Part 1

9.3K 164 0
                                    

Di pagi yang cerah, seorang gadis sedang berdiri di depan cermin sambil melihat penampilanya.

" Perfect " katanya sambil tersenyum.

" Amel... Ayo sarapan dulu. " teriak seorang wanita.

" Iya mi, aku udah beres kok. " teriaknya dan turun ke bawah.

" Good morning all. " sambil mengecup satu persatu anggota keluarganya.

" Good morning little girl. " jawab keluarganya bersamaan sambil menunjukkan senyum manis mereka.

" Ihh kalian apa apaan sih.. Kan aku udah besar bukan anak kecil lagi. Jadi gak usah, manggil aku kayak gitu. " katanya sambil mencebikkan bibirnya karna kesal. Melihat tingkah Amel yang seperti anak kecil, papi dan abang Amel tertawa sedangkan maminya hanya bisa melihat tingkah mereka dan tersenyum.

" Udah udah jangan ganggu Amel lagi. Ayo sekarang sarapan! " kata mami menghentikan tawa papi dan abang Amel, sedangkan Amel sudah melahap sarapannya terlebih dahulu.

" Mi aku ke sekolah ya... " kata Amel dan bergegas ke garasi mobil.

Di perjalanan, Amel sedang mendengarkan lagu favoritnya yaitu Listen.

Amel pov

Ohh iya guys kita belum kenalkan? Kalau gitu kenalin gue Amel Flaresa Marchello gue sering di panggil Amel umur gue 16 tahun gue anak kedua dari Endrick Marchello dan Maudia Marchello seorang pengusaha dan desainer terkenal di dunia, papi gue pengusaha terkaya no.2 dan mami seorang desainer terkenal, gue juga punya abang yaitu Adrian Alger Marchello.

Di sekolah

Sesampainya di sekolah, Amel mengeluarkan sweter hitam miliknya
dari tas ransel, mengenakan sweter tersebut tanpa lupa melapisi kepalanya dengan tudung sweter.

Dengan tampang datar Amel menuruni mobil ferrarinya,memasukkan kedua tangan kedalam saku sweternya menuju ruang kepala sekolah.

Tok..tok.. Tok..

"masuk" seru orang yg didalam ruang kepala sekolah.

Di bukalah pintu bercat coklat itu,
"selamat pagi pak"

"oh.. Nona Marchello silahkan duduk" suruh kepala sekolah.

" iya, terima kasih " ucapnya dengan dingin dan duduk di kursi yang berada di depan kepsek.

" tunggu sebentar, Nona Marchello saya akan panggilkan walikelas anda. " kepsek mengambil telepon yang berada di atas mejanya dan menghubungi seseorang. Tak beberapa lama kemudian.

Tok... Tok... Tok

" Permisi Pak, ada yang bisa saya bantu? " tanya seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.

" Iya Ibu Ratna, saya ingin perkenalkan anda dengan putri kedua dari keluarga Marcello. Amel Flaresa Marcello. Dia akan menjadi anak wali anda di kelas 10 IPS 1 "

"saya merasa sangat terhormat, Nona Marchello bisa menjadi anak wali saya. "

" Tapi... ada yang ingin saya sampaikan. " ucap gue dengan nada serius.

" Apa yang ingin anda sampaikan Nona? " ucap kepsek dengan wajah yang cemas.

" Saya hanya ingin, anda merahasiakan identitas saya di sekolah. "

" Lalu bagaimana dengan... "

" Untuk ayah saya, biar menjadi urusan saya. " seakan tau apa yang akan kepseknya katakan Amel langsung memotongnya

" Baiklah Nona, saya akan mengurusnya. "

" Kalau begitu saya mau ke kelas saja. " ucap gue dan keluar bersama Ibu Ratna. Jujur aja ya dari tadi tuh gue udah jenuh di dalam ruangan kepsek.

SKIP

Sesampainya di depan kelas Bu Ratna masuk dan meninggalkan gue sendirian di luar.

" Selamat pagi anak - anak. "

" Selamat pagi bu... " balas mereka serempak.

" Hari ini kita kedatangan murid baru. Silakan masuk nak... " Bu Ratna memanggil gue yang ada di luar dan terdengar bisikkan para murid yang merasa penasaran.

" eh menurut kalian dia cewek atau cowok? "
" gue maunya sih cogan biar bisa cuci mata. "
" Haha gue juga setuju tuh "
" Semoga aja tuh murid baru cewek. Gue udah bosan lihat cabe - cabean yang ada di kelas. "
" Gue juga, maunya kayak gitu. Habisnya gue udah eneg liat si Indah. "
" Sama coy gue juga. "

Gue udah masuk dan berdiri di samping Bu Ratna.

" Ayo nak perkenalkan dirimu "

" saya Amel Flaresha pindahan dari LA. " dengan nada dingin dan tatapan tajam yang gue berikan kepada para teman baru gue.

" widih dingin amat tuh cewek. "
" gue berasa kayak di kutub selatan."
" jadi penasaran gue sama tuh cewek. "
Bisik beberapa murid cowok, yang mungkin merasa kaget.

" Apa saya sudah boleh duduk? " jujur aja, gue paling malas sama urusan yang kayak begini.

" Iya kamu sudah diperbolehkan duduk. "

" Tapi saya duduk dimana? " gue heran deh, gue di suruh duduk tapikan gue gak di kasih tau duduk dimana.

" Oh iya, kamu boleh duduk dengan Clara. Clara tolong angkat tanganmu. "
Lalu ada seorang siswi cantik mengajukan tangannya.

" Kamu akan duduk dengan dia. " gue berjalan dan ingin menduduki kursi disamping siswi yang gue baru tau namanya Clara. Tapi sebelum gue sampai di tempat yang bakal gue duduki, kaki gue di janggal sama seorang siswi. Tapi gue bukan orang bodoh jadi, gue injak aja tuh kaki siswi itu.

" Aaargh " erang siswi yang kakinya gue injak.

" Eh sorry gue gak sengaja. " kata gue pura - pura gak tahu.

" APA? Lo bilang, lo gak sengaja. Jelas - jelas lo sengaja injek kaki gue! " ucapnya dengan sedikit membentak.

" Siapa suruh, lo taruh kaki lo di situ. Gue kan gak lihat. "ucap gue dengan nada dingin dan mencoba buat gak emosi.

" Udah! Jangan bertengkar disini. Amel, sabaiknya kamu duduk dan untuk kamu Indah jangan pernah membuat kekacauan di kelas. Mengerti? "

" Baik Bu. " ucap gadis yang gue injak kakinya dan menatap gue dengan tatapan sinis, tapi gue gak peduli.

.
.
.
.
TBC

Thank you guys, buat kalian yang udah mau baca cerita gue. Sebelumnya, gue juga mau minta maaf sama kalian misalkan ada kata - kata gue yang salah atau ceritanya yang agak ngawur. Karna ini, cerita pertama gue di wattpad.

Dan jangan lupa vote dan comment ya 😘😘😘

MAFIA BLACK ROSE SKULLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang