Slice memories

9.5K 389 9
                                    



Meja makan persegi itu,menyisakan tempat yang cukup luas untuk di duduki.

Gadis berdress ungu dengan rambut tergerai, mengangkat sendok nya perlahan.Mulut mungil nya terasa hambar mengecap rasa.

"Hinata,kau baik-baik saja?"sang ayah memperhatikan tingkah putri pertama nya itu.

Hinata berusaha tersenyum,memperlihatkan barisan gigi kecil nya yang berjejer rapi.
"Ya,tentu.Maaf semalam aku tak pulang"wajah nya tertunduk,menyembunyikan dusta.

"Jadi kau semalam menginap di rumah teman Yamaka,mu itu?sang ayah memastikan.

Gadis itu mengangguk,bohong.

"Bagaimana reuni nya?oh,kalian pasti telah menjadi orang-orang hebat bukan?"Hiasi meletakan alat makan nya.

"Ya,beberapa dari kami telah meneruskan  perusahan orang tua,dan ada juga yang meniti karier mereka sendiri"jelas Hinata.

"Hn,bagaimana pewaris Uzumaki itu?apa dia sehebat yang ku dengar?"Hiasi mencari tahu.

Mendadak perut nya terasa mulas,mendengar marga pria itu.

Si brengsek itu...
Si bejat itu...
Uzumaki,Naruto Uzumaki.

"Hinata?kau yakin baik-baik saja?"bingung Hiasi melihat pucat di wajah putri nya.

"Ya,..."Hinata tergagap,gugup.

"Jadi?"

"Apa?"

"Ohoho,kau sedang sakit kah?,bagaimana Uzumaki itu?"kembali sang ayah nya bertanya.

"Dia terlihat...ehm,hebat dan..."Hinata enggan membahas betapa Pria itu memang menawan,berkelas,terlihat cerdas dan...tampan.juga,brengsek!!

"Ya,aku harap Neji berhasil membuat kesepakatan dengan nya"

"Kesepakatan?"

"Ayah fikir UZUMAKI.Inc, akan sangat membantu dalam pembangunan Hotel di Shibuya"

"Oh,ayah memutuskan untuk bekerjasama kali ini?"tanya Hinata.

"Ya,pembangunan itu membutuhkan dana yang tidak sedikit,belum lagi pemasaran nya.Itu akan sedikit merepotkan"Hiasi berdiri dari kursi nya.

"Kau,tidak bertugas?"

"Ya,aku akan ke Rumah sakit sebentar lagi"jawab Hinata.

"Baiklah,habiskan sarapan mu.Ayah akan pergi bersama kakakmu"Hiasi pun meninggalkan ruangan makan.

Bagus,masalah ini semakin rumit.Bagaimana jika ayah nya tahu bahwa si Uzumaki itu telah menodai putri nya?,apa Ia masih akan berfikir untuk memeruskan kerjasama dengan Perusahaan itu??.

Andai saja kemarin Ia tak meluangkan waktu sibuknya,untuk datang ke acara reuni SMA nya itu.Mungkin pagi ini akan seperti pagi-pagi nya yang lalu.Ceria dan bersinar.Semangat menyantap masakan bibi Ayame,koki keluarga nya.

Ini semua gara-gara minuman yang di berikan Shion.

Ya,ingatan Hinata mulai jelas.

Flash back
***

Gelas langsing berisi  cairan bening bersoda itu,tampak tak berbahaya.
Shion mengangkat gelas itu...mereka bersulang.
UNTUK KESUKSESAN HARI INI,ESOK DAN MASA DEPAN...disusul tawa mereka.

Mereka mengangkat gelas itu tinggi.CLING,gelas Sampanye itu beradu serempak.

Hanya satu gelas tidak lebih,itulah yang masuk ke tenggorakan Hinata saat itu.Lalu bagaimana Ia bisa semabuk itu??

UnHolly(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang