[REMAKE]
Berabad-abad yang lalu, terjadi perang besar antara dewa dan iblis. Peperangan terjadi karena seorang malaikat yang menyerang wilayah iblis. Iblis marah lalu menyatakan perang dengan dewa. Malaikat yang menyerang wilayah iblis itu pun mati, kalah melawan banyaknya iblis yang dia lawan. Meski begitu, banyak juga iblis yang telah dia bunuh.
Sebelum malaikat itu menyerang pun, dewa dan iblis sudah saling tidak menyukai. Dewa yang tinggal di surga tidak menyukai iblis karena merasa iblis hanya bisa membuat manusia menderita. Iblis yang tinggal di antara neraka dan dunia tidak menyukai dewa karena merasa dewa akan menghancurkan mereka dan menghalangi kesenangan mereka.
Peperangan pun terjadi di Bumi, dunia dimana manusia tinggal. Peperangan terjadi selama bertahun-tahun. Dewa Manusia merasa kasihan dengan manusia tidak berdosa yang menjadi korban dari peperangan yang tidak ada sangkut pautnya dengan mereka.
Sebuah perjanjian dibuat. Perjanjian damai yang menyatakan dewa dan para pengikutnya tidak akan menggangu iblis, begitu pula sebaliknya. Tidak akan ada yang mengganggu wilayah lain.
Dewa-dewi pun membentuk kembali Bumi beserta isinya. Ingatan manusia dihapus agar manusia tidak mengingat kiamat tersebut. Namun, Dewi Ingatan tidak sengaja melakukan kesalahan. Dia tidak sengaja membuat manusia kehilangan ingatan mereka tentang dewa dan iblis. Ingatan yang telah dihilangkan tidak bisa dikembalikan. Manusia pun hidup tanpa mengingat keberadaan dewa dan iblis maupun makhluk fana lainnya.
Dewa dan iblis yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa menunduk pasrah seraya memperhatikan manusia diam-diam. Mereka tidak bisa begitu saja melakukan sesuatu pada manusia yang telah kehilangan ingatan tentang mereka. Lagipun, mereka berpikir, masih banyak dunia lain, tidak masalah.
.
.
.
.
.Lebih dari seratus abad berlalu, dewa dan iblis masih tidak saling menyukai. Jika mereka kesulitan, tidak pernah sekalipun terpikirkan oleh mereka untuk meminta tolong.
Mereka yang tidak memedulikan satu sama lain itupun dikejutkan oleh ramalan dari Dewa Masa Depan. Dewa Masa Depan mempunyai kekuatan untuk melihat masa depan, bukan membuat masa depan.
Ramalan itu berkata. 'Akan lahir seseorang yang memiliki darah campuran. Dia bisa menjadi monster yang membuat semua dunia hancur. Tapi dia juga bisa menjadi penyatu dan pemimpin dari semua dunia.'
Para Dewa beranjak-anjak mulai menafsirkan ramalan tersebut. Mereka menafsirkan, darah campuran di sini antara dewa atau iblis. Setelah itu, baik dewa ataupun iblis diperintahkan untuk tidak mencintai jenis yang berbeda, hanya boleh menikah dengan jenis yang sama.
.
.
.
.
.Tiga belas tahun yang lalu, lahirlah seorang anak perempuan yang memiliki darah campuran.
Tentu saja dewa tahu apa yang terjadi. Tapi, mereka hanya mengetahui tentang dua makhluk yang tidak sejenis menikah. Mereka tidak tahu kalau pasangan itu mempunyai seorang anak. Para dewa dan dewi pun turun tangan membunuh mereka berdua.
Ibu anak tersebut meminta kakaknya untuk merawat putri mereka. Sang kakak setuju untuk merawat keponakan kecilnya walau pun tahu tentang ramalan itu. Sebelum pergi, ayah dan ibu anak itu memberikan sebuah tudung berwarna hijau daun cerah dengan ukiran berwarna emas mengkilap di sisi tudung itu dan menitipkan pesan kepada paman sang anak untuk menitipkan putri mereka di sebuah keluarga di Bumi saat berumur empat tahun.
Setelah memberikan tudung untuk putri mereka, suami istri itu pergi ke dunia manusia untuk bersembunyi. Sayangnya, baru saja mereka menginjakkan kaki di sana mereka mendapati makhluk ciptaan para dewa yang siap membunuh mereka.
Kekuatan yang ada pada diri mereka telah mereka gunakan semuanya untuk membuat segel yang menyegel kekuatan putri mereka selama kurang lebih empat belas tahun. Karena seluruh kekuatan mereka dibuat untuk menciptakan segel, suami istri itu pun tidak berdaya menghadapi makhluk di depan mereka, mereka pun mati ditangan makhluk itu.
Kematian mereka diumumkan keseluruh penjuru surga dan neraka. Paman anak itu pun mendengar kematian adiknya dan adik iparnya. Dia menangis tanpa air mata dan bertekad akan melindungi keponakan kecilnya itu apa pun yang akan terjadi.
.
.
.
.
.Empat tahun berlalu. Anak itu tumbuh dengan ceria dan sangat menyukai buku. Suatu hari, sang paman melihat keponakannya itu membaca dengan wajah yang sangat bahagia bagaikan mendapat sebuah harta karun.
"Kenapa kamu terlihat bahagia?" tanya sang paman yang bingung melihat keponakannya itu.
"Atu celalu bahaiya bila membaca butu. Apalati tita menyang-ut manusyia. Di dunia manusyia ada banya secali hal yang tida pelnah tulihat dan banya butu yang belum pelnah tubaca,"
(Aku selalu bahagia bila membaca buku. Apalagi jika menyangkut manusia. Di dunia manusia ada banyak sekali hal yang tidak pernah kulihat dan banyak buku yang belum pernah kubaca) jawab keponakannya itu dengan wajah berseri semangat.Paman anak itu berpikir sebentar. "Dua hari lagi kamu kan ulang tahun? Bagaimana kalau paman berikan hadiah buku dari dunia manusia."
"Benaltah?!! Asyi!!!"
(Benarkah?!! Asik!!!) seru anak itu meloncat-loncat gembira.Dua hari setelah kejadian itu, sang paman teringat pesan adiknya untuk menitipkan putri mereka di Bumi.
Paman anak itu pun menyuruh orang kepercayaannya untuk membawa anak itu ke Bumi. Orang kepercayaan paman anak itu segera membawa anak itu pergi ke Bumi. Sebelum pergi, anak itu menunjukkan raut wajah bingung pada pamannya. Sang paman hanya tersenyum membelai lembut kepala keponakan kecilnya sambil berkata tidak apa-apa.
Anak itu dititipkan di sebuah keluarga sederhana, dan sesuai perintah majikannya, dia menghapus ingatan anak itu dan mengubah ingatan keluarga itu.
Anak itu menjalani harinya tanpa mengingat pamannya beserta keluarga pamannya itu.
.
.
.
.
.Tiga tahun setelah kepergian anak itu ke Bumi, paman anak itu beserta istrinya menghilang tanpa jejak meninggalkan anak laki-laki mereka yang saat itu berumur empat belas tahun sendirian.
BERSAMBUNG
~20 November 2020~
KAMU SEDANG MEMBACA
DeBlis [REMAKE]
FantasyManusia terlalu naif. Mereka mengira mereka adalah satu-satunya makhluk di dunia ini. Padahal ada banyak m diakhluk di dunia ini selain mereka. Bahkan ada banyak sekali dunia, bukan hanya dunia manusia saja. Apa menyenangkannya menjadi manusia? Manu...