gs : 6✅

43 5 0
                                    

sorry bgt gais gw hiatus dr wattpad bcs kelas 12 yang jadwalnya parah banget sekali lagi maapkan aq. pas login wattpad lagi kaget dong readers udh 300 an aja 😭. apakah ada yang menunggu ff ini? :") untuk menebus kesalahan aq yang menghilang tak berjejak aku up lagi untuk kaliyan :* ailopme.


WARNING CONTENT 19+
























Roa membuka kedua matanya dan menyadari bahwa ia berada di dalam ruangan asing. Badannya terasa lemas dan tercium bau alkohol yang sangat menyengat. Setelah berusaha keras untuk membuat dirinya benar-benar sadar, Roa mendapati tangan dan kakinya diikat di kursi yang ia duduki. Matanya menjelajah seisi ruangan yang berlatar putih dan abu-abu. Tak jauh dari kursinya, Roa melihat suntikan di nakas yang ia duga itu adalah obat bius.

Tiba-tiba rambutnya diremas dari belakang.

"wake up, sweetie. I have something nice for you." seringaian muncul dari wajah dingin Wonwoo.

Roa berusaha membuka mulutnya. Oh dia lupa, mulutnya pun diikat.

Wonwoo pun membelai rambut Roa yang acak-acakan. Tapi bagi Roa, ini bukan Wonwoo-nya.

"Jangan takut sayang, disini kita cuma berdua. Gue jadi bebas ngapa-ngapain lo." jawab Wonwoo dengan seringaiannya yang menurut Roa mirip setan tampan berwujud manusia.

Dengan kasar Wonwoo melepas ikatan kain di mulut Roa hingga pinggir bibir Roa lecet dan mengeluarkan darah. Wonwoo pun mengangkat dagu Roa agar setara dengan posisi wajahnya. Menatap mata hazel mantan pacarnya yang membengkak itu. Sedangkan Roa yang baru setengah sadar hanya bisa menatap tajam wajah Wonwoo karena jika ia membuka mulutnya akan terasa perih.

"Let's play baby." goda Wonwoo sambil membelai rambut Roa.

"CUIH! MATI LO BANGSAT!" tiba-tiba Roa meludahi wajah Wonwoo dan sang empunya wajah pun naik pitam.

"Mati lo, bitch!" Wonwoo meremas rambut Roa dengan keras dan membanting Roa ke ranjang besar di kamar itu. Wonwoo mengikat Roa lagi di ranjang dan segera melucuti pakaian perempuan itu. Roa hanya bisa berteriak sambil menangis.

"Shut up!" bentak Wonwoo dan setelah itu melanjutkan melucuti pakaian Roa, yang tersisa hanya celana dalam dan bra.

Roa menangis sejadi-jadinya karena tak percaya. Selama berpacaran dengan Wonwoo, ia tak pernah senekat ini. Yang Roa tahu Wonwoo adalah lelaki baik-baik.

Tiba-tiba ponsel Wonwoo berdering dan menghentikan kegiatannya dengan Roa.

"Ganggu aja lo bangsat!" bentak Wonwoo.

"...bos ada cowok mau kesini, orangnya putih sipit, mirip bos juga." jawab pria di seberang sana.

"loh kok mirip gue bangsat serius anjing. Habisin!" Wonwoo makin naik pitam.

"siap bos."

Wonwoo pun memutus sambungan telepon dan mendapati Roa tak ada di ranjang.

"Lo gak akan bisa keluar dari sini. Mau sembunyi dimana?" Wonwoo mengambil pisau lipat di atas nakas.

"Keluar, sayang." ucap Wonwoo lembut.

"Plis jangan mau mati dulu, gue belum nyicipin lo." tambah Wonwoo lagi.

"GUE LEBIH BAIK MATI DARIPADA DIICIP SAMA LO BANGSAT." Roa langsung membekap mulutnya, tidak sadar bahwa ia sedang bersembunyi dan ia tak tahu mengapa terpancing omongan Wonwoo.

"I GOT YOU!" Wonwoo meninju lemari kayu didepannya dan terlihat Roa sedang duduk memeluk dirinya sendiri. Roa ketakutan sampai seluruh tubuhnya bergetar.

"Don't scare baby i don't wanna hurt you." kata Wonwoo lembut dan mengulurkan tangannya kepada Roa.

"Touch her or you will die." tiba-tiba ujung pistol mengenai kepala Wonwoo dari samping.

TBC EHEHEHEHE

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

grundstückTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang