Pertemuan

118 8 8
                                    

Malam itu pukul 7 Alam dan teman teman nya ingin melihat konser band yang ada di Tangerang.

Bersepakat untuk berkumpul di dekat gedung sekolah dekat rumah, ternyata teman teman nya sudah menunggu disana.

Tanpa sadar ada satu wanita yang ingin ikut menonton, Alam tidak kenal dan Alam tidak peduli yang ia ingin kan cepat sampai karena acara sudah mulai.

Alam dan teman teman langsung menuju lokasi melewati jalan dengan keramaian kota, tak tahan dengan keramaian Alam mengajak teman nya memisah kan diri untuk melewati jalan yang lain.

Ternyata wanita yang Alam tidak kenal itu mengikuti nya melewati jalan yang lebih sepi, saat mereka ingin sampai ke lokasi jalan sudah tertutup oleh kemacetan karena banyak nya orang orang yang ingin menonton.

Lama terjebak macet hampir satu jam, Alam pun bertemu kembali dengan teman teman nya yang lain dan memutus kan untuk menepi di lahan parkir yang begitu jauh dari lokasi.

Yap, saat mereka sudah sampai ternyata acara telah usai, ternyata band yang ingin mereka tonton ternyata telah pulang.

Karna kesal Alam mengajak teman nya membeli kopi sambil menunggu kemacetan reda, setelah membeli kopi Alam kembali lagi kelahan parkir.

Saat Alam duduk di motor nya ia melihat ke atas langit untuk memandang bulan yang memang waktu itu sedang terang dengan di kelilingi bintang.

Alam selalu suka memandang bulan, bulan selalu berhasil membuat tenang hati nya saat malam malam gelap yang menyelimuti.

Saat bersamaan Alam memandang langit ternyata ada wanita itu disamping dekat motor nya, wanita yang Alam tidak kenal yaitu Naira Ela Putri yang biasa di panggil Ela.

Alam diam diam memperhatikan sesekali mengamati apa yang sedang wanita itu lakukan, semakin Alam memerhatikan semakin Alam ingin menyapa nya. Namun Alam tak berani.

Dikeheningan mereka berdua Alam mengambil Handphonenya untuk bermain sebuah game, tak di duga wanita itu pun memperlihatkan nya.

Saat Alam sedang kebingungan dengan game nya wanita itu datang dan berdiri di samping nya. Sambil berkata "pakai IQ dong"

"Degdeg degdeg", jantung Alam berdetak cepat, membuat nya terdiam sambil melirik ke arah wanita itu. "Jlep" wanita itu lantas tersenyum, ia berhasil mengambil alih dunia Alam dengan sekali senyuman.

Membuat Alam semakin membeku, dengan senyum tipis membuat nya terlihat manis, di tambahan dengan mata indah nya membuat semakin sempurna.

Lantas Alam pun membalas perkataan nya dengan nada lembut, "coba emang bisa nyelesain nya"







Taruh comentar anda, agar saya bisa memperbaiki nya :) terima kasih

Rindu Yang Tak Mampu DijelaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang