Pagi yang cerah, burung-burung bersiul merdu menyambut pagi hari ini. Tapi, pagi yang damai itu hancur seketika dengan suara ribut teriakan keras para murid berandal yang sekarang sedang adu jotos. Bahkan bunyi benda-benda tajam yang mereka pegang terdengar.
"Sai!! Belakangmu!!" seru naruto berlari mendekati sai, melompati seorang siswa berandal dari sekolah lain yang hendak akan menyerangnya dengan lilang. Dia menendang siswa itu sebelum dia benar-benar terkena lilang itu. Lilang tadi terjatuh menancap ke tanah dan hampir mengenai tangan siswa berandal itu.
Buuk
Sai menunduk hingga naruto bisa menggunakan punggungnya sebagai pijakan kakinya. Dengan tendangan memutar darinya dia merubuhkan orang yang akan menyerang sai. Dia berdiri tegak setelah kakinya menginjak tanah.
"Waspasa sai!" serunya menunjukkan cengiran lebarnya. Sai tersenyum kecil dan mengangguk. Mereka lalu memandang tajam musuh di depan mereka lalu berlari menghajar musuh-musuh yang mulai menyerang mereka.
Drap, drap, drap
Shikamaru melakukan sleding di kaki musuhnya hingga musuhnya jatuh ke tanah. Sementara kiba melompat di ikuti anjingnya yang ikut melompat tepat di belakangnya. Anjingnya menggigit kepala musuh-musuh mereka yang lain dan kiba menonjok mereka keras.
Sasuke menggunakan badan musuhnya sebagai pijakan kakinya saat musuhnya mencoba menyerangnya. Dia melompat ke belakang musuh yang satunya lalu menendang punggungnya hingga dua orang musuhnya tadi saling bertabrakan.
Para lawan mereka nampak sangat kewalahan. Beda dengab mereka yang masih semangat ingin membuat musuh mereka masuk rumah sakit.
Wiyuw.. Wiyuw (anggap aja suara sirine polisi.. 😂)
Dan... Pada akhirnya, perkelahian antar sekolah itu berakhir saat mobil polisi muncul. Banyak dari mereka yang tertangkap termasuk sasuke, naruto, kiba, sai, dan shikamaru.
@ Kantor Polisi...
Zabuza menatap bosan sasuke, naruto, kiba, sai dan shikamaru. Mereka berlima selalu saja tertangkap polisi di saat perkelahian antar sekolah terjadi. Rasanya dia sudah benar-benar terbiasa dengan mereka berlima. Dia bahkan sudah bosan bertemu dengan mereka berlima."Kalian lagi?" dia membuang nafas kasar. Frustasi,, sangat frustasi. "Yoo!!! Paman zabuza!!!" sapa naruto santai. Mereka sekarang tengah duduk di kursi depan meja kerja zabuza. Yah, kecuali sai dan kiba yang memang berdiri karena tak ada kursi yang tersisa.
"Jangan panggil aku..." tolaknya tak menatap naruto yang menyapanya tadi. Naruto minus sasuke dan shikamaru nyengir kuda kecuali sai yang tersenyum palsu. Zabuza mengambil nafas perlahan dan membuangnya juga perlahan berharap stress di otaknya akibat naruto dan teman-temannya itu hilang. Begitu seterusnya.
"Hei!!!" semua menatap si pemanggil kecuali zabuza yang melakukan kegiatannya tadi. Semuanya tersenyum menyambut si pemanggil. Si pemanggil tadi mendekati mereka berlima dan tersenyum.
"Kita bertemu lagi!" sapa si pemanggil santai. Naruto berdiri dari duduknya. "Yoo!! Paman asuma!" sapanya. Sang pemanggil yang bernama asuma itu tersenyum kecil dan mengangguk-angguk kecil sembari menepuk pundak naruto pelan. Dia mengambil duduk diantara shikamaru dan sasuke hingga membuat kedua orang itu harus memberi ruang untuk asuma duduki.
"Jadi.." asuma menjeda dan menatap mereka berlima. "Berapa banyak yang kalian kalahkan hari ini?" tanyanya santai. Sungguh keadaan ini sudah biasa untuk para anggota polisi lain terutama bagi zabuza yang adalah partner asuma dalam bertugas.
"Pastinya banyak paman!!!!" seru naruto girang. Asuma terkekeh melihat tingkah keponakannya yang kelewat semangat itu.
"Baiklah..." dia bangkit dari duduknya tadi menepuk pundak sasuke dan shikamaru pelan "kalian kembalilah ke sekolah... Kakek sudah menunggu kalian disana.." lanjutnya menatap shikmaru, dan sasuke lalu menatap yang lainnya. Naruto dan kiba memandang horor asuma kecuali sasuke yang kini tanpa ekspresi, shikamaru yang masa bodoh dan sai yang memasang senyum palsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We are U
Fanfiction"Apa tidak pantas orang sepertiku mencintaimu??" Cinta ini sebenarnya sangat terlarang. Karena ku tahu mencintainya hanya akan membahayakan kehidupannya. ~Sasuke "Tidak seharusnya aku mendekati gadis baik sepertimu, kau bahkan tidak tahu aku baik a...