Part 5

4.2K 114 8
                                    

Hari sudah sore, tapi Amel masih berkutat dengan pekerjaannya. Sampai suara HP-nya mengusik konsentrasinya.

Drtt... Drtt... Drtt

My Brother is calling ✖ |✔

" Hallo Bang? "

" Hallo Mel, kamu dimana? Ini sudah mau malam. Dan kamu belum juga pulang, apa kamu melupakan janjimu untukku? "

" Abangku sayang apa kamu tidak bisa bersabar? Aku sebentar lagi akan pulang, jadi kau tidak perlu mengomel. "

" Baiklah aku akan bersabar. Tapi, ada sebuah persyaratan untukmu. " dengan suara yang misterius Adrian berkata, namun Amel sudah tau bahwa abangnya itu akan memberi dia sebuah tantangan.

" Apa itu? "

" Tantangannya sangat gampa, kau harus sampai di rumah ini sebelum 5 menit. Dan jika kau berhasil! Aku akan memberikan apa pun yang kau mau. Bagaimana? Deal? "

" Ck! Kau hanya menantangku dengan sebuah tantangan kecil. "

" Oke aku akan menganggap itu sebagai kata deal. Dan waktumu di mulai dari sekarang! "

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Amel memutuskan sambungan telepon dan segera membereskan mejanya.

" Laura, aku sudah menyelesaikan semua tugasku. Selanjutnya, kau yang akan mengurusnya hingga aku kembali. "

SKIP

Sekarang Amel sudah siap dengan motor sportnya yang bewarna hitam, dengan atribut yang tadi dia pakai saat datang ke kantor. Bedanya sekarang, Amel memakai helm full face dan bukan topi.

Brum... Brum... Brumm

Amel sudah menyalakan mesin motornya dan melaju ke jalan raya yang penuh dengan para pengendara yang baru saja pulang dari kantor sehingga jalanan menjadi macet. Tapi dengan lihainya Amel dapat menyalip kendaraan yang menghalangi jalanya, sampai lampu merah pun di hiraukanya dan tanpa di sadari mobil berwarna merah melaju dengan kencang dari arah kiri. Amel yang mengetahui keadaan yang ekstrim tersebut mengeluarkan keahliannya dan membuat para pengguna jalan menjadi tegang sendiri bahkan ada mengabadikan kejadian tersebut dan ada juga yang melihatnya terheran-heran.

Tapi siapa sangkah Amel dapat melompatinya dengan mulus juga selamat dan kembali menjalankan motor sportnya sampai di rumah. Setelah sampai di rumah Amel mengeluarkan HP-nya untuk melihat waktu yang dia pergunakan untuk sampai di rumah dan...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BOOM!

3 menit, sungguh waktu yang sangat sulit di percaya karna itu mustahil! Jarak antara kantor Amel dan rumahnya terbilang jauh. Tapi tidak untuk seorang QUEEN RACING THE WORLD sebuah julukan yang di sandang olehnya di LA dan seluruh dunia, tetapi tidak ada yang  mengenali wajahnya karena dia selalu memakai topeng tengkorak hitam dengan gambar bermotif bunga mawar yang berwarna silver dan juga jaket kulit putih berlambang bunga mawar hitam dan tengkorak di belakang punggung .

" Assalamualaikum, Amel pulang. " teriak Amel saat memasuki rumahnya.

" Ehh.. Kok kamu udah sampai rumah sih. " kaget Adrian saat melihat Amel memasuki rumah.

" Lo kayak gak tau gue aja deh bang. " jawab Amel dengan acuh, dan berjalan manaiki tangga.

" Emang gue gak pernah tau kebiasaan lo. " jawab Adrian dengan lesu. Memang selama ini Adrian tidak pernah mengetahui kebiasaan adiknya, karna sedari kecil dia terpisah dengan Amel.

Amel yang mendengar  jawaban abangnya yang begitu lemah berhenti menaiki tangga. Sebenarnya walau jauh dari keluarganya, Amel selalu memantau keluarganya dari jauh.

" Sebenarnya aku ingin mengulangi kembali masa kecilku bersama kalian. Tapi sudahlah biarkan semuanya hanya sebagai masa lalu. Dan abang harus ingat bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui kepribadianku. " Amel pun berlari menaiki tangga dan menutup pintunya dengan rapat.

Bukk
Amel menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur, dan menutup matanya sembari mengingat kembali masa kecilnya.

Flashback

Seorang gadis kecil sedang bersembunyi di balik semak-semak, sambil memeluk boneka beruang berwarna merah muda. Dia berkeringat juga gemetaran, melihat pengasuhnya yang di siksa oleh sekelompok orang yang mengenakan pakaian serba hitam juga topeng berwarna merah.

" HEI! DIMANA ANAK ITU!? " mereka bertanya dengan suara yang lantang, sambil menodongkan pisau ke wajah wanita yang tidak berdaya lagi.

" Sa... Saya ti.. dakhh ta.. tauhh uhh di manahhh dia. " dengan nafas yang tersenggal-senggal Bi Murni menjawab.

" AHH! DASAR TIDAK BERGUNA, KU BUNUH KAU! "

Brass

Kepala Bi Murni terpisah dari tubuhnya, Amel si gadis kecil yang menyaksikan kejadian tersebut memekik tertahan. Dia pun perlahan mundur, ingin segera meninggalkan tempat tersebut. Tapi sayangnya, belum jauh Amel berlari dia tertabrak oleh truk yang melaju.

Brakk

Amel tertabrak dengan sangat keras, sehingga membuatnya terpental jauh.

Amel kembali membuka matanya saat mengingat masa kecilnya yang begitu buruk.

" Argh... Kenapa sih? Aku harus ingat kenangan buruk itu? hiks aku benci, saat aku terlihat lemah seprti ini. " Amel yang ada di tempat tidur merosot dan terduduk di lantai sambil menenggelamkan wajahnya dicela-cela tangannya. Amel yang sudah lelah menangis pun tertidur.

Malam

Di Ruang Makan

" Ian di mana adikmu? " tanya Maudia mami Adrian dan Amel.

" Tadi setelah pulang bertemu teman-temannya dia langsung ke kamarnya dan belum turun kembali sampai saat ini. " jawab Adrian.

" Mungkin dia kecapean jadi tertidur, sebaiknya kamu bangunkan adikmu. " Maudia menyuruh Adrian untuk membangunkan Amel.

Adrian pun menaiki tangga sambil berlari, sesampainya di depan pintu kamar bercat hitam. Adrian mengetuk pintu tapi tak ada jawaban dari Amel, Adrian pun membuka pintu dengan perlahan. Pemandangan yang pertama kali dilihatnya adalah Amel yang tidur di bawah dengan ke dua lutut yang di tekuk sambil menelungkupkan kepalanya di sela-sela tangannya.

Adrian berjalan dengan sangat pelan. Dan berjongkok di samping Amel dan membangunkan Amel.

" Amel? Amel bangun. Udah malam waktunya makan malam. "

.
.
.

Tbc

Thanks guys yang udah baca cerita gue, semoga ceritanya gak membosankan yah! 

Dan jangan lupa like and comment-nya 😘😘

MAFIA BLACK ROSE SKULLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang