3. Kienta (Kiara Genta) dan Bayang Semu

5.1K 456 11
                                    

Kiara, 12 tahun
Bukannya mengejek... Hanya saja, kamu mirip seseorang. Dan dia pernah membuatku takut.

.....................................

Saat itu hari minggu di pekan kedua. Papanya yang bernama Affandi selalu mengajak Kiara pergi ke Jakarta. Di dalam mobil gadis cantik bernama Kiara itu hanya diam memandang jalan tol yang dihuni hamparan rumput luas melalui jendela mobil. Dia mendengus. Pasti ayahnya akan menghadiri lagi pesta bisnis dengan sahabatnya. Bukan sahabat dekat karena mereka baru saling kenal saat bekerja sama dalam pembangunan proyek resort dan wisata.

Affandi Nanta, ayah Kiara adalah salah satu pengusaha hasil bumi terutama karet. Di bogor adalah salah satu cabangnya. "Pa, nanti sibuk lagi ya. Kalau udah di Jakarta pasti lupa segalanya." Ucap gadis itu dengan suara khas remajanya sambil mengelus liontin perak yang terdapat foto mamanya.

Netra coklat pria itu menatap putri cantiknya dari balik spion. "Lil girlnya papa cemburu lagi ya?" Pria tampan itu mengerling nakal.

Gadis tanggung itu mencebik sebal. "Iya, Kia cemburu dan sebal. Terlebih papa masih panggil aku dengan sebutan.... Lil girl. Hueeekkk. Aku udah besar."

Sambil menyetir dan konsen pada perjalanan di depannya. "Kok sepertinya papa gak ingin kamu cepat besar ya?"

"Papa, lebay... Udah ah... Kia mau bobo dulu lagian perjalanan kan masih jauh." Kiara menguap entah kenapa jika sang ayah mulai menggombal dia akan mengantuk. Setelah itu menjatuhkan tubuhnya tidur dengan kaki diangkat di atas kursi mobil. Memejamkan mata larut dalam mimpinya.

Papanya hanya tersenyum tipis. Tak terasa putrinya mulai beranjak besar. Semakin pandai dan penuh rasa ingin tahu yang tinggi.

.......................

Benar kata papanya, rasa ingin tahu gadis itu tinggi. Ini bukan pertama kalinya Kiara ikut dalam pesta bisnis rekan kerja papanya. Dan sudah beberapa kali pula dia bertemu dengan pria dewasa yang tampak dingin, walau keramahannya mampu membaur pada semua orang. Tapi kiara seolah melihat ada kekosongan di mata pria dewasa itu.

Gadis itu itu mengenakan dress berwarna ungu dengan make up tipis sesuai kulit remajanya. Pesta malam itu diadakan di rumah besar kawasan pondok indah milik pengusaha bernama Sofyan Hadikusuma. Dan ini pertama kali dia datang ke rumah pria itu. Gadis muda itu melihat sekelilingnya. Para pria, wanita, serta pasangan mengenakan gaun mahal dan jas mengkilap. Minuman jus, anggur, whisky menjadi pelengkap suasana pesta bernuansa temaram dan gold. Juga pemain band dengan lagu jazz.

mata indah gadis itu berkeliling melihat suasana pesta. Hingga Affandi menggerakkan tangannya saat mereka berdua sudah berada di hadapan seorang pria dengan wajah yang tak asing baginya.

"Selamat malam, Pak Sofyan." Ucap ramah Affandi, pria tampan yang memiliki wajag ramah.

"Ahh... Gue bilang panggil bro aja. Gak usah formal seperti itu. Kita udah sahabat bukan?" Pria itu tersenyum tipis. Entah Kiara tak mampu mengerti. Wajah gadis itu terlihat gugup apalagi wajah itu memang benar-benar mirip dengannya. Tapi yang lebih mengerikan adalah wanita dewasa yang memakai gaun ketat panjang yang berdiri di samping Sofyan.

Mata tajam pria itu berpindah sedikit menunduk pada Kiara yang agak canggung. Kiara semakin mempererat genggamannya pada papanya. "Kiara ikut juga ya... Oh ya, kalau mau makan dan minum.... Jus di sebelah kanan, karena di sebelah kiri minuman orang dewasa."

Cinta Akan Membawamu Kembali (CAMK)(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang