Akhirnya aku mengerti, cinta bukan tentang bagaimana dia tetap disampingku dan bahagia bersama. Tapi bagaimana mengikhlaskan dia yang begitu aku cintai untuk pergi, mencari kebahagiaannya yang lain. Sebab bersamaku, seperti menggenggam erat tangkai mawar, menyakitkan, membuat berdarah-darah.
Iqbaal, dia pernah begitu berharga dalam hidupku. Sudah cukup 3 tahun terjebak dalam belenggunya. Sekarang memang saatnya aku pergi. Menghapus semua harapan-harapan indah yang sempat ku bangun bersamanya. Kini, sebatas kenangan pun sudah lebih dari cukup.
Aku, harus menjalani hari-hariku. Tanpa Iqbaal, bersama Karel. Lelaki yang rela mengulurkan tangannya saat aku jatuh, rela membiarkan punggungnya terluka demi melindungiku, bahkan rela terjatuh berkali-kali demi membuatku tetap berdiri.
Karel, lelakiku saat ini. Meski harus ku akui, aku masih berusaha—
—melupakan Iqbaal.
*****
Fyi. Ini saquel dari cerbung Langit dan Bumi. Aku coba dulu ya, kalo rame aku lanjut kalo engga aku unpublish hehe.
Buat yang belum tau cerita Langit dan Bumi, boleh baca di Instagram @alepuy2185 jangan lupa vote dan komentar 💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta dan Hujan
FanfictionDia, seperti hujan. Datangnya sementara, membawa pelangi lekas pergi lagi. (Saquel Langit dan Bumi)