Hari kedua Masa Orientsi Siswa, kali ini MOS agak lebih santai, karena dibimbing oleh guru bukan kakak kelas sialan itu lagi. Dan hanya perlu menggunakan seragam biasa tanpa perlu menjadi gembel sekolah.
Namun tetap saja, saat bel berbunyi semua murid baru harus berkumpul di lapangan untuk sambutan dari guru guru yang tertunda.
Begitu juga dengan tiga sekawan yang belum sekawan. Meski saling musuhan, ya... tetap saja mereka ngumpul bertiga.
"Untuk anak kelas sebelas dan anak kelas duabelas, silahkan masuk kelas.Untuk yang kelas sepuluh semuanya baris di lapangan."
Seketika pengunguman yang terdengar dari speaker yang tergantung di langit langit menggerakan semua tinggkatan kelas ke posisinya masing masing sesuai dengan apa yang guru perintahkan.
"Cih! masa kita masuk kelas sih?!" Decak kesal salah satu Kakak kelas.
"Iya, belum puas gua ngukum tiga bocah kurang ajar kemaren." Sahut setuju kakak kelas yang menjadi panitia MOS kemarin sambil berjalan menuju kelas melewati murid murid kelas 10 yang hendak menuju lapangan.
Ucapan kakak kelas yang tanpa sengaja terdengar tiga bocah kurang ajar yang dimaksud itu, Ivy, Kala dan Leona. Membuat mereka kesal, sekesal kesalnya mereka lebih kesal lagi Karena tidak bisa membalas.
"See?!, belum puas katanya?! jelas jelas dia sudah ngukum kita dengan cara yang nggak wajar!" Ucap Ivy membicara kakak kelas itu kepada dua yang lain.
"Siapa, sih nama kakel sialan itu?!, Pingin bat gua cincang badannya...! Trus gue haluskan! Terus gue kasih ke anjing piaraan tetangga nenek gue!" Dengus kesal Kala, yang menyeramkan.
*Sadis ni orang * Batin Ivy merinding.
"Tenang... Kakel itu dapet balasannya kok, tunggu aja sebentar lagi..." Ucap Leona tenang, bersamaan dengan evil smile nya. Menciptakan rasa penasara pada Kala dan Ivy. Apa yang direncanakan Leona sebenarnya?
"Why? You did something? " Tanya Ivy penasaran.
Tentu akan dijelaskan oleh Leona. tapi sebelum Leona hendak menjelaskan, kembali muncul panggilan dari guru BK.
"Kepada anak kami Avani Gamatasya harap segera keruang BK!" Pengunguman dari guru killer Bimbingan Konseling.
"Nah ini dia balasannya.... " Gumam Leona dengan evil smile nya sesaat setelah pengunguman. Tanpa sengaja terdengar oleh Ivy dan Kala, makin membuat mereka penasaran.
Tak lama setelahnya, kakak kelas yang suka ngebuli siswa baru keluar dari kelasnya, dangan wajah cemas, keringat dingin sekujur tubuhnya, sambil mengigit jari bejalan menuju ruang yang paling di takuti seluruh murid, Bimbingan Konseling.
"Loh?! Loh?! Loh?! I-itu kakel tadi!?" Kaget Ivy.
*Oh.. Ternyata Avani namanya.. * Batin Kala dengan wajah datar tak kaget sedikitpun.
"Nyiahahahaha..! Yup!, menyedihkan sekali kan, baru hari kedua tahun ajaran baru sudah di DO aja." Tawa jahat Leona.
"Gimana bisa?, gurukan pergi rapat semua kemaren. Lo pasti ngadu ye kan?" Ucap Kala asal nebak.
"Sembarangan lo bilang gue ngadu! Lo kira gue bocah yang baru bisa ngebacot ?!" Sanggah Leona tak terima.
" Jadi gimana kalau bukan ngadu?"
"Ngehe, rahasia dong, mata dan telinga gue kan di mana mana. Jadi kalian juga jangan sembarangan ke gue" Ucap Leona dengan wajah wajah sombong.
*Matanya di mana mana? serem...* batin Ivy lebih merinding, sambil melihat sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jajan Squad 🍭
Teen Fictionsesuatu terjadi sejak awal masuk SMA, teman lama kami yang sudah kami kenal sejak SMP lambat laun mulai menjauhi kami. Entah mengapa, meraka terlihat seperti sudah akrab dan kelihatannya dia lebih asik dari kami. Hingga suatu saat kami yang terluk...