BAB 6 : Hitam Besar

839 62 0
                                    

Dengan sangat syok aku mengatur alur pernafasanku, kakiku seperti kesemutan. Tubuhku masih sangat lemas, hingga akhirnya aku dibawa ke ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Aku memang tak terluka atas kecelakaan yang baru saja menimpaku, hanya saja aku masih terlihat syok dan tak percaya dengan apa yang aku lihat di tempat kejadian itu.

Ku rebahkan tubuhku di atas kasur troli yang agak sedikit reot, salah satu guru yang bernama Bu Ida selaku pemelihara UKS  sedang membuatkanku secangkir teh hangat untuk merileksasikan pikiranku.

“Kau tidak apa-apa Nak?” Sapanya.

“Iya, aku baik-baik saja”

“Apa kau terluka? Mari biar ibu obati.”

“Tidak, aku tidak terluka sama sekali. Beruntung ada seorang bapa-bapa yang menyelamatkanku, hingga aku lolos dari kecelakaan itu”

“Syukurlah, ayo minum teh ini dulu. Ibu tau kau masih sangat kaget kan dengan kejadian itu” Tawar Bu Ida sambil memberikan teh hangat padaku.

“Iya terima kasih bu” Aku mencoba duduk dan meraih cangkir teh yang di buat oleh   guru ku.

“Kamu murid kelas berapa Nak?” Tanya Bu Ida.

“Aku kelas 3A Bu…”

“Ya sudah, kau istirahat dulu hingga tubuhmu merasa baikan. Ibu akan keluar sebentar ya…”

Bu Ida pergi meninggalkanku sendirian di ruang UKS ini, ruangan ini tidak cukup besar. Di ruangan ini hanya terdapat sebuah kasur troli, kotak P3K, sepasang meja dan kursi, dan sebuah lemari besar yang akupun tak tau ada apa di dalamnya. Lemari itu diletakan  disudut ruangan yang tepat berada di hadapanku.

Ruangan ini terasa sangat asing bagiku, entah apa yang kini merasuki pikiranku. Seperti ada sebuah dorongan yang mengendalikan penglihatanku, lekat-lekatku tatap sebuah lemari besar disudut ruangan UKS ini. Aku merasakan ada yang lain disitu, sepertinya aku sedang diawasi entah dengan siapa.

Penciumanku mulai terangsang dengan aroma yang sangat menusuk hidungku, aroma ini tak asing bagiku. Aroma yang mirip dengan wangi ubi bakar, namun lebih menusuk dan seperti bau busuk. Aku berfikir keras sambil terus memandangi lemari besar itu, mana mungkin ada yang membakar ubi di sekolah ini, hingga aromanya tercium sangat menusuk. Menurutku ini sangatlah aneh, ku tatap lekat-lekat lemari itu, Dan...

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!" Aku berteriak spontan.

Sontak aku berteriak dengan begitu keras, aku terkejut bukan kepalang. Aku tak mempercayai apa yang baru saja ku lihat.

Sesosok makhluk seperti manusia dengan tubuh yang sangat besar berdiri didekat lemari itu, tubuhnya hitam dan berbulu, dengan mata yang menyala berwarna merah dan gigi taringnya yang sangat besar, sebesar buah pisang. Makhluk itu mengerang dengan suara yang berat, suara itu membuatku semakin kalut. Ku tutup kedua mataku sambil terus berteriak hebat, hingga suaraku bergema  di ruangan UKS.

Beberapa guru yang mendengar teriakanku mulai panik dan berlarian menghampiriku, Bu Ida bersama dua orang guru laki-laki di sekolahku tergopoh-gopoh menenangkanku yang masih kalut berteriak keras sambil terus menunjuk ke arah lemari yang berada di UKS itu.

"Ada apa dengan mu, Nak?" Tanya Bu Ida.

"A... Ada... Orang je... Jelek.. Di sana!!!" Jawabku terbata-bata.

"Lihat...! Tidak ada apa-apa disana"

"Ta... Tadi, aku lihat... Se... Suatu di dekat... Le... Lemari itu Bu!!!"Jawabku sambil menunjuk ke arah lemari yang berada tepat di hadapanku.

"Sudah... Tenanglah, biar Bapak yang mengantarkan kamu pulang saja ya..." Salah satu seorang guruku menawarkan dirinya untuk mengantarkanku pulang.

🍃🍃🍃

Sampai di rumah, waktu menunjukan pukul sembilan pagi, aku masih syok dengan kejadian di pagi hari. Mamahku tak banyak bicara ketika aku diantar pulang oleh salah satu guruku, aku hanya di perintahkan untuk istirahat dikamarku.

Mataku mulai agak sedikit mengantuk, tapi aku enggan untuk tidur. Otak kecilku tak mampu menangkap semua pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepalaku, kejadian di pagi hari ini membuatku pusing tak karuan. Banyak kejadian aneh yang aku alami pagi ini, mulai dari tubuh Garry yang dapat menembus mobil, hingga makhluk hitam besar yang ku temui saat aku berada di UKS tadi.

KENDATI : Melihat Dunia Tidak Hanya Dengan MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang