Kini di sebuah klinik hewan seorang pemuda bertato segitiga kebawah tengah mondar-mandir sambil menatap ponselnya.
Buugh
"Itteee!!!!" pukulan keras dari sang ibu membuat kedua tangannya memegang kepalanya yang sudah benjol.
"Buuu!!!" protesnya masih mengelus kepalanya. "Kau tahukan kepalaku ini adalah investasi masa depanku untuk meneruskanmu menjadi ookater hewan yang terkenal!!!" protesnya.
"Haaaaa!!!!" ibunya meletakkan beberapa perkakas berisi obat-obatan dan vitamin untuk hewan. "Kau mau proteeesss!!!?" seperempat siku muncul di jidatnya. Ibunya terlihat sangat kesal hingga membuat sang anak itu kini menelan ludahnya susah.
"Kau yang salah!!! Kenapa menghalangi jalan dan mondar-mandir begitu!!! Harusnya kau membantuku mengangkat perkakas disana!!" protes ibunya marah. Ibunya berkacak pinggang sambil menunjuk beberapa perkakas yang berada di gudang klinik itu. Sang anak menatap horor semua perkakas itu. Lagi pula kenapa dia harus mengangkat perkakas itu?? Diakan sedang menunggu video call dari sai, dan shikamaru.
"Ayooo cepaaattt!!!" seru ibunya kini melipat kedua tangannya di depan dada lalu menghemtak-hentakkan sebelah kakinya cepat membuat sang anak kini mengalah. Dia hendak akan ke gudang jika saja handphonenya berbunyi.
Dia berpekik riang. "Yahaaa!!! Bagus!!!" sang ibu yang sudah mendahuluinya ke gudang mengangkat perkakas itu lagi kini menatapnya.
"Buuu!!! Aku pergi dulu ada urusaaannn!!!" teriaknya tidak jadi membantu ibunya. Dia lalu berlari keluar dari klinik ibunya tanpa mengubris teriakan kemarahan sang ibu.
."Hei??? Apakah si kiba itu tidak mengangkat handphonenya??" tanya shikamaru menatap layar handphonenya yang di penuhi wajah sai. Dari tempatnya sai terlihat sangat tenang.
"Sedang connect..." ucap sai singkat sambil menatap layar ponselnya dengan serius.
"Yaaa!!! Aku disini!!!" serunya sambil mengangkat tangannya menyapa mereka. Sai tersenyum kecil.
"Kau lama sekali tahu!!" seru shikamaru kesal. Kiba menepuk kedua tangannya dan saling bertautan satu sama lain lalu dia menundukkan kepalanya pelan.
"Maafkan aku..." mohonnya.
"Ya, tidak apa..." ucap sai yang kini keluar dari galeri seninya. Perlahan senyumnya tadi hilang dan wajahnya berubah serius.
"Kalian tahu.. Clan akasuna mulai bergerak..." dia menjeda menunggu reaksi shikamaru dan kiba.
"Clan akasuna itu..." sai mengangguk menatap kiba yang mulai bereaksi. "Ya, mereka masih keluarga jauh clan ren,, keluarga gaara" jelas sai. Shikamaru nampak mengangguk.
"Jadi, apa tujuan clan akasuna itu bergerak??" tanya kiba agak kuat hingga membuat shikamaru menutup kedua telinganya dan sai tersenyum maklum dengan tingkah kiba yang sebelas dua belas dengan naruto.
"Hei bodoh!!! Kecilkan suaramu!!! Kau bisa membuatku kehilangan pendengaran!!!" marah shikamaru. Kiba malah nyengir dan meminta maaf.
"Mereka bergerak karena ingin menguasai seluruh Jepang dan menghancurkan clan-clan atas yang memegang kendali seluruh Jepang.. Dan mereka akan mulai dari clan terlemah dulu..." jelas shikamaru
Sai mengangguk "ya, aku juga baru mendapatkan informasi dari orangku.. Katanya orochimaru yang adalah dalang di balik pembunuhan ayah naruto ada di pihak mereka dan bekerja sama dengan mereka membuat semua clan tunduk pada mereka." tambah sai. Kiba mengangguk.
"Lalu,, kenapa orang itu membunuh ayah naruto??" tanya kiba. Sai tersenyum sementara shikamaru menghela nafas bosan.
"Itu semua mereka lakukan agar membuat clan lain menjadi takut... Kau tahukan keluarga namikaze sangat kuat setelah clan uchiha.. Mereka memiliki perusahaan ternama dan suskes.. Oleh sebab itu mereka membunuh ayah naruto agar bisa merebut perusahaan serta harta milik keluarga namikaze.. Tapi, clan uzumaki tentunya tidak membiarkannya... Uzumaki adalah clan yang kuat clan akasuna sangatlah lemah di bandingkan mereka.. Jadi, mereka membuat keputusan untuk menghancurkan clan-clan lemah dulu dan memaksa mereka untuk melakukan kerja sama dengan mereka dan menyuruh mereka untuk ikut dengan mereka sehingga mereka dapat dengan mudah menghancurkan clan-clan kita..." jelas sai panjang lebar
"Nah,, kau sudah mengerti tidak?!" seru shikamaru mengorek-ngorek telinganya dengan jari kelingkingnya. Matanya menatap bosan kiba. Sementara itu kiba mengangguk.
"Aku baru tahu.. Alasan kakek mengeluarkan kita adalah karena pemegang yayasan tertinggi sekolah itu adalah akasuna suzuki ayah dari akasuna sasori..." jelas sai lagi.
Kiba membulatkan matanya dan memekik kaget mendengar penjelasan sai tadi. Hingga membuat shikamaru hampir melempar handphonenya ke lantai saking kagetnya dan sai hanya memasang senyum maklumnya.
"Oooiiii!!!! Kau mau mati kibaaaa!!!" seru shikamaru mengancam. Lagi-lagi kiba nyengir dengan rasa bersalah dan meminta maaf pada mereka.
"Itulah mengapa sasuke dan naruto di pindahkan ke kyoto..." sai menatap ponselnya sejenak dan teringat sesuatu "Dan oh ya kakek buyut naruto juga sudah mengambil langkah seribu karena mereka sepertinya akan melatih sasuke dan naruto agar menjadi lebih kuat lagi sebagai pemimpin clan" lanjutnya.
"Heee??" kiba mengernyit bingung "lalu bagaimana dengan kita bertiga?? Apa kita akan tetap di skors tanpa berbuat sesuatu dengan sekolah kita??" tanya kiba
"Aahh.. Yang aku takutkan kakek sarutobi akan di apa-apakan oleh mereka..." lanjut shikamaru
"Tidak akan... Jika mereka menyakiti kakek sarutobi sama saja mereka menentang clan uzumaki, namikaze, uchiha, nara, inuzuka, dan Shimura..." jelas sai. Keduanya mengangguk mengerti.
"Kalian tenang saja... Untuk kita bertiga aku tadi sudah vc-an dengan sasuke dan naruto... Jika mereka sudah masuk ke sekolah mereka akan meminta bibi tsunade memasukkan kita ke sekolahnya..." jelas sai lagi. Kiba bernafas lega.
"Untunglah.. Dengan begitu kita berlima tidak akan berpisah lagi...." keluh kiba malas. Sai tersenyum kecil sementara shikamaru menguap lebar.
"Kalian tahu?? Setiap hari aku selalu berada di klinik dan mendengar luapan kemarahan ibuku... Huwaa" sai tertawa pelan "hei,, jangan tertawa sai.. Kau enak mengurus galeri senimu!!!" keluhnya lalu menghembuskan nafas kasar.
"Hei, hei!!! Jangan lupakan aku di sini harus mengurus semua laporan yang menumpuk di perusahaan dan harus menghadapi investor asing dari china, korea, Jerman dan spayol... Aku bahkan harus tersenyum ramah di hadapan mereka membuat urat senyumku mau putus" keluh shikamaru kesal.
Terdengar suara tawa kecil sai "hahaha... Menarik sekali shikamaru.." ucapnya
"Waaahh kau bahkan lebih sibuk dibandingkan denganku shikamaru!!!" seru kiba.
Shikamaru mengangguk-angguk. Terlihat dia tengah menegakkan tubuhnya di kursi. "Hei,, aku harus kembali bekerja.. Ayahku sudah datang" ucapnya mendekatkan dirinya ke ponselnya berbisik pada mereka. Sai tersenyum kecil.
"Aaahh... Sampai jumpa.. Aku akan menelpon kalian lagi.." ucapnya sebelum memutuskan hubungan. Shikamaru mengangguk dan kiba melambaikan tangannya pada mereka berdua.
"Sampai jumpaaaa kalian berdua!!!" teriaknya hingga membuat mereka pada akhirnya memutuskan hubungan.
Shikamaru kini menatap kumpulan berkas di meja kerjanya. "Aku tidak sabar bertemu dengan kalian berdua lagi sasuke,,, naruto..." batinnya. Sang ayah masuk ke ruang kerjanya.
"Bagaimana pekerjaanmu??" tanyanya mendekati shikamaru. Shikamaru tersenyum dan mengangguk pelan "seperti biasa ayah..."
Sai menatap langit biru dan tersenyum kecil. "Aku tak sabar bertemu dengan kalian lagi sasuke, naruto..." batinnya. Dia memasukkan ponselnya di saku jasnya lalu berbalik memasuki galeri seninya kembali.
Kiba menyengir menatap fotonya, sasuke, naruto, shikamaru, dan sai yang masih kecil yang saling merangkul. Wajah mereka nampak sangat polos. Dia lalu mematikan ponselnya di saku celananya.
"Yaaappp,, kembali bekerja kibaa!!!" teriaknya menyemangati dirinya sendiri. Dia sungguh sangat menantikan pertemuan mereka kembali dengan sasuke dan naruto. Pasti mereka akan bertemu... Segera..
Bersambung....
Hy, hy... Ketemu lagi dengan saya di chap 3 ini.. Bagaimana nih?? Apa kalian menikmati cerita ini... Aku ekstra berpikir loh dengan judul episode kali ini menyesuaikan dengan isi cerita.. Karena jujur saya kurang ahli dalam memberikan judul di setiap episode. Aku harap kalian menyukainya dan saya minta maaf jika kalian menemukan typo di cerita ini ataupun karakter yang ooc.. Di harap kalian bisa memberikan saran dan kritik yang positif ttg cerita ini dan jangan lupa di vote juga yaaahh.... Sampai jumpa di chap berikutnya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
We are U
Fanfiction"Apa tidak pantas orang sepertiku mencintaimu??" Cinta ini sebenarnya sangat terlarang. Karena ku tahu mencintainya hanya akan membahayakan kehidupannya. ~Sasuke "Tidak seharusnya aku mendekati gadis baik sepertimu, kau bahkan tidak tahu aku baik a...