Bab 1 - Meet

31 6 4
                                    

          Dua orang laki-laki kebingungan di tengah-tengah keramaian. Mereka tak tau jalan kembali ke Hotel, berhubung mereka sedang liburan di Bali dan mereka pun bukan berasal dari Indonesia. Hal itu membuat mereka keterbatasan komunikasi untuk menanyakan jalan kembali ke tempat mereka menginap.

Ponsel salah satu dari mereka kehabisan daya untuk menghubungi Manajer atau teman-teman mereka, sedangkan laki-laki yang memakai kacamata hitam lupa tak membawa ponselnya.

Mereka duduk disebuah kursi yang berada dibawah pohon agar terlindung dari sinar matahari yang tengah menyengat. Hari ini Bali sedang terik-teriknya.

Tiba-tiba laki-laki yang memakai kacamata hitam tak sengaja mendengar seseorang tengah bercakap-cakap menggunakan bahasa Korea. Ia mencari sumber suara itu, tak bermaksud menguping, hanya saja mungkin ini jalan keluar mereka dari ketersesatan.

Dan seorang perempuan membelakangi mereka berdua, perempuan itu berdiri dibawah pohon tak jauh dari mereka.

"Taehyung-ie, sepertinya ada seseorang dari Korea, kita tanyakan pada dia. Mungkin saja dia tau atau bisa membantu kita!" Usul laki-laki itu.

Sedangkan seseorang yang bernama Taehyung itu mengerenyitkan alisnya, "Maksudmu?"

"Ada seorang perempuan tengah menelpon tak sengaja aku mengupingnya, dia menggunakan bahasa Korea!" Tuturnya.

"Lalu kita meminta bantuannya, begitu Chim?" Ia menebak pikiran yang diperkirakan bernama Chim.

"Coba saja dulu, kajja!" Chim meyakinkan sambil meraih tangan temannya.

"Mmmm. Bagaimana yah?" Taehyung tampak berfikir dengan salah satu tangannya mengelus dagu.

"Astaga, ppali!!" Chim menyeret Taehyung.

Taehyung tiba-tiba berhenti membuat Chim tersentak kebelakang. Chim menoleh ke belakang, "Apalagi?" Tanya Chim.

"Bagaimana kalau dia orang jahat?" Taehyung balik bertanya kepada Chim, "Aku Takut!" Raut mukanya menggemaskan, membuat semua wanita ingin memilikinya.

"Jadi kau lebih memilih menjadi gelandangan?" Tanya Chim dengan jawaban hanya gelengan dari Taehyung.

"Iya makanya ayo kita tanyakan saja!" Chim lalu menyeret Taehyung kehadapan Wanita itu.

Ketika Taehyung dan Chim sampai, Perempuan itu sedang duduk dikursi sambil mengipas-ngipas dirinya. Percakapan via telpon telah berakhir sejak perdebatan Chim dengan Taehyung. Ia tersentak kaget oleh kedatangan dua lelaki tampan. Bahkan dia mengerjap-ngerjap matanya seolah tak percaya. Dia menepuk-nepuk pipinya. Pikirnya, cuaca panas membuat dirinya berhalusinasi tingkat tinggi.

Sedangkan kedua laki-laki itu bingung akan tingkah perempuan dihadapan mereka.

"Annyoeng!" Sapa Chim pada perempuan itu.

Tapi, perempuan itu masih bergeming. Dia masih menatap mereka berdua dengan keterkejutan. Dia pikir ini hanya ilusi yang tak perlu dia gubris.

"Chogi..." Kini bukan Chim yang membuka suara melainkan laki-laki yang berada disebelahnya.

Perempuan itu kemudian tersadar ketika suhu dingin menyentuh kulitnya. Satu plastik es kelapa dingin yang telah dibeli temannya itu ditempelkan ke pipinya. Matanya beralih kearah temannya yang berada disamping. Ia mengambil plastik es kelapa dari tangan temannya.

"Ngapa muka lo? Kaget gitu!" Tanya temannya dengan santai sambil menyeruput es kelapa muda.

"Kagak!"

Teman dari perempuan itu mengalihkan pandangannya kearah dua lelaki yang sedang memperhatikan percakapan mereka yang tidak dimengerti oleh dua lelaki itu. Matanya membulat sempurna. Seperti kucing melihat ikan asin yang tergeletak begitu saja.

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang