03 - Kedatangan Kakak

410 30 14
                                    

Nayza mondar-mandir di apartementnya karena jelas ia bingung saat mengetahui kakaknya dalam perjalanan menuju ke apartementnya itu.

Nayza sudah tahu persis jika kakaknya marah. Maka tamatlah riwayat Nayza. Kemungkinan besar kakaknya akan menyeretnya kembali pulang ke Indonesia. Nayza sangat takut jika hal itu terjadi.

Nayza belum siap kembali ke Indonesia!

Bell berbunyi membuat Nayza semakin cemas, ia yakin kakaknya sudah tiba. Bell berbunyi sampai tiga kali, Nayza benar-benar berdoa semoga yang datang bukan kakaknya.

Nayza membuka pintu untuk tamunya itu sambil mempersiapkan diri dan batinnya jika ia mendengar amukan kakaknya sendiri.

"Ya ampun Nayza, bisa-bisanya kau kabur ke Itali seorang diri," laki-laki bertubuh tegap ini memang sempurna fisiknya. Sayangnya, dia gay.

Nayza tersenyum canggung. "Aku pikir kak Neon yang datang,"

"Kakakmu sedang mengambil kopernya dibasement," laki-laki itu memasuki apartement Nayza.

"Kau berangkat bersama kak Neon?" tanya Nayza penuh selidik.

"Ya, memang siapa lagi. Kakakmu itu romantis beibe," laki-laki itu tertawa.

"Gila! Kakakku normal dan kau jangan coba berpikir kak Neon mengikuti jejakmu," Nayza berkacak pinggang.

"Aku masih suka melon daripada pisang, Nayza!" Neon kakak Nayza langsung masuk ke apartement sambil membawa kopernya.

Nayza tergelak mendengar ucapan frontal kakaknya itu. Kakaknya memang bermulut pedas menyakitkan namun, apa adanya.

"Neon, kau keterlaluan!" laki-laki itu cemberut memandang Neon.

Neon mengendikkan bahu dan tatapannya beralih pada Nayza adiknya. "Kau membuat panik satu rumah!"

"Maaf kak," Nayza menunduk.

"Apa kau gila kabur dari rumah?" tanya Neon.

"Neon, bicarakan baik-baik." tegur laki-laki itu.

"Melvin, kau diam saja. Dia adikku!" Neon menunjuk Nayza.

Laki-laki bertubuh tegap itu bernama Melvin lebih tepatnya asisten manager Nayza. "Aku tahu dia adikmu tapi, jangan membentaknya."

"Mengerti perempuan saja tidak!" kesal Neon.

"Nayza, gara-gara kau pihak management membayar royalti 3x lipat. Apa yang kau fikirkan sampai senekad ini kabur ke Italia?" Melvin bertanya lembut namun tetap tegas.

"Aku hanya bosan, Melvin. Aku jenuh." Nayza menghela napas.

"Dengan cara kabur dari rumah bukan berarti itu bisa mengatasi kebosananmu, Nayza!" bentak Neon.

Ya, waktu itu Nayza kabur dari rumah dan hanya menitipkan sebuah surat diatas meja belajarnya.

"Coba aja kak Neon di posisi aku!" kesal Nayza.

"Aku sudah memberi pelajaran pada si brengsek itu," kesal Neon.

"Terserah yang jelas untuk sementara waktu aku mau tinggal disini," Nayza ngotot.

"Kau membuat pusing saja, Nayza!" geram Melvin frustasi.

"Terserah," Nayza mengendikkan bahunya.

"Atur ulang jadwalku dan Nayza, Melvin!" perintah Neon.

"Aku akan beritahu orang tua kalian terlebih dahulu," Melvin langsung berkutat pada handphone nya.

Neon dan Nayza adalah kakak-adik yang sama-sama bekerja di bidang modelling sejak mereka masih bayi bahkan mereka satu management.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KALLANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang