Part 3

4.1K 126 5
                                    

Author pov

Sambungan telefon telah terputus tapi Amel masih tetap berada di ruangan pribadinya untuk mempersiapkan keberangkatannya besok hari.

Teng... Teng... Teng

Bel istirahat ke 2 telah berbunyi tetapi Amel masih tetap berkutat dengan laptop yang berada di ruangannya.

3 menit kemudian...

" Ahh.. Akhirnya selesai juga. " Amel berdiri dan meregangkan otot-ototnya

" Lebih baik gue langsung ke kantin aja deh. " Amel keluar dari ruangannya dengan mengendap-ngendap supaya tidak ada yang melihatnya keluar dari ruangan pribadi miliknya.

Di Koridor

Amel memasang headset di telinganya sambil berjalan menuju kantin. Banyak pasang mata menatapnya dengan kagum, iri, dan sebagainya. Tapi Amel menghiraukan semua tatapan yang tertuju padanya. Sesampainya di kantin Amel berpapasan dengan Abangnya, namun dia hanya melewati Adrian tanpa menatapnya. Belum juga Amel menginjakkan kaki ke dalam kantin, Adrian menahan pergelangan tangannya.

" Dari mana aja lo? " dengan muka datarnya Adrian bertanya kepada Amel.

" Gue tadi di telfon dari grandpa. Emangnya kenapa? " tidak mau kalah, Amel juga menjawab dengan sangat datar.

" Hah! lo di telfon sama granpa? Trus grandpa bilang apa? "

" Nanti aja gue ceritainya di rumah. "

" Okey kalau gitu gue pergi dulu ya. " dengan senyum yang mengembang Adrian mengacak-acak rambut Amel.

" Ihh apaan sih lo, pergi aja sana. Siapa juga yang larang. " masih dengan muka datarnya Amel menjawab dan merapikan kembali rambutnya yang berantakan. Setelah selesai membuat adiknya kesal, Adrian bersama teman-temannya pergi meninggalkan Amel.

Tanpa Amel dan Adrian sadari, seisi kantin sedang menatap mereka dengan heran. Menurut mereka, itu adalah kejadian yang langkah. Karna Adrian adalah seorang the most wanted yang terbilang sangat dingin kepada semua cewek.

Selesai merapikan rambutnya, Amel kembali melangkahkan kakinya ke dalam kantin. Tapi dia merasa bahwa, para siswi yang ada di kantin sedang menatapnya tajam. Hanya saja dengan sifat Amel yang cuek, dia menghiraukan tatapan tajam dari para siswi dan mencari meja untuknya mengisi perut. Amel melihat kiri dan kanan untuk mencari tempat kosong, tapi tatapannya tertuju kepada Clara yang sedang melambaikan tangannya kepada Amel yang sedang celingukan mencari tempat kosong.

" Amel sini! " panggil Clara, yang membuat seisi kantin menatapnya dengan tidak suka. Amel pun berjalan menghampiri Clara dan duduk berhadapan dengan Jennifer.

" Lo dari mana aja? Tadi lo juga gak masuk kelas? Lo bolos yah? " tanya Jessica secara bertubi-tubi. Amel hanya menanggapinya dengan datar, tanpa ingin menjawab pertanyaan tersebut.

" Mang Ucup, sini! " panggil Amel

" Ada apa ya Neng? " Mang Ucup menghampiri Amel dengan tergesa-gesa.

" Saya mau pesan bakso sama es teh, nanti di anterin ya Mang Ucup. " sambil mengeluarkan selembar uang berwarna biru dan memberikannya kepada Mang Ucup.

" Kembaliannya buat Mang Ucup aja. " lanjut Amel.

" Terima kasih, Neng. " ucap Mang Ucup dan berlalu meninggalkan Amel dan teman-temannya. Tak berapa lama setelah Mang Ucup meninggalkan meja Amel, seseorang datang dan menggebrak meja yang di tempatinya.

Brakk

" Maksud lo apa? Dekatin Adrian, lo mau cari gara-gara sama gue? " Amel yang tadi menghiraukan Indah, mengangkat kepalanya setelah mendengar nama abangnya. Dan menatap Indah dengan tatapan yang sangat tajam. Melihat itu nyali Indah menciut, tapi Indah tetap memberanikan diri dengan menatap balik Amel dengan tatapan tajam.

" Gue gak mau bertengkar sekarang, lebih baik lo pergi. " Amel dengan nada dingin dan tatapan tajamnya mengeluarkan suasana yang sangat mencekam, sehingga membuat seisi kantin menjadi hening.

" Gue gak mau pergi, sebelum gue kasih lo pelajaran! " Indah pun mengambil es teh milik Amel yang baru saja dibawakan Mang Ucup. Indah ingin menyiram Amel tapi dengan gerakan cepat Amel berdiri dan menahan tangan Indah kemudian membalik tangannya membuat Indah menyiram dirinya sendiri.

Byurr

Melihat itu Amel mengeluarkan smirk andalannya dan membuat seisi kantin menertawakan Indah yang sudah basah, Indah yang malu karna seisi kantin menertawakannya menjadi marah dan berteriak.

" Diam lo semua, ini gak lucu yah! " dengan menahan malu dan amarah yang menggebu-gebu Indah meninggalkan kantin sambil menghentak-hentakkan kakinya ke lantai. Setelah Indah pergi bersama antek-anteknya terdengar bisikkan para siswi yang memuji serta mencibir Amel.

" ehh dia hebat bamget sih bisa lawan si nenek lampir. "
" bener tuh kan selama ini gak ada berani lawan Indah. "
" gue yakin dia pasti bakal femous kalau berita ini tersebar. "
Puji beberapa siswi yang melihat kejadian tersebut. Dan ada pula para siswi yang mencibir Amel.

" sok banget sih dia masih jadi anak baru juga udah berani lawan si Indah. "
" mungkin dia gak tau kalau Indah itu adalah Queen Bully. "
" gue heran deh sama tuh cewek dia pikir nih sekolah milik dia apa? Dia gak tahu? kalau bokap Indah itu salah satu donatur di sekolah ini. " cibir tiga siswi tersebut tidak suka dengan kelakuan Amel yang mempermalukan Indah.

Amel yang mendengar cibiran ketiga siswi tersebut membuat emosinya meledak. Amel menghampiri ketiganya dengan muka merah menahan amarah, para siswa dan siswa yang melihat pergerakan dari Amel, kembali melihat apa yang akan Amel lakukan. Sesampainya Amel di meja ketiga siswi tersebut, Amel membalikkan meja sehingga membuat makanan berserakan di lantai.

" Mau lo apa? " dengan tatapan tajam  dan suara lantang Amel bertanya. Melihat Amel yang kembali mengeluarkan aura dinginnya, ketiga siswi tersebut menjadi takut dan menundukkan kepala meraka.

" Kalau kalian gak suka sama gue bilang? Gue bakal pindahin kalian dari sekolah ini. " masih dengan suara lantangnya Amel kembali bertanya.

" HEE JAWAB! Haha gak bisa jawabkan kalian ( dengan tawa sinis ) dasar cupu! " Amel membentak mereka dan berjalan menuju meja yang di tempatinya kemudian mengambil bakso yang dipesannya tadi.

Byurr

Amel menyiram ketiga siswi tersebut dan meninggalkan kantin menuju rooftop sekolah.

Di Rooftop

Adrian pov

" Anjir keren banget nih cewek. " teriak Barbara yang membuat mereka semua kaget.

" eh lo liat apaan sih Bar? Teriak-teriak kayak orang gila, buat kita kaget aja lo. " tanya Alden kepada temannya karna di buat kaget.

" gue saranin sekarang kalian liat instagram. "

" buat apaan sih buka instagram? lebih baik gue lanjutin tidur. " dan kembali memejamkan matanya.

" yee di bilangin malah ngeyel. Lebih baik sekarang kalian buka instagram aja. Ian lo harus liat ini, lo pasti bakal kaget. "

" iya iya " dan membuka akun instagram mereka masing masing. Adrian yang baru saja masuk ke akun instagramnya, membelalakkan mata saat melihat sang adik yang ceria dapat mengeluarkan aura dingin dan melakukan hal kasar terhadap orang lain.

Astaga kok adik gue jadi kasar kayak gitu sih. Kalau sifat dinginnya gue maklumin tapi... Batin Adrian yang tidak sanggup berkata-kata lagi dan membuang nafas kasarnya.
.
.
.
Tbc

Jangan lupa vote dan commentnya 😊😊

@destikaa01

MAFIA BLACK ROSE SKULLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang