London?

45 6 0
                                    

---

"ayolah pah," aku duduk di meja makan pagi ini dengan sedikit kesal
"sofie!" papaku kembali menyebut namaku

"papa akan pergi ke kanada sayang, jadi kamu papa titipkan ke kakek mu dilondon"
"tapi haruskah sofie ke london pah?" aku berbicara dengan datar

Aku benar benar tidak suka ke London, terakhir aku kesana saat aku berumur 6 tahun,itu mengerikan, aku sekarang 17 tahun, sekitar 11 tahun yang lalu.dan aku harus beradaptasi dengan sekolah baru ku? Sangat mengerikan. Oh god!

"kenapa gak di sini aja? Oh come on dad, sofie ga mau" aku sedikit memaksa.
"sofiee ini perintah papa"

"tapi pahh, aku lebih suka di sini,dan aku juga punya pacar disini pah" aku memakan rotiku dengan kasar.
"pacar kamu bilang? Bima pacarmu itu, yang selalu membuatmu menangis malam malam yang selalu papa pikir itu kuntilanak ternyata putriku yang sedang menangis karena laki laki?"

Ya memang, bima tidak pernah membuatku bahagia sama sekali, 2 bulan berpacaran tapi tidak ada sama sekali sikap manis yang dia berikan untukku, mungkin dulu dia memberiku " ilmu pelet" sampai aku bisa menerimanya sebagai pacarku.

"oke sofie mau ke london"

Aku hanya pasrah dengan nasibku nanti, sangat pasrahh.

"oke kamu akan berangkat besok pagii" papa berjalan santai keluar rumah.

"APAAA PAHH?!?!"

| 12.00 AM

Hari ini, hari terakhir ku disini. Biarpun aku akan kembali disini, tapi itu pasti sangat lama, setidaknya aku bisa pamit dengan bima dan, oke hanya bima karena aku tidak mempunyai sahabat.

"oke saya akhiri pelajaran hari ini, selamat siang"

Aku keluar kelas lalu menghampiri bima, Aku melihatnya didepan kelas dengan teman temannya.

"bim" aku menarik tangannya menjauh dari teman temannya.
"apa sof?"
"aku mau ke London besok"
"hah? Yang bener aja kamu? Kenapa?
"biasa papa yang nyuruh"
"ya udah besok aku anter ke bandara"

Aku tersenyum lalu berjalan kembali ke kelas. Jangan berharap aku dan bima itu romantis, ya aku sudah biasa dengan perilakunya, dingin, cuekk dann dia sebenarnya adalah "play boy"

Papa is calling... 📞

Entah kenapa papa tiba tiba menelfonku, tapi setelah aku angkat. Dia menyuruh ku menyiapkan semua barang untuk besok pagi.

Whattt!?!

Yang benar saja, ini masih disekolah papa, aku sangat bingung dengan papaku. Dan dia dengan santai menjawab

"kamu kan orangnya pikun, udah tua soalnya"

Oke papaku benar benar tidak pernah berkaca dan melihat wajahnya, aku juga tidak pelupa, tapi dia yang selalu lupa. Bahkan kacamatanya selalu tertinggal di toilet karena lupa.

Aku menunggu jam pulang, sekarang adalah pelajaran sejarah. Pelajaran sejarah di jam terakhir? Aku mungkin akan tertidur jika gurunya tidak "killer", pak. Agus adalah guru paling seram di sekolah ku, semua murid memjulukinnya sebagai "the monster of world"

Kringgg... Kringg...

Ini adalah suara yang aku tunggu tunggu, aku segera memberesi bukuku dan keluar kelas setelah pak.agus keluar dari kelasku.

Aku menunggu pak.soleh di depan gerbang sekolah, dia adalah supir pribadi yang papa kirim untuk ku, kadang aku naik angkot tiba tiba karena seperti biasa papa mengirimkan supir tanpa aku mau sama sekali, dan pak. Soleh termasuk orang yang sabar menurutku.

30 Days In London | vampire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang