Bagi yg minta sequel buat -back, aku minta maaf gabisa buat soalnya aku buat chapter ini aja di tengah-tengah banyak tugas;'(
19.05 KST
Kepulan asal keluar dari bibir tebalnya. Matanya sayu dan wajahnya lebam dibeberapa sudut. Rasa dingin yang menusuk tubuhnya menjadi hal yang berat bagi dirinya. Tidak ada kehangatan yang merengkuh tubuhnya. Dia tidak berharap ada seseorang yang membantunya, karena dia tau semua orang telah membencinya. Memasukannya ke daftar seseorang yang harus musnah dari dunia ini. Sementara yang dia harapkan hanya satu.
Tentu saja kematian.
Dia ingin cepat-cepat meninggalkan neraka ini dan bertemu dengan ibunya, satu-satunya orang yang menyayangi dia. Rasa rindu bahkan meluap setiap harinya. Dia rindu pelukan ibunya, dia rindu elusan tangan ibunya dan dia rindu senyum ibunya yang terpancar hangat untuk dirinya.
Dia tenggelamkan kepalanya mengingat semua itu. Bahkan air mata yang selama ini dia tahan akhirnya keluar begitu saja. Karena pertahanannya telah runtuh. Dia tidak mempunyai tujuan untuk hidup didunia ini, sama sekali tidak punya.
Hiks hiks
Tangisannya mulai mereda tapi saat itulah hujan turun. Dia menyadari bahwa dia tidak mempunyai apa-apa untuk melindungi dirinya dari rintikan hujan yang menerjang. Dia pasrahkan itu semua, dia bahkan senang hujan datang dengan derasnya. Dia merasa inilah saatnya untuk meninggalkan dunia yang amat dia benci dan menemui ibundanya.
Selama ini dia telah menunggu harapannya tercapai. Dan sekarang hampir tercapai. Tinggal menunggu saat-saat dimana malaikat maut mengambil jiwanya.
Tapi...
"Hei, apa yang kau lakukan disini? Oh tidak, tubuhmu basah. Pasti itu sangat dingin!"
Dia mendengar suara sayup-sayup diantara berisiknya rintik hujan tapi dia malah makin menenggelamkan kepalanya dan memeluk tubuhnya. -Ah, dia tidak mungkin berbicara kepadaku, ini hanya halusinasi
"Aishh, aku ini berbicara kepadamu. Angkatlah kepalamu, aku sudah melindungi tubuhmu agar tidak terkena hujan"
Dia merasa dirinya masih berhalusinasi, tapi dia ingat jika diantara gang-gang ini hanya ada dirinya. Dia angkat kepalanya pelan. Dan ternyata ada orang yang ternyata benar-benar berbicara kepadanya.
"Akhirnya kau mengangkat kepalamu, bangunlah. Ayo ikut denganku kerumah, kau akan sakit jika terus berada disini:)"
Orang itu yang seorang namja mengulurkan tangan kedirinya. Dia ingat pernah ada seseorang yang melakukan ini kepadanya dan yang terjadi adalah orang itu hanya menjadikannya alat untuk bersenang-senang, dia trauma. Dengan cepat dia menepis tangan namja itu lumayan kencang yang membuat namja itu sedikit tercengang. Wajah dia juga berubah menjadi dingin.
Namja itu mengerti kepada dia melakukan itu kepadanya. Tapi namja itu tidak marah ataupun memukul dia, namja itu bahkan tersenyum kecil dan berjongkok untuk menyamai dirinya dengan dia.
"Aku tau kau takut kepadaku, tapi aku berjanji tidak akan melakukan sesuatu yang buruk kepadamu. Percayalah:)"
Dia menatap namja itu yang persis berada didepannya. Dia bimbang, dia terlalu takut jika kejadian itu terulang kembali.
"Ayolah"
Namja itu berdiri dan menarik tangan dia agar berdiri. Payung yang namja itu pegang hampir terjatuh karena menarik tubuh dia yang berat menurut namja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lullaby ☆ renjun x all
FanfictionBisa aja kisah mereka jadi pengantar tidur kalian~ ⚠️ WARNING! Bee masih pemula, jadi kalau jelek maap yak^