Roa
tes
assalamu'alaikum roa sabyanHm
nanti pulang bareng aa
tungguin aing di parkiran
ntar mampir chatime dehno read.
"gak di read? hape nya mati kali ya?" minhyun bermonolog di koridor jurusan pariwisata-hotel, berniat menunggu roa keluar dari kelasnya namun yang ditunggu tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.
"minhyun? nyaariin saha maneh?" jaehwan yang masih berbalut celemek sehabis praktek pastry, tak sengaja lewat dan menyapa minhyun.
"roa." jawab minhyun.
"dih kumaha maneh gak liat tadi roa balik sama wonu?! satu sekolahan ngeliatin gak tau maneh?!!" jelas jaehwan dengan logat bandung khas nya.
"thanks, gue balik. hati-hati ya wan." minhyun bergegas ke luar sekolah.
"dih kumaha teh harusnya yang bilang hati-hati mah aing." gumam jaehwan pelan sambil menggaruk kepalanya.
✨✨✨✨
"samlekom."
tok tok tok
"nak minhyun, salam yang bener atuh." seorang wanita paruh baya membuka pintu.
"ASSALAMU'ALAIKUM YA AKHI YA UKHTI."
"jangan kenceng-kenceng atuhlah si joy lagi belajar." kata ibunda dari baekhyun, jaehwan dan joy ini, dan sekaligus tantenya minhyun.
"hehehe. udin ada teu, bi?" tanya minhyun.
("hehehe. bang udin ada gak, bi?")
"di kamarnya lagi main pes sama wawan. masuk aja hyun." kata bibi Hani menyuruh minhyun masuk.
minhyun pun naik ke lantai atas dan mencari letak kamar sepupunya di dekat balkon. setelah menemukan pintu kamar tersebut, minhyun merasa ada yang janggal. pintu kamar tersebut dihiasi pernak-pernik berwarna pink.
minhyun berpikir mungkin saja ini ulah kakak sepupunya, baekhyun, menyukai hal yang imut. minhyun yakin ini kamar kedua sepupunya karena sering bermain kesini sejak kecil.tanpa mengetuk minhyun langsung membuka kenop pintu tersebut.
cklek
"ASSALAMU'ALAIKUM YA AKHI!!!"
"AAAAAAAAAAAAA!!!!" teriak beberapa perempuan yang ada di dalam kamar tersebut sambil melempari bantal ke arah pintu.
"aduh aduh ini teh akang minhyun yang ganteng mirip tom holland teh jangan dipukulin!" joy dan teman-temannya pun menghentikan pukulannya.
"eh abang! kok bilang gak masuk dulu sih?"
"kebalik! kok masuk gak bilang dulu sih?" celetuk bona, salah satu teman joy.
minhyun pun terpaku dengan kecantikan teman joy ini sampai joy yang disamping nya tak dihiraukan oleh badarudin minhyun pratama ini.
"bang kamar udin di sebelah." joy mencoba menyadarkan sepupunya ini.
"BADAR!!!" minhyun pun tersentak karena teriakan joy.
"eh, kumaha kumaha?"
(eh, gimana gimana?)"kamar udin di sebelah, keluar sana! hus husss." joy mendorong minhyun keluar kamarnya.
minhyun pun menuju ke kamar sebelah dan ingin segera meluapkan kegalauan nya hari ini kepada kedua sepupunya tersebut, walau nanti habis curhat dikatain.
"ASSALAMUALAIKUM YA AHLIL KUBUR."
"Blegug maneh!!!" baekhyun mengatakan sumpah serapah ke sepupunya yang kurang ajar ini.
"hehehehe, bang udin hari ini kasep pisan." ujar minhyun sambil cengengesan.
"wah ini pasti ada maunya bang." kata jaehwan sang adik badarudin baekhyun habibie itu.
"hehe tau aja maneh." jawab minhyun masih dengan senyum dengan maksud tertentu.
"pulang sono gue ga ada uang kecil." baekhyun melambaikan tangannya ke arah minhyun.
"lo kira gue pengamen?" tanya minhyun tak terima.
"udah diem maneh maneh sekalian. mau apa lo kesini, haidar?" tanya jaehwan seraya menenangkan saudaranya yang sedang ribut ini.
"bangsat lo nama bapak gua. et et et, sorry not sorry nih ye. aing mau story not sorry, maneh pada listen aja yes?"
"KAGAK JELAS AH ANJING BAHASA LO CAMPUR-CAMPUR!" baekhyun mulai emosi.
"ABANGGG!!! Temen-temen joy mau pulang nih, pamit katanya." joy tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar baekhyun.
"oh iya pulang aja, hati-hati." pesan jaehwan dan diangguki oleh adik perempuannya tersebut.
"lo mau cerita apaan emang? masalah cewek?" baekhyun menaik-turunkan alisnya mencoba menebak pikiran sepupunya ini.
"kok maneh know?" tanya minhyun bingung.
"yeah... you know lah. kan literally aing sang minceu lambe turah, opo seh aing don't know?" baekhyun tersenyum sombong.
ya, minhyun melupakan satu hal. keluarga sepupunya ini sarapan gosip tiap hari.
setelah minhyun menceritakan panjang kali lebar baekhyun menyarankan agar minhyun tetap memperjuangkan roa, namun jaehwan bertolak belakang. menurutnya itu akan membuat penyakit minhyun kambuh.
✨✨✨✨
"bae, kok kemaren kamu gak bales chat aku sih?" tanya roa sambil menatap wonwoo yang sedang menyetir.
"aku diluar kota sayang, maaf ya. aku banyak urusan soalnya." jawab wonwoo tanpa menoleh untuk menatap lawan bicaranya ini.
"bae, soal gosip mina sama kamu itu gak bener kan?" tanya roa sedikit takut. wajah wonwoo masih tenang, namun rahangnya yang mengeras tidak dapat disembunyikan.
"enggak sayang. mina nya yang kegatelan abis aku tolak, jadinya ya halu." jawab wonwoo dengan senyum misteriusnya.
"kita mau kemana?" tanya roa.
tiba-tiba wonwoo memutar balik arah tujuan mereka dan menambah kecepatan mobilnya yang membuat roa berpikir yang tidak-tidak.
"won, kita mau kemana?" tanya roa gemetar. wonwoo tidak menjawab, akan tetapi mata tajamnya menatap roa murka. roa pun semakin panik, ini bukan wonwoo-nya.
"wonuuu kita mau kemanaaa???"
"wonu!!!""bisa diem, gak?"
tiba-tiba mobil yang mereka naiki berhenti di basement apartemen, tapi bukan apartemen wonwoo.
tanpa basa-basi, wonwoo menarik kasar tangan roa dan membawanya masuk ke lift. roa pun takut untuk membuka mulut. setelah sampai di lantai 4, pintu lift terbuka dan wonwoo menarik kasar tangan roa lagi menuju pintu diujung lorong.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
grundstück
FanfictionDijodohin sama berandalan? Hell no. -minkyung. Fans gue banyak kayak kacang goreng, masa dapetin minkyung aja gabisa? -minhyun. (re-write on 180818)