Back 。jaeren

8.6K 370 19
                                    

20.13 KST
.
.
Di kota seoul musim dingin sudah bergerak. Jalanan tampak tidak sepadat biasanya karena mereka lebih memilih meminum teh hangat dan beristirahat dirumah, berbeda dengan renjun yang saat ini lebih memilih berjalan-jalan diluar dengan mantel coklat yang ditambahi hotpack di kedua kantongnya. Gumpalan asap keluar dari mulut renjun seiring seringnya dia menghembuskan nafas lewat mulut. Kalau dilihat-lihat sebenarnya tidak sedikit yang berjalan di tengah cuaca seperti ini walaupun lebih dominan sebaliknya. Renjun merasa dia akan seperti mayat hidup jika hanya diam dirumah makanya keputusan ini dia ambil. Tapi setiap langkah yang dia keluarkan, banyak orang yang menatapnya layaknya seorang anak kecil yang seharusnya didampingi orang tua. Mau tidak mau renjun harus mengacuhkan itu, karena itu sudah terbilang biasa.
"Harusnya tadi aku mengajak lucas ge saja, biar ada teman mengobrol. Huft!"

Renjun sedikit mendesah kesal karena tidak ada yang mengajaknya mengobrol ataupun ada yang bisa ia ajak mengobrol. Tapi ide cemerlang pun keluar, walaupun sebenarnya itu hanya ide biasa.

Renjun mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan ke sepupu kesayangannya yang sekaligus moodbosternya selama ini.

To: cascas ge🐾

Lucas geeee, temenin enjunnn.

From: renjun huang

Renjun tersenyum dan menunggu jawaban dari gege-nya.

Ting...

"Langsung dijawab!", pekik renjun pelan.

From: cascas ge🐾

Okay, enjun dimana sekarang?

Renjun dengan cepat membalasnya dengan senyum yang tetap bertahan di wajah manisnya.

To: cascas ge🐾

Di halte 206, gege tau kan? Pasti tahulah. Cepet yaw:3

From: renjun huang

Renjun kembali menaruh ponselnya di saku dan duduk di halte. Sembari menunggu lucas, renjun menatap jalanan yang berisi mobil-mobil yang berlalu lalang hingga menampilkan lampu kerlap-kerlip bagai di sebuah club malam. Jujur saja sebenarnya renjun tidak begitu mengetahui deskripsi dari sebuah club malam, karena gege-gegenya yang melarang renjun untuk pergi ke tempat itu, mereka bilang tempat itu tempat yang berbahaya dan renjun mempercayainya begitu saja. Sekarang ia sedang mengusap-ngusap tangannya dan menghembuskan nafas lewat mulut. Saking fokusnya melihat jalanan dan langit malam, renjun tidak menyadari seorang anak kecil yang berlari kearahnya.

Duk!

Renjun terkejut, dia melihat anak kecil yang menabrak kakinya dan anak kecil itu menangis dengan perlahan membuat renjun linglung. Hingga seorang namja menghampiri anak kecil itu, renjun tidak melihat wajah namja itu sama halnya dengan sang namja. Mereka berdua sama-sama fokus dengan anak kecil yang menangis itu.
"Maafkan anak ini, dia meー"

Disaat kepala mereka sama-sama menaik bersamaan. Namja itu menghentikan ucapannya terkejut! sama halnya dengan renjun.
"Hyunー hyung!"

Renjun berdiri, dia berjalan mundur perlahan sedangkan namja yang dipanggil hyung itu ikut berdiri setelah jongkok menghadap anak kecil itu.
"Re-renjun..."

Lullaby ☆ renjun x all Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang