This Is Not The Beginning: Chapter 6

15 5 0
                                    

"Tidak masalah kamu berjalan lebih lambat dari orang lain. Yang terpenting kamu tidak pernah berhenti."

Ayana C.R

ΩΩ♥♥♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♥♥ΩΩ

Ayana dibawa ke sebuah gudang yang di sekitarnya sangat sepi. Gudang itu kelihatan sudah reyot namun masih kuat. Tidak memiliki jendela dan ukurannya hanya 2 petak.

Ayana dimasukkan ke dalam gudang, kemudian dikunci dari luar dengan menggunakan gembok.

"Hahaha… Biar tau rasa dia!"

"Eh, Zel, kita kurung berapa lama?"

"Yah, gak lama-lama amat. Sehari cukup."

"Gak kita kasih makan gitu?"

"Gak usah. Dia gak bakal mati. Paling cuma pingsan gara-gara dehidrasi. Tapi lo tenang aja, air ujan masih bisa masuk. Itu pun kalo ada ujan." Mereka pun tertawa seraya pulang ke rumah masing-masing.

Ayana POV

Kepalaku terasa berat. Rasanya seluruh dunia menjadi berantakan. Aku tidak ingin memikirkan apapun karena sakit kepala ini.

Aku menyentuh kepalaku dan memaksakan diri untuk bangun. Tanganku yang lain berusaha menjangkau apapun agar bisa membantuku berdiri.

Mataku masih sedikit berkunang-kunang. Aku gelengkan kepalaku cepat untuk mengurangi sedikit kunang-kunangnya.

Gelap. Di manapun aku sekarang, tempat ini sangat gelap. Hanya cahaya dari celah pintu saja yang terlihat. Selain ini tempat ini penuh debu. Beberapa kali aku bersin dan batuk hanya dengan berada di sini.

Entah bagaimana, aku teringat kejadian terakhir kali sebelum aku pingsan. Aku dibius oleh mereka. Hazelia dan gengnya.

Tanganku mengepal marah. Aku menggertakkan gigi-gigiku hanya untuk meluapkan emosi yang membuncah di dalam hatiku. Suatu saat aku pasti akan membalas mereka!

Pikiranku kembali tenang saat terpikir pukul berapa sekarang. Aku curiga ini sudah malam. Aku pasti akan dimarahi. Tanpa pikir panjang aku mencari sesuatu yang bisa aku gunakan untuk menghancurkan pintu kayu di depanku ini.

Author POV

"Lin, gimana kalo dia pake benda dalam gudang tu 'ntuk ngancurin pintunya?" tanya Hazelia khawatir saat dia dan gengnya sedang video call.

"Lo tenang aja, Zel. Barang-barang yang ada disana cuman sampah yang gak bakal bisa ngancurin tu pintu."

"Yakin, Lo?"

"Gue yakin seratus persen! Soalnya gue yang bantu bokap gue mindahin barang-barang yang disana."

"Wah, rajin banget, ya, lo bantuin bokap," ejek Fellysia dengan muka meremehkan.

"Brisik! Gue bantuin tuh gara-gara bokap gue gak mau beliin gue sesuatu. Jadi gue baikin deh bokap gue."

"Ya, serah lo, deh," kata Hazelia yang tiba-tiba merasa bete.

Ayana POV

Aku mengepalkan tanganku lalu ku arahkan ke pintu di hadapanku ini.

BRAK

Sialan! Gak ada apa pun di sini dan gue gak bisa ngancurin ni pintu!

Sekali lagi aku menghantamkan tangan kananku ke pintu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DeBlis [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang