flower−noren

3.3K 170 3
                                    

Disini jeno 18 tahun & renjun 20 tahun:)


Happy reading-








Renjun sibuk merangkai bunga tetapi senyumnya tidak pernah luntur. Bibir itu terus menyungging menampakkan sesuatu yang indah. Alunan lagu yang dia iringkan juga sangat-sangat indah hingga bunga-bunga disana tampak tersenyum cerah.

Sebagai seorang pemilik toko bunga, renjun senang sekali merangkai bunga yang ada lalu memanjangnya sebagai pemikat orang lalu lalang. Tangan kecilnya terus bekerja tanpa lelah. Aroma semerbak bunga seperti menahan renjun dan membuatnya terus melakukan perkerjaannya hingga tak kenal waktu.

Seorang pemuda yang terus mengamatinya dari jendela luar menjadi kesal. Tangannya sudah gatal ingin mengambil bunga yang renjun rangkai agar berhenti.

Lee jeno-pemuda itu seakan-akan terhipnotis dengan paras renjun dan ketangkaiannya dalam merangkai bunga, terlihat sangat indah dimatanya. Renjun bagaikan magnet yang akan selalu menarik perhatian jeno dan membuat jeno terus merasakan debar di dadanya. Jeno tidak tau bagaimana perasaan renjun kepadanya. Bukan bukan, bukan karena renjun yang tidak peka tetapi karena jeno yang tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya. Jangankan mengungkapkan, melihatnya dari dekat saja jeno tak sanggup. Rasanya jeno akan mati ditempat jika itu terjadi. Jeno pernah sekali mencoba mendekati renjun dengan membeli bunga yang ada ditokonya tetapi...
"kau ingin membeli bunga ini?"

"ya"

"apakah ini untuk pacarmu? Kkkk"

Dada jeno berdebar cepat saat melihat renjun terkekeh kecil, sangat manis. Apalagi saat menyadari apa yang renjun katakan.

"iya, sunbae yang akan menjadi pacar ku dimasa depan"

"eh?"

Jeno memukul bibir dan menggaruk tengkuknya malu.
Apa aku mengucapkannya dengan sangat kencang?!! batin jeno gusar.

"i-ini u-uangnya, permisi!"

Jeno mengambil cepat bunga di tangan renjun dan berlari kencang. Oh tidak! Saat itu dada jeno benar-benar tidak dapat dikontrol.

Jeno menghapus lamunannya tadi, dia malu mengingat kejadian waktu itu. Matanya lanjut terfokus pada lelaki manis didepannya kembali tetapi lelaki itu ternyata sudah menghilang dari pandangannya. Jeno celingak-celinguk mencari renj-

"DOR!"

"akh!"

Seseorang mengagetkannya dari belakang. Jeno mengelus dadanya terkejut. Tapi tunggu? Wait? Siapa barusan yang mengagetkannya?

Jeno menoleh dan tersenyum kikuk melihat pelakunya adalah huang renjun, manusia pujaan hatinya.
"apa yang kau lakukan disini? Apa kau pemuda cabul yang baru saja memperhatikan mangsanya!?"

"t-ti-tidak"

Renjun menutup mulutnya menahan tawa melihat reaksi jeno, pemuda itu terlihat pucat.
"kkkk, aku hanya bercanda"

Helaan nafas jeno keluarkan tetapi setelahnya nafas jeno tercekat saat wajah renjun mendekat dan tangannya memegang jidat jeno membuat sang empu memanas.
"sepertinya kau sakit, wajahmu memerah"

Lullaby ☆ renjun x all Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang