part 5

2 1 0
                                    


Dalam pembicaraan serius itu, Aku perlahan membuka mata berusaha untuk bangun dan terdiam. Tangan ku ASTAGA...kenapa ini tidak bisa di gerakan dan sangat sakit sekali. Tunggu Aku mencoba untuk mengingat kejadian tadi? Bukannya tadi Aku masih ada di Pusat Kota? Perasaan bingung Aku menatap Angellia, Angellia hanya membalas dengan senyuman masih mengobati tanganku yang di lilit olehnya dengan perban. Aku melihat Kak Leo dan Arthur yang masih berbincang-bincang. Tidak terdengar suara  hanya samar-samar mendengarkan perbincangan itu Apa yang sedang di bicarakan Kak Leo dan Arthur? Kak Leo mulai menoleh kepada ku dan mengisyaratkan ke Arthur untuk menghentikan pembicaraan ini.

Leo:” Sepertinya Jasmine sudah sadar sebaiknya kita lanjutkan nanti ketika Jasmine istirahat di kamar.” Berbisik dan berlalu menghampiri Jasmine.

Arthur:” Aku mengerti Kak Leo.” Sambil mengangguk.

Leo:” Hmmm...Adik ku sayang bagaimana keadaan mu? Sambil duduk di sebelahnya.

Jasmine:” Hmmm..badan ku lemas sekali Aku tidak ada tenaga Kak dan tangan ku sakit  juga seluruh tubuh ku.” Sambil menunjukan tangan yang sudah di perban.

Leo:” Hmmm....Jasmine apa Kamu mengingat sesuatu?” Sambil memegang tangan secara lembut.

Jasmine:” Hmmm...Terakhir yang Aku ingat hanya berjalan-jalan di Pusat Kota bersama Angellia dan Arthur, entah kenapa dengan tangan ku yang terluka ini dan tubuh ku Kak.”

Leo:” Huuffttt....memang tadi Kamu sedang ada di Pusat Kota, Tapi ada kejadian Kamu ingin menyelamatkan seorang anak dalam keadaan terancam tanpa Kamu sadari itu membuat Kau terluka seperti ini.”

Jasmine:” Oh..Iya Kak, terus anak kecil itu bagaimana keadannya? Merasa bingung dan cemas.

Arthur:” Tenang keadaan anak itu aman dan selamat berkat Kamu.” Mengelus kepala ku dengan lembut.

Jasmine:” Syukurlah kalau begitu tapii....” Masih bingung dan menatap Angellia.

Angellia:” Memang benar yang di ceritakan Kak Leo, sudah jangan di pikirkan sebaiknya Kamu ganti baju, makan, dan beristirahat  okey?” Membantu untuk bangun.

Jasmine:” Baiklah, AUUUWWWWW...kepala ku sakit hmmm badan ku semuanya sakit Angel tidak bisa di gerakkan.” Sambil menahan sakit.

Leo:” Benar kah sangat sakit Jasmine?” Sambil bersujud dan menawarkan untuk di gendong dari belakang.

Jasmine:” Iya Kak Leo sangat sakit.” Perlahan di bantu oleh Angellia dan Arthur untuk menghampiri Kak Leo.

Leo:” Waw....Jasmine Kau cukup berat juga hehhe” Sambil tertawa kecil khas seorang Kakak yang jahil terhadap Adiknya.

Jasmine:” Kakak kebiasaan deh suka gitu huuhuuuhu..” Sambil mencubit tangan Kak Leo dan menunjukan raut wajah yang malu.

Angellia dan Arthur pun tersenyum mereka sampai tega sambil tertawa terbahak-bahak, sesampainya di lantai atas  kamar Jasmine keluar lah Julie yang sedang menunggu Jasmine dan sebenarnya ingin mengajak bermain tetapi ketika melihat Kakaknya dalam keadaan kacau Julie sangat terkejut. Berlari dan menghampiri memeluk Kak Leo dan Jasmine.

Julie:” Kak Jasmine kenapa? Kok banyak darah di bajunya? Kak Leo kenapa huhuhuu..” Sambil menangis melihat Jasmine dalam keadaan seperti itu.

Leo:” Jangan menangis sayang..sebentar iya Kakak bawa Jasmine ke dalam dulu kalau Ibu lihat bisa gawat nanti.” Sambil berlalu dan masuk ke kamar.

Angellia:” Julie tenang sayang tidak terjadi apa-apa hanya Kak Jasmine terluka sedikit jangan menangis okey?” Menghampus air mata Julie.

Arthur:” Angel sebaiknya bawa kedalam Julie dan tenangkan dia supaya mau tenang tawarkan Julie untuk mau membantu mengobati Jasmine.” Sambil kedalam dan mengisyaratkan Kak Leo untuk kembali ke ruangan bawah tanah.

Angellia:” Baik Kak, Aku akan mengurusnya.:” Sambil menenangkan Julie yang masih menangis.

Arthur:” Kak Leo kenapa Jasmine tidak mengingatnya?? Apa efek dari kekuatan penyihir itu?” Agak kebingungan.

Leo:” Hmmmm.....sepertinya tapi ketika Jasmine pulih dan mulai perlahan akan mengingat ada kejadian apa tolong jelaskan secara hati-hati Jasmine masih trauma atas semua kejadian yang di alaminya beberapa hari ini” Menuruni tangga dengan cepat.

Arthur dan Kak Leo dengan agak terburu-buru memasuki ruangan bawah tanah supaya Ibu tidak mendengar kegaduhan lagi. Kak Leo pun duduk di kursi sambil membuka buku yang sudah usang itu lagi, Arthur pun melihat sebuah catatan diary Ayah Kak Leo.  Arthur melihat sebuah foto tua yang melihatkan sesosok wanita cantik dengan rambut ikal menggunakan gaun malam sedang tersenyum, di sebelah kanannya ada sesosok Ayah Kak Leo menggunakan kemeja putih dan rompi hitam juga di sebelah kirinya ada sesosok lelaki tampan dengan rambut yang rapih menggunakan tuxedo khas jaman dulu. Arthur terdiam sejenak untuk berpikir siapa dua orang yang tidak dia kenal sama sekali, mengambil foto itu dan melihat bagian belakangnya tertulis angka 12-03-1984 “ Perayaan Ulang Tahun Ke 25 th Sahabat Ku Eleanor Bertilda”. Dalam lamunan yang dalam sampai-sampai terkejut saat Kak Leo berbicara.

Leo:” Nah, Kamu sudah melihat bukti pertama soal siapa Cenayang yang Kita cari bertahun-tahun wanita bernama Eleanor Bertilda dulu Beliau adalah sahabat Ayah saat masih di Bangku SMA sampai Kuliah sesudah lulus mereka berpisah atau bisa di sebut tidak bertemu lagi semenjak Eleanor Bertilda sudah menikah dengan lelaki yang di sebelah kiri dalam foto itu masih sahabat Ayah juga bernama Balder Albiano. Mereka memiliki kekuatan sama seperti Kita malah mereka di juluki “  Generation Of Miracles “ yaitu Generasi Keajaiban.” Sambil masih membuka buku diary itu.

Arthur:” Wow....hebat sekali pantas saja susah di temukan ternyata mungkin sudah pindah Negara atau Wilayah kan Kak? Tapi kenapa semenjak sudah menikah tidak ada komunikasi Mereka bersahabat kan?” Sambil tangan menopang dagu untuk berpikir.

Leo:” Hmmmm...entah lah Aku juga bingung soal itu tapi Aku sedikit mengingat Ayah bercerita bahwa Mereka berpisah agar aman dari incaran Iblis iya seperti keadaan kita sekarang ini dan menghindari orang-orang tersayang Kita dalam bahaya. Kalau pindah Negara itu sangat mustahil karena ketika Aku mencari informasi dan membaca diary ini ada satu kata kunci KAMI TETAP TERHUBUNG DENGAN KALUNG BATU SAFIR HIJAU INI sepertinya Ayah, Eleanor, Balder mempunyai 3  kalung jadi Cenayang itu masih di sekitar Kita hanya bersembunyi menggunakan sihirnya.” Sambil menunjukan buku diary itu.

Arthur:” Mungkin hal itu bisa terjadi semoga saja, tunggu sebentar Kak Leo lihat lah ini.” Sambil menunjukan foto dan terlihat Mereka menggunakan kalung itu.

Leo:” Bagus Arthur Kamu menemukannya, sebentar ini mirip sekali kalung pemberian Ayah kepada Jasmine astaga...bodohnya Aku jadi selama ini Jasmine yang memegang kunci itu.” Dengan reflek menepak jidatnya.

Arthur:” Astaagggaaa Benar Kak, Aku juga pernah sekali melihatnya ketika Jasmine waktu itu bercerita dan memperlihatkannya. Tunggu sebentar Kak itu seperti lambang kerajaan atau lambang keluarga yang ada di atas bangunan rumah di belakang Mereka.” Menunjuk foto itu yang memang latar belakang ada sebuah bangunan rumah klasik kuno dan ada danau di depannya.

Leo:” Waw....Kau pintar Arthur Kita sudah punya petunjuk baru lagi mungkin saja ini bisa menuntun Kita ke kediaman Eleanor dan Balder. Aku tidak bisa melihat secara jelas ku kira itu hanya sebuah noda hitam hahahaa.” Tertawa terbahak-bahak.

Woman With Green EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang