Jakarta, 2018
Tahun ajaran baru, lapangan ramai oleh siswa-siswi berseragam baru. Wajah-wajah asing yang masih terlihat polos juga lugu tersebar berkubu-kubu di barisan kelas masing-masing.
Sementara Steffi, gadis berjilbab yang kini duduk di bangku kelas 12 hanya berdiri dibarisan belakang, bersama Sandra. Dia canggung sekali pada teman-temannya.
Semua kenangan buruk dimasa lalu, sungguh membuatnya tidak nyaman bersama teman-temannya. Apalagi, sejak dia datang tadi, tak satupun ada yang menyapanya. Dan dia sungguh berharap-harap, semoga kelas dipecah dan dia tidak satu kelas dengan orang-orang yang sangat membencinya, terlebih Iqbaal.
Sandra menyikut lengan Steffi, sementara si pemilik tangan hanya bergumam menanggapinya. Wajahnya sibuk menunduk, seolah enggan bersitatap dengan orang-orang yang terasa asing di sekelilingnya.
”Iqbaal ngeliatin lo” kata Sandra berbisik. Jantung Steffi mencelos. Ada sesuatu yang berdesir dalam tubuhnya. ”Sumpah dari tadi Steff,” kata Sandra lagi.
”Biarin aja” kata Steffi acuh. Lengannya bergerak menutup sebagian wajahnya dengan jilbab putih yang dia kenakan. Matanya berkelana kesana-kemari, menghindari kontak mata langsung dengan Iqbaal.
Upacara bendera berhasil dilakukan. Pembagian kelas pun sudah, semesta sedang tidak berpihak pada Steffi. Dia tidak satu kelas dengan Sandra, dan justru sekelas dengan Iqbaal dan Fitri. Dua orang yang begitu ingin dia hindari. Dan saat ini, Steffi sedang duduk di kelas bersama Sandra. Dia masih belum memiliki teman sebangku.
Fitri dan gengnya duduk di bangku tengah pojok kanan, sementara dia ada di bangku depan pojok kiri, dan Iqbaal belum terlihat sama sekali.
”Nanti gue coba ngomong ke Bu Tari, kalo boleh, gue pindah kelas” kata Sandra.
”Ngapain?”
”Gue gak mau lo kenapa-kenapa Steff,” kata Sandra dengan menghela napas berat, ”gue takut Fitri berbuat macem-macem sama lo” lanjutnya khawatir.
Steffi tersenyum tipis, ”nggak pa-pa kok, gue bisa jaga diri gue sendiri”
”Tapi gue takut Steff, apalagi lo sekelas sama Iqbaal juga”
Steffi tidak menanggapi, lengannya sibuk mengotak-atik ponsel, membalas pesan-pesan yang masuk dari Karel.
Karel
Lagi ngapain?
Nunggu wakel, kamu ngapain?
Nongkrong
Bukannya ospek?
Belum mulai, kating nya belum dateng
Boong
Bener sayangggggggg, gak percayaan banget sih
Iya-iya percaya
Steff
Apa
Kangen ih
Gembel
Serius!!!! Aku sejam gak liat kamu aja udah kangen banget
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta dan Hujan
FanfictionDia, seperti hujan. Datangnya sementara, membawa pelangi lekas pergi lagi. (Saquel Langit dan Bumi)