Anugerah

54 8 0
                                    

💗Happy reading💗

Billa yang saat itu masih duduk dibangku kelas 3 sekolah dasar di Lamongan sedang menunggu ayahnya pulang dari bekerja.

"Ayah kemana ya? Udah jam segini kok belum pulang, ayah kan udah janji mau jalan-jalan sama Billa." Ucapnya.

Tak berselang lama bunda Billa menghampirinya. " loh anak bunda kok didepan sendirian sayang? Ini udah mau maghrib lo."

"Bunda Billa lagi nungguin ayah, ayah udah janji kok mau pulang cepet." Ucap Billa sambil menahan air mata yang selalu saja keluar tanpa diinginkan.

"Ayah pasti nepatin janji kok sayang, Billa gak mau kan bikin ayah sedih? Sekarang Billa mandi terus kita siapin makanan buat ayah." Bujuk bunda.

"Billa gak mau ayah sedih, ayo bunda kita masak. Billa mau mandi dulu bau asem" lantas tertawa dan berlari kecil masuk kamarnya.

Setelah selesai mandi dan membantu bunda memasak Billa menunggu ayahnya di ruang tamu sambil membawa boneka sapi kesayangannya.

Tak berselang lama terdengar bunyi pintu yang berdecit menandakan ada orang yang membukanya untuk masuk kedalam rumah.

"Ayah Billa kangen, kok baru pulang sekarang." Berlari lantas memeluk sang ayah.

Ayah yang menyadari putrinya berlari memeluknya membungkukan badan menyamakan tinggi dengan sang putri.

"Maafkan ayah sayang, tadi pekerjaan ayah dikantor sangat banyak, jadi ayah gak bisa pulang cepet. Ayah juga kangen banget sama putri ayah ini." Tersenyum dan membelai kepala putrinya.

"Gak papa ayah, lain kali aja jalan-jalannya. Ayo kita makan masakan chef Billa, pasti enak."

"Wahh putri ayah belajar masak sama bunda, ayah gak usah mandi deh langsung makan dulu. Udah gak sabar ngerasain masakan tuan putri." Tak lupa tawa ayah yang sangat khas ditelinga Billa.

"Ayah jorok, jangan ngajarin putri kita yg aneh-aneh deh yah. Sekali ini aja bunda izinin, jangan harap lain kali juga." Ucap bunda dengan sigap.
"Bunda jangan marahin ayah, ayah kan baru pulang pasti capek. Ayah makan yang banyak, Billa juga mau makan banyak biar cepet besar." Sambil mengambil potongan ayam kesukaannya.

"Billa putri kesayangan ayah, meskipun nanti Billa udah besar. Ayah akan tetap menganggap Billa sebagai putri kecil ayah."

"Benar Billa sayang, kamu tetap menjadikan putri kecil ayah dan bunda." Tegas sang bunda

"Loh masa Billa jadi kecil terus, kapan Billa jadi besarnya. Billa pengen besar kaya bunda, biar Billa jadi cantik." Ucap Billa dengan polosnya yang membuat sang ayah menjadi gemas.

"Billa kecil saja sudah cantik, kalau nanti besar Billa makin cantik. Ayah gak mau Billa diambil orang."
Tak terasa air mata menetes di pelupuk bunda, melihat suaminya yang memikirkan Billa dewasa dan akan menikahkannya dengan lelaki yang baik.

Memang masih jauh untuk memikirkan itu, tapi menjadi orang tua yg sangat menyayangi anaknya fakta itulah yang menjadikan kebahagiaan sekaligus kesedihan yang tiada tara.

"Gak mau Billa sayang bunda ayah, Billa gak mau diambil orang" sambil menangis dan berhenti memakan makanannya.

Setelah itu ayah pun membujuk Billa untuk berhenti menangis dan melanjutkan makannya dengan  membuatkan susu kesukaan Billa, itu yang membuat Billa berhenti menangis. Tak lama mereka ke kamar dan terlelap masuk ke alam mimpi masing-masing.


💗💗💗


Setiap pagi sehabis subuh sang ayah akan berangkat sebelum Billa bangun.
Karena jika Billa bangun dia tidak akan membiarkan sang ayah pergi kemanapun begitupun untuk bekerja.

Ayahnya, Pak Andi yang memang sangat menyayangi putri kecilnya selalu membiarkan sang anak bersikap manja padanya, dia memberikan setiap waktu yg dimiliki hanya untuk bermain dgn putrinya itu.

Seperti saat ini, Billa yang memang beberapa kali kesal karena sang ayah berangkat saat ia sedang tertidur mencoba untuk bangun lebih awal

Alhasil pagi ini ayahnya harus bermain bersama putrinya dan meninggalkan usaha yg masih dirintisnya dengan karyawan yg dia percaya.

"Anak bunda udah gede makin manja aja sama ayah, bunda jadi cemburu." Ledek sang bunda.

"Bunda kok cemburu kan ayah ayahnya Billa." Menanggapi kepolosan sang anak bunda langsung mencubit pipi chubby Billa, Billa kecil memang memiliki mata belok dan pipi yang mirip bakpao.

"Ayaaahhhh bunda nyubit pipi Billa, sakit yahh." Tangis Billa pecah, bukannya sakit tapi dia memang tidak suka jika pipinya disentuh orang lain termasuk ayah dan bundanya.

"Bunda tuan putri diapain kok nangis, kan jadinya jelek anak ayah." Ayah berpura-pura mencubit pipi bunda untuk membalas.

"Ayah pipi bunda sakit, ayah jahat." Bunda pun berpura-pura menangis seperti anak kecil.

Saat itu lah tawa Billa terdengar nyaring karena melihat sang bunda jadi menangis karena sang ayah, sang ayah hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya melihat keluarga kecilnya terlihat bahagia meskipun dengan kesederhanaan.

Memiliki istri yang baik, cantik dan pengertian serta anak yg menggemaskan melengkapi hidupnya.

Saat itulah dia berjanji pada dirinya sendiri untuk membahagiakan sang istri dan putri kecilnya. Dia tidak akan membiarkan apapun terjadi pada mereka
Mereka adalah tujuan hidupnya sekarang, tanpa harus melupakan kedua orang tuanya.

.

.

.

.
Maafkan update yg terlalu lama, karena author sedang ga ada mood buat up.

Ini ceritanya mundur ya jadi jangan pada bingung

Cerita pertama mau kasih komentar yg membangun silahkan
Dengan senang hati akan diterima

Belom menjawab pertanyaan yg sebelumnya, jadi dijabarin duluu

Stayy jgn lupa vote dan komen yaa❤❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kepingan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang