menyambutku, menggoyahkan mimpi indah ku. Inilah ketegangan yang sesungguhnya. Aura Daruma semakin menyeruak di seluruh penjuru rumah. Akan ku persiapkan dengan semaksimal mungkin.
Aku berfikir keras. Dimana kah tempat yg paling aman dan cocok untuk bersembunyi. Kupilih beberapa rute yg paling aman. Ini membingungkan, ku garuk kepala ku yg tak gatal.
Beberapa detik aku terngiang, tercurah beberapa ide yg sangat cemerlang. Mari kita bermain Daruma yg menyenangkan.
Pagi pun telah di jemput sore, ku persiapkan dengan detail. Ku ambil beberapa pisau dapur untuk berjaga jaga saja. Ku selipkan di saku belakang celana ku. Sosok Daruma mulai bermunculan. Selalu hadir dibelakang ku, namun saat ku lirik ia menghilang begitu saja. Aku tak terkejut sedikit pun, karna ini sudah ku perhitungkan dengan serius.
Sedikit saja kesalahan, maka ini akan berakhir fatal. Aku pernah membaca artikel seputar bermain Daruma_San. Konon katanya jika kita berhasil mengalahkan permainan ini, maka kita akan di beri apapun yg kita minta. Namun jika kita gagal, maka kita akan mati dengan sadis dan harus ikut bersama hantu Daruma.
Okey, welcome to game Daruma-San.
Mataku semakin tajam, melirik ke segala arah untuk berlindung. Hembusan angin pun terasa mencekam. Tarikan nafas mulai tersengal sengal menahan kepanikan.
Aku berlari menuju kamar. Menutup rapat pintu dan masuk ke dalam lemari pakaian. Ku ambil pisau yg terselip. Lalu ku cengkram dengan kuat hingga bergetar.
Ku intip dari celah lubang yg bisa ku intip.
Astaga, dia benar benar ada. Melayang dengan aura kegelapan yg menyeruak. Rupa yg mengerikan dan menjijikkan, sama persis yg di jelaskan semua artikel.
Nafas ku mulai tak teratur, detak jantung mulai berdetak kencang. Dia mulai menghampiri ku. Melayang di depan lemari tempat aku bersembunyi. Lihat Tatapannya yg tajam. Meskipun dia hanya memiliki satu mata saja. Bagian mata yg hilang terus mengeluarkan darah bercampur nanah. Senyum kakunya siap menerkam aku yg sedang bersembunyi.
Aku semakin terpojok, tanpa pikir panjang ku kirim pesan singkat kepada kak alvin dan sahabatku.
Ahkkk, dia semakin mendekat dan mulai mengambil ancang ancang. Ku dobrak pintu lemari dan ku tikam hantu sialan itu. Namun percuma, dia menghilang dengan cepat meninggalkan tawa menyeramkan.
Terdengar suara ketukan pintu depan rumah. Aku berlari dengan sekuat tenaga, lalu membuka pintu depan rumah. Tiba tiba....