IV.»Oddity«

65 31 21
                                    

Dunia juga pandai bersandiwara,
Membuat anda tertawa meski tidak bahagia,
Juga membuat sepi, meskipun anda tak sendiri.                                    

♣♣♣

TEPAT pukul 12 malam, Camellia bangun dari tidurnya dengan keringat dingin bercucuran. Napasnya memburu tak karuan, gadis itu terlihat ketakutan. Beberapa menit setelahnya Violet yang tertidur di sebelahnya mengalami hal yang sama. Kedua gadis itu saling bertatapan mengatur napas masing-masing.

"Nightmare, kita selalu berbarengan kayak gini setiap hari ibu," Violet mengawali pembicaraan.

Camell mengangguk. "Baddream yang sama." lanjutnya.

"Gue udah nggak bisa tidur, kita ke balkon yuk!" ajak Violet, gadis itu melangkah menuju balkon asrama.

Camellia mendaratkan tubuhnya di atas sofa balkon, sedangkan Violet tetap berdiri memandangi gugusan bintang di langit.
"Tadi gue mimpiin bunda lagi Mell, bunda menjerit kesakitan dan entah kenapa gue merasa itu seperti nyata."

"Sama Vi, dan kenapa ya setiap hari ibu kita mimpinya bebarengan terus." balas Camell kemudian, mengikuti Violet berdiri menatap gugusan bintang.

Perlu diketahui, Camellia telah kehilangan kedua orangtuanya dan Violet ditinggalkan oleh bundanya. Mereka meninggal dunia secara bersamaan karena dibunuh oleh para penghianat Lobelia.

"Bunda, bunda di sana yang tenang ya, Vio janji mimpi bunda pasti Vio wujudkan."

Angin berhembus kencang menerpa rambut Camell tanpa izin, membuatnya sedikit kedinginan.
"Vi, kok kayak ada yang megang bahuku ya, apa perasaanku saja?" Camell bergidik ngeri seperti ada sesuatu di belakangnya.

"Iya aku juga, jangan bilang ini nenek kunti yang tadi, please!"
Violet memegang erat tangan Camellia sambil memejamkan matanya.

"Vi, kita lihat belakang yuk! Satu...du..dua...ti..ga....hhhuaaa!!"

"Dasar mulut-mulut comberan dieem..." bentak seorang wanita dan menjitak kepala mereka.

Seketika Camellia curiga, "Duhh...Naomy kapan datangnya? Jangan-jangan ini setan yang menjelma jadi Naomy lagi, Demi Tuhan semesta alam...!
teriaknya.

" Kamu ngomong apa sih, ini Naomy guru kalian tahu!"

"Naomy kok datang kesini malam-malam, udah gitu ngagetin lagi!" cercah Camell.

Violet mengerucut sebal, "Naomy, sudah cukup aku tuh sakit hati jangan buat sakit jantung juga!"

"Halah sok dramatis, harusnya Naomy yang nanya kalian ngapain malam-malam di balkon gini, bukannya besok sekolah?"
"Ayo masuk, di luarkan dingin!" ajak Naomy melangkah masuk ke dalam kamar.

"Itu dua kebo enak banget kalau tidur, kalian kenapa nggak tidur?"

"Kita habis mimpi buruk Naomy, jadi nggak bisa tidur" balas Camell.

"Vio juga?"
Violet menganggukkan kepalanya beberapa kali.

"Itu di leher kamu kok ada tanda hitam? Bekas apa?" Naomy menunjuk tanda hitam aneh di leher Camell.

"Eh iya kok gue baru lihat, tanda apaan ini, Mell?" kata Violet, tangannya memegang tanda tersebut.

Camellia mengendikkan bahunya, "Memangnya ada tanda apaan?"

Calvaterâ♣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang