Perjalanan

9 3 1
                                    

Haiiiii,,,  maaf ya aku udah lama banget nggak publish cerita.  Mungkin karena aku terlalu sibuk, hehehe.  Mohon maaf yang sangat besar.  Lanjut ya 🌛
-------------------------------------------

      "Rein,  mengapa harus aku yang mengalami semua ini?." Tanya Ina dengan bingung.

"Karena kau anak terpilih Ina.  Kau anak yang telah dipilih oleh Tuhan untuk melakukan semua ini" Jawab Rein dengan tegas nya.

"A,a,a,a,  aku bingung Rein. Bagaimana caraku agar bisa  melawan The Corpus Gun?" Tanya Ina dengan fikiran kacau.

"Kau memiliki kelebihan Ina. Namun,  disini Kau tidak bisa mengendalikan segala kekuatan mu. Kau akan mengerti saat kita berada diabad 2050. Sekarang ikutlah dengan ku.  Kita harus menyelamatkan Sen. Sebelum waktunya terlambat. " Seru Rein.

"Mengapa jika kita terlambat? " Tanya Ina semakin bingung

"Jika kita terlambat,  kau dan keturunan mu.  Akan musnah secara bersamaan. Apa kau mau jika itu terjadi?" Jawab Rein

"Ahh,, aku tidak mau jika semua itu terjadi. Kalau begitu, aku mau ikut dengan mu ke abad 2050. Kita harus secepatnya menyelamatkan Sen" Seru Ina

Rein tersenyum gembira dan berkata "baiklah. Itu pilihan yang sangat tepat."

Saat itu hujan sedang melanda kota ku. Aku bingung bagaimana caranya  aku dan Rein bisa menuju ke  adad  2050. Itu sangat mustahil jika tanpa sebuah kendaraan.

Tak lama setelah aku mempertanyakan hal itu.   Booommmm. Bunyi yang sangat keras datang dari atas rumah ku. 

Aku sangat terkejut,  dan aku pun melihat sebuah cahaya yang sangat terang.  Hingga akhirnya akubertanya pada Rein
"Bunyi dan cahaya apa itu Rein?"

"Itu alat teleportasi yang akan membawa kita ke abad  2050 Ina. Ayoo" Jawab Rein

Setelah Rein mengatakan hal itu.  Aku dan Rein menuju ke arah cahaya putih yang sangat terang itu.  Hingga pada akhirnya aku berada pada sebuah ruangan yang sangat kecil, putih, dan aku melihat banyak sekali tombol-tombol pengendali di situ. 
Rein menekan salah satu tombol hijau yang berada di situ.

Tiba-tiba aku merasa seperti terbang di atas awan. 

Selang beberapa detik setelah Rein menekan tombol itu.  Aku berkata
"Rein boleh kah aku bertanya sesuatu? "

"Sangat boleh Ina.  Apa yang mau kamu tanyakan? "
Jawab Rein

"Apakah alat teleportasi ini akan membawa kita ke abad 2050? " Seru Ina

"Ya,  alat transportasi ini yang akan membawa kita ke sana (ke abad 2050).  Dan alat teleportasi ini lah yang membawa ku ke rumah mu pada waktu itu" Jawab Rein

Jujur pada saat itu aku merasakan bahwa ini adalah sebuah mimpi,  pada saat itu aku mencoba untuk memukul pipi ku dengan keras.  Mungkin saja aku akan terbangun dari tidur yang panjang ini.  Namun ternyata,  aku tidak sedang bermimpi.  Ini nyata. Ini benar-benar nyata.

Setelah 10 menit berlalu. Rein mengatakan sesuatu "kita sudah sampai Ina"

Cahaya putih yang sangat terang.  Keluar dari pintu putih yang sangat besar.
.
.
.
.
.
.
Next yaaaa🌛✨

   


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Serangkaian Anak TerpilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang