4 Hal yang Percuma

30 0 0
                                        

/1/

seperti menyelami palungnya

keharuan dan kecemasan ini akan semakin dingin dan dalam

Seringkali langit malam kosong mengisi kesenyapan, tapi percuma

karena hati kadang terlalu dungu untuk mengartikan satu dua kalimat:

mana yang menerbitkan harap,

mana yang menanti diharapkan

Hati kadang terlalu resah membayangkan segala kemungkinan di setiap puncak pengharapan

kita berharap seseorang itu adalah malam yang kosong dan menanti mengisinya dengan segala bintang indah

tapi, percuma

/2/

Tapi percuma,

kau bahkan melihatku dengan tatapan kosong yang hanya menilik dengan satu mata

di matamu itu akan semakin nampak bahwa semua pengandaian kemarin adalah sebuah pelarianmu

kita adalah persimpangan

kita hanya berhenti sejenak, 

saling menatap,

untuk kemudian melanjutkan perjalanan

Ihwal kemana kita akan pergi, terserah

dan adakah kita bertemu lagi dan menjadi pemberhentian terakhir masing-masing?

Mungkin percuma

/3/

Aku hanyalah langit kosong dengan segala hal yang tidak pernah aku miliki

aku adalah Qais dalam rihlah yang penuh harapan kosong

Tapi,

apakah tidak mengapa kau beri aku seteguk mimpi untuk membangunkanku bahwa kau hanyalah harapan kosong itu?

Kurasa tidaklah mengapa

Sekali lagi, percuma

Hati terlalu dungu

/4/

seperti menyelami palungnya,

kita tenggelam dalam bayangan yang berbeda

Rihlah ini biarlah jadi kepingan dalam rangkaian kebodohan

untuk kemudian menyadari,

bila kita hanyalah fatamorgana

Rihlah yang panjang ini akan berlalu 

tapi, percuma

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ya tidak?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang