1. Started

82 8 0
                                        

'Bagaimana bisa jika kau hidup tanpa menghadapi kenyataan itu sendiri. Just face yourself, no matter how ugly it could be'-Consequences/IAM130700

oOo

Kim menekan tombol-tombol kalkulator dengan telitinya seraya menghitung pengeluaran bulanannya kali ini. Sudah hampir delapan belas bulan ia berada di Paris untuk mengejar gelar Master-nya di salah satu universitas ternama di kota Paris, Perancis

"Ah, sepertinya tidak cukup. Ataukah aku harus mencari pekerjaan paruh waktu?" Ujarnya kepada diri sendiri.

'Sepertinya itu bukan hal buruk' pikirnya lagi

"Ah! Semester depan adalah waktuku untuk magang! Ya, kenapa kau bodoh sekali, Kim" ujarnya lagi

Segera saja ia tersenyum dan menuju ke tempat tidurnya, sejenak ia menatap langit-langit kamarnya.

"Selamat malam, Eomma" Ucapnya kemudian terlelap

oOo

"Baiklah, nona Kim, kami akan membantu anda" Seorang pria paruh baya itu tersenyum dan menyalami wanita di depannya

"Baiklah, terimakasih, Tuan George" Kim membungkuk dan keluar dari ruangan yang bertuliskan 'Kantor penempatan pekerjaan'

Kim merasa dirinya lebih baik ketika dia bisa menghasilkan uang sendiri, berbekal ijazah Bachelor-nya ia harus bekerja mulai sekarang.

"Kim!" seseorang meneriakinya dari belakang, segera saja Kim menoleh dan mendapati Xavier sedang berlari ke arahnya.

"Kenapa kau keluar dari kantor itu? Apa kau perlu pekerjaan?" tanya Xavier yang membuat Kim tersenyum dan mengangguk

"Aku rasa aku perlu pekerjaan untuk menambah uang saku. Dan aku juga perlu pekerjaan untuk magang di semester depan" Xavier mengangguk

"Bagaimana kalau kau magang di perusahaan ayahku?" tawar Xavier

"Aku hanya memiliki ijazah Sastra Perancis, lagipula siapa yang membutuhkan itu ketika kau saja berbahasa perancis" Kim menatap ujung sepatunya sejenak

"Ah, kau benar. Tapi tenangkan dirimu, Tuan George pasti mendapatkan pekerjaan magang yang cocok untukmu. Jeongsin!" Kim terkejut dan menatap ke arah Xavier dengan tatapan yang sangat serius

"Bagaimana bisa kau berbahasa Korea?" Xavier hanya terkekeh pelan. "Siapa yang mengajarimu? Ayo cepat katakan padaku!" Kim berkacak pinggang dan melotot ke arah Xavier

"Hei, aku hanya membacanya di kamus yang kau berikan. Apa benar seperti itu caraku berbicara?" Xavier berharap mendapat respon yang baik dari Kim, namun Kim menggeleng dan tersenyum

"Yahh.... aku sudah berlatih untuk mengucapkan itu" Xavier mengerutkan bibirnya dan memasang wajah sedih

Kim sangat gemas dengan wajah Xavier, segera saja ia mencubit kedua pipi Xavier dengan sekuat tenaga. "Aahhh....." teriak Xavier

"Tapi itu permulaan yang bagus, Vier" segera saja Kim menariknya keluar kampus

"Lepaskan aku, Kim!" Kim segera melapaskan cubitannya itu, "itu sangat sakit untuk pipiku yang sensitif ini" Xavier mengusap kedua pipinya

"Hentikan bualanmu itu, ayo makan, aku sangat lapar"

oOo

"Baiklah-baiklah aku akan membantumu berbicara kepada manajer" Namjoon akhirnya memasuki ruang manajer yang berada di depannya

Pria itu akhirnya dapat bernafas lega, akhirnya ada yang mau membantunya, Namjoon memang sangat sayang kepadanya, setidaknya itulah yang dia pikirkan untuk saat ini. Ia tak tahu bagaimana hasilnya nanti, tapi yang jelas ia berharap banyak kepada Namjoon untuk saat ini

"Ah, semoga saja" ujarnya kepada diri sendiri, ia mengusap wajahnya dengan gusar

Jung Ho keluar dari ruang latihan dan memperhatikan temannya yang menekuk wajahnya dan duduk di depan ruang manajer itu

"Apa kau sakit?" tanya Jung Ho, ia menggeleng

"Aku baik-baik saja. Kau akan pergi kemana?" tanyanya

"Aku ingin ke toilet dan mengambil beberapa snack" pria itu mengerutkan dahinya

"Bukannya di dalam ruangan ada toilet?"

Jung Ho mengangguk dan memejamkan matanya sejenak, "Yoon Gi sedang memakainya. Sudahlah, aku pergi dulu. Dah!"

Jung Ho berjalan di lorong lalu berbelok. Bertepatan dengan itu, suara pintu ruang manajer itupun berbunyi dan menampakkan Namjoon dengan wajah sedihnya.

'Apakah manajer tidak setuju dengan keputusanku?' Batin pria itu

"Bagaimana hasilnya? Apa boleh?" Namjoon masih memasang wajah menyesalnya. "Oh ayolah katakan padaku!"

"Maafkan aku," ujar Namjoon

"Ah sial! Aku benar-benar butuh liburan! Aku tidak bisa berpikir untuk—"

"tapi kau harus pergi dan aku sudah mengatur semuanya" potong Namjoon membuat mata sahabatnya itu berbinar

"SUNGGUH? AAAA.... aku tidak tahu harus berkata apa tapi aku harus mentraktirmu untuk hal ini!! Terimakasihh!!" Pria itu bergelayut manja di tubuh Namjoon, dan wajah datar Namjoon membuat pria itu semakin bahagia dengan senyum manisnya.


To be continued.....


Hi! I'm back with my new Story!

HAI ARMY! INI ADALAH CERITA YANG GUE DEDIKASIKAN BUAT KALIAN PARA K-POPERS UNTUK BERIMAJINASI BERSAMA OPPA-OPPA KALYAN

JADI SELAMAT BERIMAJINASI


JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW, VOTE DAN COMMENT SEBANYAK-BANYAKNYA!!!


안녕하세요!


-IAM130700-


#2018GANTIUSERNAME

Find Me Time To HealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang