Petikan gitar berpadu dengan suara merdu seorang gadis menemani waktu makan siang pengunjung sebuah cafe.
Tak ada yang menyangka jika melodi indah itu berasal dari seorang gadis buta. Kedua bola mata indah milik gadis cantik itu memang tak bisa dia gunakan untuk melihat dunia.
Cho Yunraa, si gadis buta pemilik suara emas dan sejuta bakat di bidang musik itu selalu menemani waktu makan siang dan makan malam pengunjung sebuah cafe. La Áeria Cafe tempat Yunraa memperdengarkan suaranya sekaligus tempat sang ayah bekerja sebagai seorang koki.
Yunraa bersenandung kecil di bangku dekat dengan dapur cafe, derap langkah kaki para pramusaji dan suara koki bersahutan mungkin terdengar berisik, namun Yunraa menyukainya. Kegaduhan yang terjadi didapur membuatnya tak lagi merasa kesepian.
Kim Woo Hyun si pemilik cafe yang mendengar suara lembut itu pun menghampiri sang empunya. Dilihatnya seorang gadis cantik dengan *the white cane ditangannya tengah duduk dibangku dekat dapur. "Apa yang kau lakukan disini nona?" Woo Hyun duduk disebelah Yunraa.
"Saya sedang menunggu ayah saya. Beliau koki disini." Yunraa menjawab sopan. Sedangkan Woo Hyun menelisik, mengingat juru masak yang bekerja di cafe-nya. Jika Woo Hyun lihat, gadis itu seperti berusia tujuh belas tahunan dan hanya satu orang yang mungkin memiliki putri sebesar ini, Cho Yunho.
"Kau putri tuan Cho?" Yunraa mengangguk mendengar pertanyaan Woo Hyun. "Suaramu sangat bagus, kau mau bernyanyi disini? Ada music corner di sudut cafe, ada piano dan juga gitar." Tawar Woo Hyun.
Yunraa mengangguk semangat, "Saya bisa bermain piano dan juga gitar!"
"Baiklah nona, aku akan bicara pada ayahmu. Ah ya... siapa namamu?"
"Cho Yunraa imnida." Yunraa menoleh ke kiri. Ia tahu lawan bicaranya duduk disebelah kiri, Yunraa pun mengulurkan tangannya terlebih dulu, kebiasaannya sebagai gadis tunanetra.
Sepasang kekasih yang sedang menikmati makan malam mereka di meja vvip yang telah mereka resevasi terlebih dahulu memberikan secarik kertas bertuliskan lagu yang mereka request untuk mengiringi moment mereka kepada seorang pelayan.
Dengan senyum ramahnya sang pelayan menerima dan membawanya di music corner tempat Yunraa bernyanyi dan bermain musik. Ia membisikkan apa yang tertulis di kertas itu pada Yunraa.
Gadis itu mengangguk tanda mengerti, lalu mengucap terimakasih kepada pelayan itu.
"Lagu berikutnya saya persembahkan kepada seseorang yang hendak melamar kekasihnya." Tuturnya.
Jemari lincahnya mulai menari diatas tuts piano, suara emasnya mulai mengalun lembut menyanyikan sebuah lagu besutan John Legend yang berjudul 'All of me'.
Yunraa melakukannya dengan sempurna, suasana romantis tanpa cela tak gagal ia ciptakan. Ia berhasil membuat usaha sang pria semakin sempurna, hingga sang wanita berkaca-kaca ketika ia menyadari bahwa ini lebih dari sekedar manis untuk dia ingat seumur hidupnya. Membuat semua yang ada di cafe itu merasa iri kepada sang wanita. Tapi mereka juga berdecak memuji Yunraa yang kini tengah meraih sebuah gitar untuknya bermain lagu berikutnya. Menyempurnakan malam istimewa pasangan yang sedang berbahagia itu.
▫▫▫
▫▫▫
Malam semakin larut, cafe sudah tutup dengan para karyawan yang kini tengah melakukan evaluasi. Begitu pun Yunraa yang ikut bergabung bersama mereka sembari menunggu Ayahnya.
"Raa-ya, semenjak kau disini cafe semakin ramai saja" ucap salah seorang pelayan cafe itu.
"Iya benar, kami pun ikut menikmatinya. Rasanya semakin menyenangkan bekerja sembari mendengar suaramu. Membuat kami bersemangat bekerja." Sahut Jin si barista.
KAMU SEDANG MEMBACA
|05| Blind Melody || Lay Zhang
FanficAmazing cover by @GENIUS__LAB Suara merdu dengan olah vokal yang menakjubkan, kemampuan memainkan berbagai jenis alat musik, kemampuan rapp dan mengaransemen lagu yang menjadi hitz, wajah cantik dengan tubuh idealnya. Apakah Cho Yunraa bisa menembus...