Satu minggu berlalu, Nayza semakin akrab dengan kedua teman barunya yaitu Annelis dan Cassy yang sama-sama berasal dari Indonesia hanya saja Annelis dan Cassy sama-sama mendapat beasiswa sejak awal dan keduanya berasal dari daerah yang sama.
Annelis dan Cassy pun membantu Nayza mengejar materi karena minggu ini hampir semua mata kuliah yang mereka ambil akan diadakan tes termasuk kelas multimedia.
"Huaaaa Nayzaaaaa," Cassy dengan suara cemprengnya menghampiri Nayza dan duduk didepan Nayza.
"Why?" tanya Nayza tanpa memandang Cassy dan fokus pada bacaan materi mata kuliahnya.
"Nayza Adharka Illana, Cassy baper." adu Cassy menunjukkan puppy eyes nya.
"Baper kenapa?" tanya Nayza kini memandang Cassy serius.
"Dosen fakultas sebelah yang ngajar makul ilmu komunikasi jadian sama Gresy... Dosen ganteng nomor dua di kampus ini udah sold out, beib. Padahal gue naksir itu dosen dari awal masuk, awas aja tuh Gresy ngerebut calon jodoh gue," Cassy cerita menggebu-gebu.
Nayza tertawa pelan. "Kalau dia nomor dua, siapa nomor satunya?"
"Ya pak Kallandra lah dosen di komnal," sahut Annelis tersenyum ikut bergabung bersama Cassy dan Nayza.
"Pak Kallandra gak bisa di harepin. Dedek patah hati," Cassy cemberut.
"Orang ganteng kayak begitu paling mainin cewek doang," Nayza tersenyum miris.
"Wait, kayaknya ada yang pengalaman nih?" goda Annelis.
"Mantan gue itu dosen di kampus yang lama yang diembat nenek lampir," Nayza tertawa pelan.
"Seriously? Mantan lo yang selingkuh itu dosen lo sendiri gitu? OMG Nayzaaaaa," Cassy berteriak histeris.
"Cassy," geram Annelis dan Nayza.
"Pantesan lo pindah kampus," Annelis tersenyum menggoda.
"Daripada gue sakit hati ngeliat dia sama mak lampir itu mending gue ikhlasin aja. Barang bekas mah ikhlasin aja," Nayza tertawa.
"Bener banget! Barang bekas mah lempar aja ke laut Zaaa..." Cassy mendukung Nayza.
"Nayza, pinjem novel yang ada di apartement lo dong. Lo bawa kan?" pinta Annelis.
Nayza mengangguk. "Iya gue bawa kok. Tapi, jangan lupa balikin yah."
"Siap bosque," Annelis hormat tentara.
"Novel apaan tuh, Za?" tanya Cassy kepo.
"Tentang cewek yang kisah hidupnya miris banget. Dia penderita PTSD, trus ditinggalin cowoknya parahnya cowoknya itu macarin kembarannya," kesal Annelis.
"Gila! Seiko amat tuh cowok!" umpat Cassy berapi-api.
"Cuma cerita fiksi, Cassy." Nayza berusaha menyabarkan Cassy.
"Gue tetep aja gak terima! Itu cowok kalo ketemu harus gue kasi pelajaran! Dasar pengkhianat, tega amat! Kembarannya juga kenapa mau sama pacar kembarannya sendiri? Gue lama-lama naik darah kalau baca cerita begituan, sini bukunya!" paksa Cassy menarik novel itu dari tangan Annelis.
"Ntar lo baper!" kesal Annelis.
"Gue penasaran," ucap Cassy membaca novel itu.
"Za, lo ada lagi gak refrensi bacaan? Gue lagi butuh refrensi bacaan nih. Suntuk gue belajar mulu," tanya Annelis.
"Di wattpad mah banyak. Lo cari aja," sahut Nayza.
"Wattpad tuh apaan, Za?" tanya Cassy dan Annelis.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALLANA
General FictionBerawal dari membenci sampai akhirnya mencintai tapi, seolah garis takdir tidak pernah mengizinkan seorang Nayza Adharka Illana menikmati kebahagiaannya karena nyatanya ia dikhianati cintanya. Kallandra ingin menjelaskan pada Nayza bahwa apa yang di...