"Roa! Udah denger belum? Katanya Wonu ngehamilin anak busana!" kata Joy yang tengah mengatur nafasnya karena habis berlari. Sementara yang berada di meja tersebut langsung menghentikan aktivitasnya, terutama Roa.
"Denger dari siapa?" tanya Roa masih dengan nada santai tapi terlihat matanya melebar.
"Kata Hanbin, dia sering ke klub malam dan pernah liat Wonu sama cewek itu." jelas Joy si biang rumpi yang mewarisi sifat sang kakak, Baekhyun.
"oh. yaudah." roa mencoba sekalem mungkin, namun rena yang berteman dengan roa sejak kecil sangat memahami bagaimana roa menyembunyikan emosi dan bebannya lewat wajah datar itu.
"udah deh, ngapain sih ngomongin sampah itu." kata rena sarkas sambil memasukkan daun kemangi ke mulut roa agar sahabatnya itu rileks. roa is kemangi addict.
setelah selesai makan, roa, rena, pinky memilih untuk menghabiskan sisa waktu istirahat ke rooftop, sedangkan yeri dan yerin harus segera ke ruangan pastry karena ada praktek memasak.
rooftop
"eh ada kak irene?" tanya pinky saat melihat irene, kakak kelas mereka, sedang melamun menghadap ke lapangan luas yang ada di bawahnya. sang empunya nama pun menoleh dan memperlihatkan mata sembab.
"loh kok kakak nangis?!" tanya roa panik dan ketiganya pun menghampiri irene.
"hiks... blusher kakak... hiks... dipecah... hiks... dipecahin.... suho... huuuaaaaaa" tangis irene makin kencang membuat ketiga adik kelasnya ini memeluknya untuk membuatnya tenang.
"elah ntar dibeliin lagi sama abang, teh. kalo mau teteh pake blusher pinky aja!" tawar pinky agar irene berhentu menangis.
"yeu teteh belinya di korea!"
setelah sepuluh menit mereka menenangkan irene akhirnya tenang juga, sekarang giliran roa yang murung.
"ih bontot ceritaaa." irene menggoyangkan tubuh roa ke kanan dan ke kiri sampai roa menggelengkan kepalanya pusing. yang ditanya hanya diam menatap lurus ke depan.
"roa diputusin wonu, terus tadi kabarnya wonu ngehamilin mina, untung aja dijodohin sama ubin mushola ya, ro?-"
plak.
"sakit asu." rena mengusap mulutnya yang baru saja disentil roa.
"ya ngomong di filter lah, mau ke kelas aja gue ah!" roa semakin badmood dan ingin membeli thai tea sekarang juga, tapi hari ini ia tidak bisa membolos.
"oh jadi dijodohin sama sepupunya si kabogoh sibling?" tanya irene memastikan.
"kabogoh sibling siapa kak?" tanya pinky.
"baekhyun jaehwan." jawab irene.
"yaudah kamu mah gak usah galauin cowok macem dia, gak guna. harusnya kamu bersyukur udah ditunjukkin sama tuhan kalau dia gak pantes buat kamu. emm- kakak mau praktek dulu nih. duluan ya, kalau mau curhat, line kakak masih yang lama kok. dadaah." jelas irene panjang lebar menasihati adik kelas nya tersebut bak seorang ibu.
ketiga cewek yang daritadi mendengarkannya pun dibikin melongo dengan nasihat irene barusan.
"dengerin gak lo?" tanya rena kepada roa, ragu temannya ini hanya melamun.
"iya iya. yuk ah ke kelas." ajak roa.
"yakin bisa ketemu wonu?" tanya pinky.
"YAKIN LAH! temen gue gak boleh lemah gini!" ucap rena untuk menyemangati sahabatnya yang hampir putus asa ini dan mereka bertiga pun menuju ke kelas.
XII Tourism
"etttt, neng geulis roa dari mana nih?" ketika roa bersama kedua temannya memasuki kelas muncullah minhyun di depan pintu.
"dikecilin dong suaranya, akang." kata roa selembut mungkin.
"minggir!" rena meninju tangan minhyun yang bersender di pintu.
"woy cewek preman sok jago banget lo, lo pikir gue berani?....." teriak minhyun. rena pun berbalik untuk mengurus cowok yang tidak bisa diam ini.
"... y-ya enggak lah. kaga berani aing, ren..." minhyun getir.
"ye giliran disamperin aja ciut lo, hyun. HAHAHAHAHA." ejek johnny.
"BACOT SIA!-"
tuk
rena menyentil bibir minhyun karena kesal cowok ini tidak bisa diam walaupun sedetik. heran kenapa cewek se kalem roa mau dijodohkan dengan belalang empang ini.
"sakit atuh, bibir ini seksi seperti bibir brad pitt. aset aing atuh, ren." minhyun mengusap bibirnya.
"misi, ada roa?" suara bariton itu mengalihkan pandangan minhyun dan rena, juga roa yang disebut namanya.
"heh kadal sumur, mau ngapain nyari roa?" rena meremas kerah seragam wonwoo.
"eitss, santuy ren. gue mau ketemu roa doang." wonwoo mengangkat kedua tangannya dan ketika rena melepaskan tangannya, wonwoo masuk ke kelas namun dihalangi minhyun.
"jangan sentuh roa lagi." cegah minhyun kalem namun sepertinya tempramen wonwoo tidak bisa berkompromi dan mencoba menerobos masuk ke kelas untuk menemui roa.
"JANGAN SENTUH PACAR GUE, PAHAM BAHASA MANUSIA GAK LO?!" minhyun menekankan setiap kata yang ia ucapkan dan rahangnya mulai mengeras. seisi kelas menatap minhyun tidak percaya dan roa melotot karena minhyun menyebutnya pacar.
"oh jadi lo gak mau gue ajak balikan karena lo lebih milih sampah ini dari gue, ro? mata lo katarak?" sinis wonwoo ke arah roa dengan senyum miring.
"oh gue tau, udah dipake kan lo sama dia? kan minhyun anak konglomerat." tambah wonwoo yang membuat lelaki di depannya ini memanas.
BUGH
Minhyun meninju pipi kiri wonwoo dan sedikit darah menetes dari sudut bibir wonwoo.
"makanya mulut dijaga dong, anjing." minhyun menekankan kata terakhir di depan wonwoo.
"lah itu lo ngomong kasar bego." sengit rena.
"WONU!!! Kamu gapapa?" roa menghampiri wonwoo yang tengah mengusap sudut bibirnya yang terasa perih. tindakan roa ini membuat rena dan minhyun melotot.
"MINHYUN! BISA GAK SEKALI AJA GAK USAH GANGGUIN GUE?!" teriak roa di depan wajah minhyun.
ini pertama kali roa berteriak di sekolah,
karena wonwoo.
TBC
HALLO SORRY NOT SORRY LAMA BANGET INI FF GAK DI UP, SOALNYA AKU STUCK SAMA STORY INI DAN BARU DAPET IDE HUHU T_T
MAAF BANGET YAA BUAT READERS YANG UDAH SETIA NUNGGUIN FF INI KUKIRA INI AKU DIEMIN BAKALAN FLOP TP ADA YG NAGIH MAU DI UP YAALLAH SEMANGATKU KEMBALI LAGI LIAT VOTE & COMMENT KALIAN WALAUPUN MASIH DIKIT DIBANDING VIEWERS NYA😭 PENGEN AKU PRIVATE LAGI AJA RASANYA HUHUU. SEKALI LAGI MAAFKEUN🙏
JANGAN LUPA VOMMENT ❤

KAMU SEDANG MEMBACA
grundstück
Fiksi PenggemarDijodohin sama berandalan? Hell no. -minkyung. Fans gue banyak kayak kacang goreng, masa dapetin minkyung aja gabisa? -minhyun. (re-write on 180818)