6. Love Whisper

1K 183 7
                                    

Happy Reading

Satu bulan Yerin di Jepang. Ia memilih kembali ke Korea hari ini tanpa Eunbi. Gadis itu memilih untuk tinggal bersama neneknya. Satu bulan juga ia tidak melihat sosok Kim Taehyung. Tapi mengapa saat - saat itu berbeda? Seperti ada yang hilang. Bukankah dua tahun lalu ia tampak biasa - biasa saja.

Yerin menggeret kopernya keluar bandara. Ia menunggu di bangku, mengirim pesan pada Irene, tapi Irene membalas jika ia tak dapat menjemputnya karena sedang ada latihan. Yerin mendengus, siapa yang harus ia telefon? Matanya mengarah ke sana kemari mencari tumpangan.

Namun tidak ada yang bisa ditumpangi. Halte? Sangat penuh, entah mengapa hari ini halte di sana sangat ramai. Jujur, Yerin tidak suka berdesak - desakkan. Yerin menggeret kopernya sambil menyusuri pinggir jalan mencari tumpangan.

Gadis itu menoleh saat sebuah mobil berhenti di sebelahnya. Siapa dia? Yerin diam. Kemudian keluarlah seorang perempuan. Mata Yerin terbelalak, gadis itu.

"Sejeong." gadis yang tiba - tiba memeluk Taehyung di kafe satu bulan lalu. Sejoeng berjalan ke arah Yerin. "Kau Yerin bukan? Kau darimana? Kenapa membawa koper?" tanya Sejeong.

Sebenarnya Yerin malas bicara dengan Sejeong, entah mengapa malas saja berbicara dengannya. "Aku habis pulang dari Jepang."

"Mengapa tidak langsung pulang?" tanya Sejeong sekali lagi.

"Tidak ada yang bisa kutumpangi." jawab Yerin.

"Kau naik ke mobil kami saja. Tenang saja kekasihku itu baik. Kau juga kenal dengannya, ayo masuk." Yerin mengangguk, daripada ia tidak dapat tumpangan. Lumayan tumpangan gratis bukan?

Yerin masuk ke bangku tengah. Ia kaget saat sosok yang pernah ia tangisi duduk di kursi kemudi. "Kekasih? Kim Taehyung kekasih Sejeong?" Pikir Yerin.

"Kau pasti tau kekasihku ini bukan?" Sejeong berbicara dengan Yerin. Namun Yerin hanya diam membisu, tidak tahu harus berkata apa. Seperti ada sedikit rasa nyeri yang menyerang hatinya. Kenapa?

"Ah kenapa kalian saling diam? Bukankah kalian saling mengenal. Kaku sekali, oh ayolah. Aku tidak suka suasana hening." Yerin hanya tersenyum kecut. Ia menatap mata Taehyung lewat kaca. Ia sedikit kecewa pada lelaki itu.

Taehyung menatap Yerin tajam, kemudian ia alihkan pandangannya kedepan fokus untuk menyetir. "Oh ya Yerin, rumahmu dimana?"

Yerin tidak menanggapi pertanyaan Sejeong, ia masih termangu dalam pikirannya sendiri. Tidak menggubris perkataan, atau ocehan Sejeong. "Yerin kenapa kau diam saja?" dirasa Yerin tak menjawab pertanyaannya, Sejeong menoleh. Penepuk tangan gadis yang tengah melamun kini.

"Yerin."

"Ahiya, ada apa?"

"Alamat rumahmu, dimana?"

"Aku tinggal di apartemen, oh iya antarkan aku ke rumah keluarga Bae saja. Kau tau kan? Bae Irene apa kau kenal?" Sejeong berfikir.

"Bae Irene? Seperti pernah dengar. Ah! Iya dia teman masa SMP ku dulu. Aku jarang bertemu dengannya. Bagaimana dia sekarang? Dulu dia sangat dikagumi laki - laki, dia sangat cantik. Aku jadi ingin bertemu dengannya." ucap Sejeong.

"Dia ada latihan hari ini, dia seorang trainee. Dia sahabatku, aku akan mengirimi pesan padanya, bahwa teman lamanya akan berkunjung." tukas Yerin.

Sejeong menoleh ke belakang. "Ah tidak usah Yerin- ah. Aku tidak ingin mengganggunya. Mungkin lain kali saja."

Yerin tersenyum. Hatinya sedikit sesak bersama dengan dua manusia di depannya. Ingin dia keluar sekarang saja. Mudah sekali Taehyung melupakan Yerin. Yerin saja yang membenci Taehyung sampai uring - uringan, karena tidak bisa melupakannya. Ah benar hati laki - laki itu sama saja. Mudah berganti rasa.

Under The Rain Shade ✓  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang