"Tha, bantuin gue?" ucap Rendy dengan merengek
"Apaan si Ren? Lu mau minta bantu apa?" ucap Aletha
"Bantu gue cari pacar. Masa muka ganteng kaya gue jomblo mulu," ucap Rendy
"Lah gue kira apa, si Anya mau?" ucap Aletha
"Gak papa, asal dianya mau. Tapikan dia galak banget. Apalagi diakan bendahara dikelas kita. Ehm, gue pikir-pikir deh," ucap Rendy
"Yaudah terserah lu deh," ucap Aletha
"Kantin dimana ya?" ucap Franky
"Kabetulan gue laper, yuk kekantin Abah aja, " ucap Andy
"Cus Otw," ucap Aletha
Franky semakin bingung dengan yang mereka ucapkan. Yang dia lakukan hanya geleng-geleng kepala.
Aletha dan yang lainnya menuju Kantin belakang sekolah. Mereka melewati gerbang belakang sekolah yang tak pernah dikunci.
Saat sampai dikantin Abah, banyak murid yang bajunya tak dimasukan, dasi tak dipakai dan rambutpun acak-acakkan seakan tak disisir. Banyak juga yang menghisap rokok.
Frenky merasa tidak nyaman berada disana. Rasanya ia ingin keluar saja dari sana. Tapi apalah daya dia sudah terjebak disitu mau tak mau ya gimana lagi.
Aletha segera memesan makanannya. Seperti biasa ia memesan orek tempe dan telur dadar. Sedang kan Rendy dan Andy memesan semur jengkol dan telur bacem. Sedangkan Franky ia bingung mau memesan apa, bahkan nama makanannya saja ia tak tahu.
"Lu pesen apa Frank," ucap Aletha
"Gak tahu aku bingung, sama in aja kaya kamu deh," ucap Franky
"Yaudah," ucap Aletha.
"Cielah temennya bule, cupu lagi bulenya," ucap Adi
"Dia buka kacamata, mampus lu pada," ucap Andy
"Emang ada pengaruhnya?" ucap Adi
"Ya pasti ada," ucap Rendy
"Cupu itu apa?" ucap Franky kebingungan
"Udah bukan apa-apa, udah makan makanannya gak usah diladenin. Biasa orang kurang belaian jadi gitu," ucap Aletha sambil memakan nasinya.
Lalu Rendy, Andy dan Franky pun akhirnya ikut makan.
"Wah ini enak banget!!" ucap Franky
"Ih kaya gak pernah makan aja," ucap Rizal teman Adi
"Emang," ucap Franky
"Maklum disana gak ada makanan ginian," ucap Adi
Lalu tak mereka gubris ucapan Adi.
Setelah sesesai makan mereka kembali kekelasnya. Mungkin saja bel istirahat selesai sudah berbunyi. Diantara mereka pakaian yang paling rapi hanya milik Franky. Mungkin ia masih takut jika berpenampilan seperti Aletha. Bisa-bisa image rusak karena terpengaruh dengan Badboy sekolahnya.
Tapi meskipun begitu, ia tak pernah membedakan teman. Ia mau berteman dengan siapa saja asalkan baik untuknya.
_________________
Pulang sekolah ini akan diadakan rapat OSIS. Grena sebagai ketua OSIS ikut serta rapat tersebut. Dan hari ini juga akan ada anggota OSIS baru.
"Eh Letha belum pulang?" ucap Franky
"Iya lagi nunggu pacar," ucap Aletha
"Ohh, aku masuk dulu ya," ucap Franky memasuki ruangan OSIS
Setelah 3 jam rapat OSIS berlalu. Semua yang ada diruang osis keluar dari ruangannya.
"Ge pulang bareng aku yuk," ucap Anya
"Sama gue aja," ucap Aletha langsung menarik tangan Grena
"Iya, jangan tarik-tarik ya tangan aku sakit," ucap Grena meminta dilepaskan tangannya
"Oh ya sory sory," ucap Aletha melepas tangannya Grena
Lalu Grena pulang bersama dengan Aletha. Seperti biasa Aletha mengantar sampai rumah Grena. Dan kini dia sudah akrab dengan ibunya Grena.
Rasanya Aletha ingin sekali memiliki keluarga seperti keluarganya Grena. Terlihat harmonis dan tak ada masalah. Mungkin itu hanya jadi impian Aletha saja.
Dan kini ia melajukan motornya menuju kerumahnya. Dan saat ia sampai rumah yang dilakukan hanya itu-itu saja.
_________________
Baca terus ya gaes
Jangan lupa Vote dan Comentnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletha
Teen Fiction[Tahap Revisi] Aletha Prahastya Mahesa. Cowok yang dinggap populer di SMA Rajawali karena sikap buruknya. Pembuat onar, sering bolos pelajaran, diceramahi langsung tidur dan sok ganteng. Tapi kalau diamati dia emang ganteng sih... Tapi disisi lain...