Malam minggu

47 4 2
                                    

Seberes aku kuliah dan pulang kerumah, aku pun mandi karna malam ini malam minggu, namun malam ini hujan, aku berharap cepat berhenti. Dan mulai mencoba menghubungi nya, untuk mengajak jalan entah kemana.

Awal nya ia ragu, karna takut tidak di ijinkan orang tua nya, tetapi tetap aku terus berusaha membujuk, karna aku tidak terlalu suka penolakan. Dan akhir nya ia mau, ku jemput ia kerumah, tak terlihat orang tua nya, ia bilang lagi pergi. Namun ku suruh ijin terlebih dahulu, aku gak mau di bilang penculik anak orang.

Dan ini kali pertama malam mingguan ku berdua dengan nya, awal nya aku sendiri bingung mau kemana. Tetapi asal berdua dengannya aku rela keliling Indonesia, bahkan itu cita cita ku bisa melihat keindahan nusantara. Apa lagi di tambah dengan ada nya dia, mungkin lebih sempurna.

Lalu ia bilang "mau kemana", ku coba menghubungi beberapa teman ku seperti nya mereka sibuk. Dan ia berkata "gapapa muter muter aja nyari angin", itu salah satu nya ku bisa benar benar jatuh cinta dengan nya, ia tak pernah muluk muluk ketempat mewah asalkan berdua saja bisa bahagia.

Ku coba ketempat jajanan malam pinggir jalan, tak ada satu makanan pun yang terlihat enak. Jadi kuputuskan menghubungi teman ku yang terakhir ia bekerja di kedai kopi menjadi barista, siapa tau bisa sambil ngopi gratis di sana.

Benar saja ia menawarkan kopi nya, tetapi dengan syarat di belikannya kwetiau. Itu si sama aja beli kopi cuma suruh ganti bayar kwetiau, jadi sekalian saja ia ku belikan juga nasi goreng bersama pesanan temanku, kebetulan ia juga belum makan.

Sesampai nya di kedai kopi teman ku, langsung ku pesan kopi hitam pahit dan ia memesan greentea art. Sambil ku berikan kwetiau itu ketemanku, lalu ku suruh ia duduk di sofa.

Setelah kopi pesanan ku jadi, aku dan teman ku berbincang bincang ia hanya mendengarkan. Ku suruh ia memakan nasi goreng yang ku beli tadi, ia pun dengan ragu memakannya, mungkin saja ia masih malu .

Sehabis makan nasi goreng ia penasaran dengan kopi yang ku pesan, lalu ku suruh saja ia untuk mencicipinya. Namun jangan kaget dengan rasa nya, karna ia pasti tidak akan suka. Rasa pahit nya benar benar tanpa ada sedikit gula, seperti hidup ku di masa lalu yang benar benar pahit terus kujalani dengan menikmati nya.

"Ih ini mah racun, masa kopi pait banget" ucap nya

Aku hanya tertawa melihat rawut wajah nya yang berubah, rasa nya ingin ku cubit pipit nya yang mulai memerah. Mungkin itu pertama kali nya ia meminum kopi pahit, dan kurasa ia tak akan mau lagi.

Dan seperti biasa, jam berjalan cepat jika bersama nya, Dengan berat hati ku mengajak nya pulang. Aku tidak mau jika ia di marahi ayah ibu nya, apa lagi tau jika aku yang mengajak nya.

Di jalan kita hanya hening memandang sudut kota, yang dulu nya rumah rumah kecil atau pohon pohon besar berubah menjadi gedung gedung tinggi.

Di motor aku mencoba memecahkan keheningan, di jalan dekat jembatan layang di atas jalan tol.

"Aku punya sulap"

"Sulap apa ?"

"Coba tangan kamu tegangan kedepan, bayangin di tangan kamu ada binatang yang kamu tidak suka"

Ia pun menuruti kata kata ku, mencoba apa yang aku suruh.

"Mana gak ada ?" Ucapnya

"Nih bentar, Bim salabim abrakadabrah" ku pegang kedua tangan nya dengan satu tangan kiri ku  yang melepaskan setang motor, lalu ku arah kan pelukannya ke lingkar pinggang ku.

"Mana gak ada ?" Ucapnya bingung

"Nyaman kan"

"Ih apa sih" ia baru tersadar kalo ia sedang memeluk ku di perjalanan.

Malam itu sungguh aku ingin berlama lama denganmu, tak peduli apapun yang akan kita temukan nanti. Aku hanya terlalu nyaman bersamamu, jangan pergi aku takan sanggup berlama lama menanti.







Maaf masih banyak yang typo, jangan lupa komentar nya. Terima kasih

Rindu Yang Tak Mampu DijelaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang