~Berpikir bahwa dia akan kembali, adalah berpikir bahwa dia tidak akan pernah pergi.~
Hai, Namaku Ataya.
Malam ini pukul delapan,
Dengan kondisi lelah karena tugas dan proyek kantor yang baru saja selesai, aku memaksakan diriku untuk tetap duduk di meja kerja ku.Aku akan membiarkan rinduku terpalit bersamaan dengan hujan yang terus mengguyur membasahi DKI Jakarta.
Dan dengan keadaan yang dipenuhi oleh tanda tanya atas nama masa lalu, aku akan membiarkan pikiranku berkontemplasi untuk menceritakan apa yang pernah terjadi di masa itu.
Masa dimana aku hanya ingin menjadi prioritas,
Masa dimana aku hanya ingin menjadi satu satunya,
Masa dimana aku egois dengan yang namanya cinta,
Dan masa dimana aku sangat bodoh dengan yang namanya cinta hingga aku hanya fokus dengan satu orang yang bahkan dia tidak mengharapkan cintaku sama sekali.
Hingga aku dibutakan oleh segalanya.Masa masa yang membuatku kalut dengan semua skenario yang penuh dengan teka teki.
Hingga akhirnya aku terjebak antara logika dan hati.
Aku harus memilih, apakah aku harus menyakiti diriku sendiri dengan terus berlari mengejar sudut bumi yang bahkan aku tahu itu tidak akan ada garis finish nya, atau harus berhenti dan mengikhlaskan padahal itu sama saja sakitnya?Logika dan hatiku berperang.
Aku kehilangan arah.
Dan aku lebih memilih ego ku.
Sesekali pandanganku menerawang, membayangkan, mengapa dulu harus begini dan harus begitu.Tetapi, itu hanya akan membuatku terus terpuruk pada keadaan yang tidak diharapkan.
Hai, Bagaimana kabarmu?
ingatkah semua kenangan yang telah kita buat dulu?
sekarang kau ada dimana?
apakah rinduku untukmu sudah tersampaikan oleh angin malam?
dan apakah pertanyaan ku ini akan ada jawabannya?-Anataya Vischa Nadine
Ketahuilah,
Tidak ada yang berubah meskipun aku berpindah tempat 1000 kali. Semua akan tetap sama. Hati ini, rasa ini, luka ini, sepi ini, dan setiap hal yang tidak akan pernah berubah dengan mudah.-Arkananta Edzard Gavin
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Logika Dan Hati
Teen Fiction"Aku tetap disini dan selalu disini untuk menunggu kembalimu meski aku tahu kau tidak akan pernah kembali. Aku tidak pernah menyesal dengan apa yang telah terjadi, aku hanya ingin memperbaikinya. Selamat tinggal,Ataya." -Arka...