BAB 5

10 0 0
                                    

     Deringan ponsel memekakkan telinga Kayra. Ini masih pagi, Kayra percaya itu meski matanya masih tertutup rapat. Deringan berhenti. Kayra kira tak akan berbunyi lagi. Tapi, sayangnya seseorang disana senang sekali mengganggu paginya. Ponselnya berbunyi lagi, terpaksa dia harus bangun. 

Tangannya meraba nakas disebelah tempat tidur, dimana ponselnya diletakkan. Setelah mendapat ponselnya,  jarinya segera menggeser tombol hijau. Percayalah matanya masih terpejam, dia sudah ahli untuk hal itu. 

Tanpa melihat siapa gerangan yang menelponnya, dia akan mengutuk siapa saja yang berada disebrang sana.

"Morning, beb!"

Sial, itu suara Faya.

"Ini masih pagi, Fay!" Suara Kayra masih terdengar serak.

"Oy! disini udah jam 8, apa kabar  Korea?"

"Dan... astaga! lo masih molor Kay?"

Selalu, paginya akan selalu diganggu oleh teman terkutuknya itu.

Tapi... tungggu.

Apa katanya? Jam 8? Berarti sekarang sudah jam 10.

Mata Kayra seketika terbuka lebar.

Dia segera bangun dari tempat tidur, menuju arah jendela dimana. Membuka gorden kamarnya.

Silau.

Itu yang pertama kali dia lihat.

"KAYRA!!!!! LO BENER-BENER MASIH MOLOR?"

Kayra tersentak mendengar suara Faya dibalik ponselnya.

"Gue kesiangan, bego!"

Itu percakapan terakhir mereka, Kayra langsung mematikan panggilan itu.

Bergegas menuju kamar mandi, segera bersiap -siap untuk berangkat kerja. 

Semalam Kayra mendapat telpon bahwa dia harus langsung bekerja hari ini. Temannya itu benar-benar mengerjainya, ternyata ada alasan kenapa dia harus segera datang ke Korea. Padahal dalam perjanjian seharusnya seminggu lagi dia mulai bekerja.

 -----

    Gedung dimana dia akan bekerja benar-benar banyak orang. Tangannya sedari tidak lepas dari ponsel. Menghubungi seseorang yang akan mengarahkan pekerjaannya hari ini, selagi sang pemilik perusahaan sedang berada di luar negeri.

Seraya menunggu seseorang, matanya memperhatikan seisi Lobby. Selama berteman dengan temannya itu, Kayra tidak pernah mengunjungi perusahaan temannya yang sekarang menjadi tempat dimana dia bekerja. Semuanya terlihat luas dan mewah, menurutnya. Kayra kagum dengan kesuksesaan temannya. 

"Noona!" Panggilan itu membuat Kayra mengalihkan pandangannya, matanya mencari seseorang yang memanggilnya.

Terlihat disana laki-laki yang kemarin sore menjemputnya di Bandara, berlari kearahnya. Poninya yang seolah ikut bergerak disetiap laki-laki itu melangkahkan kakinya. Terlihat manis dimata Kayra. Jika disini ada Faya tentu saja dia akan menggoda laki-laki didepannya itu. 

Kayra bangkit dari duduknya, berjalan mengahampiri laki-laki berponi itu sambil melambaikan tangannya.

"Mian, aku membuatmu menunggu!" Ucap laki-laki itu sesaat setelah mereka berhadapan.

"Gwenchana Dae Hyun-ah, aku juga minta maaf karena terlambat!" 

Dae Hyun melihat jam yang melingkar di tangan kanannya sudah menunjukkan pukul 11.30. Sebentar lagi menuju makan siang, sangat tanggung jika mengajak Kayra untuk memperkenalkannya pada staff yang akan menjadi timnya. Pikirnya, lebih baik mereka makan siang dulu. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang