5

110 18 0
                                    

Author : dechan__

.
.
.
.
.
.
.

"Baiklah aku akan menjelaskan semuanya, tapi bisakah kau melepaskan pelukanmu, sejak tadi orang orang terus melihat kearah kita"

"KIM JAEHWAN"

"KENAPA?" balas jaehwan dengan suara meninggi.

"Apa seperti ini caramu menyambut kekasihmu sendiri?!" Ucap gadis itu dengan mata tajamnya.

"Bukan maksudku seperti itu. Oke aku minta maaf sebelumnya karna aku melupakan kedatanganmu kemari" kini jaehwan membalas dengan suara lembutnya seperti biasa. Gadis di depannya hanya diam masih dengan menatap jaehwan dengan tajam.
Jaehwan yang ditatap seperti itu hanya bisa menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidaklah merasakan gatal.

"Lalu siapa gadis yang bersamamu barusan?" Tanya gadis itu bersamaan dengan tatapan tajamnya yang mulai lenyap.

"Hitomi dengarkan aku" ucap jaehwan dengan memegang kedua pundak gadisnya.

"Dia sejeong, kim sejeong. Dia hanya temanku tidak lebih, kau percaya aku kan?" Lanjutnya

"Kau yakin?"

"Kau meragukanku?"

Dengan satu gerakan dibawanya tubuh ramping hitomi ke dalam dekapan hangatnya. Ia memposisikan kepala hitomi tepat di dadanya, mengingat tubuh hitomi yang jauh lebih pendek darinya.

"Kau mendengar detak jantungku kan?" Tanya jaehwan masih dengan memeluk hitomi

"Hmm" jawab hitomi

"Akan kupastikan jantung ini berdetak hanya untukmu" ucapan jaehwan tentu saja menciptakan semburat merah di pipi chubby hitomi.

"Cihh ucapanmu" ucap hitomi sambil mencubit perut jaehwan.
Jaehwan melepaskan pelukkannya dan meringis tentunya, namun detik berikutnya ia tersenyum kembali memeluk hitomi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di samping itu, sejeong yang tengah menunggu jaehwan yang sebelumnya mengatakan akan membeli minuman, hanya bisa menghembuskan nafas lelahnya karna ia sudah sedari tada menunggu jaehwan yang tak kunjung kembali lagi. Dan kini ia mulai berdiri dan berjalan meninggalkan bangku taman yang sedari tadi ia duduki.

Sejeong terus melangkah sembari mencari sesosok jaehwan yang hilang entah kemana perginya dan meninggalkannya di taman, ssorang diri tentunya.

Dan kini langkahnya terhenti ketika melihat jaehwan yang berjalan menuju ke arahnya dengan minuman yang berada di tangan kanan dan kirinya itu, tak lupa dengan senyuman yang terpatri di wajah tampannya.

"Maaf membuatmu menunggu lama" ucapnya ketika sudah tepat berada di depan sejeong

"Tak apa" jawab sejeong tersenyum

"Mau lanjut?" Tanya jaehwan setelah melihat sejeong meneguk minuman yang ia beli sendiri.

"Hmm ayo" jawab sejeong sambil menganggukkan kepalanya dan tersenyum setelahnya.

Mereka berdua mulai melangkahkan kakinya beriringan guna berolahraga dengan sesekali mereka mengobrol sambil terus berlari kecil menyusuri jalanan taman.



Dan setelah berolahraga mereka memutuskan untuk pulang dengan sejeong yang diantar oleh jaehwan tentunya.
Sepulang dari berolahraga sejeong hanya tiduran di kamar kesayangannya itu yang bernuansa biru. Kemudian sejeong memutuskan untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sejeong menuruni tangga rumahnya dan pergi menuju ruang makan yang ternyata di sana sudah ada seseorang wanita paruh baya berdiri dan menyambut sejeong, namun hanya dibalas senyuman tipis oleh sejeong sendiri. Ya dia adalah ibu tiri sejeong. Karna ibu kandungnya telah meninggal saat ia masih berada di tingjat kedua Junior Highschool. Dua tahun setelah kepergian ibunya, ayahnya memutuskan untuk menikah kembali dengan kenalannya. Dan sejeongpun sampai sekarang masih merasa belum bisa menerima kehadiran ibu harunya tersebut. Akibatnya dia dan ibunya kini bisa dibilang kurang dekat hubungannya walau masih tinggal satu atap. Dan sudah terhitung hampir satu tahun keadaan ini terjadi, makanya ia lebih memilih sering bermain di rumah daniel, dari pada di rumahnya sendiri.
Namun semenjak daniel memiliki kekasih, ia sekarang sangat jarang bermain ke rumah daniel, barang hanya ingin meminta makanan kepada ibunya daniel. Karna ia tahu harus menjaga batasnya dengan daniel dan tidak mau merusak hubungan daniel dengan chungha. Dia hanya ke rumah daniel jika ada keperluan penting dan saat pagi untuk mengajak daniel berangkat sekolah. Ah ia lupa, sudah beberapa hari ini ia juga sering dijemput oleh jaehwan dan tidak lagi berangkat dengan daniel.

Sejeong mendudukkan dirinya di kursi yang berada di ruang makan yang sudah ada ibunya itu. Kemudian ia mulai mengambil makanan yang ada di hadapannya dengan santai tanpa memperdulikan ibunya. Detik berikutnya ia pun mulai menyantap makanan yang telah ia ambil itu.

Sejeong yang tengah menikmati makanannya tak menyadari jika orang dihadapannya terus memperhatikan gerak-gerik yang dilakukkannya dengan sorot mata penuh kesedihannya.

"Ayahmu sepertinya akan pulang terlambat hari ini" ucap ibu sejeong memecah keheningan yang sedari tadi melanda ruangan yang kini mereka tempati.

"Hmm" jawab sejeong hanya dengan dehaman, yang dibalas oleh ibunya helaan nafas. Setelahnya ibu sejeong mengikuti apa yang dilakukan anak tirinya itu, makan tentunya. Dan kembali suasana hening menyelimuti ruang makan keluarga kim ini.

"Sejeong" panggil ibu sejeong pelan, takut mengganggu sejeong, seketika sejeong menghentikan kegiatan menyantap makanannya dan kini beralih menatap ibunya itu

"Kenapa?" Tanya sejeong

"Tadi pagi ibu melihatmu diantar oleh laki-laki, siapa itu?" Tanya ibu sejeong sambil tersenyum manis ke arah sejeong

"Jaehwan" jawab singkat sejeong, dan selanjutnya ia melanjutkan menyantap makanannya yang sempat terjeda karna harus mendengar pertanyaan ibunya tadi

"Ahh namanya jaehwan, apa dia laki-laki baik?" Tanya kembali ibunya itu

"Baik" sejeong kembaki menjawab singkat seperti tadi yang kini masih menyantap makanannya itu.

"Kukira kau hanya dekat dengan satu laki-laki" jelas ibu sejeong masih dengan senyum yang masih ada diwajahnya itu.
Sejeong hanya mengangkat bahunya tanpa matanya itu menatap ibunya.

"Kau ada masalah dengan daniel? Kenapa akhir-akhir ini kalian jarang bersama?" Tanya ibu sejeong yang kesekian kali, dan pertanyaan ibunya kali ini sukses membuatnya kembali menatap ibunya itu. Sejeong menyipitkan matanya ke arah ibunya itu.

"Aku pergi" ucao sejeong berdiri dan langsung berlalu pergi dari hadapan ibunya tersebut.

"Ah maafkan ibu" ucap ibu sejeong saat melihat sejeong yang akan pergi itu

"Ya" jawab singkat sejeong (lagi) dan masih tetap berlalu

"Setidaknya habiskan dulu makananmu sayang" ucap ibu sejeong lagi, namun sejeong tetap berlalu pergi dari hadapannya.

"Aku kenyang"




~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sejeong mendudukkan dirinya di atas ranjang miliknya, kemudian ia menatap bingkai foto yang terletak di meja sebelah ranjangnya itu.
Sejeong mengambil bingkai foto itu dan detik berikutnya ia peluk benda kotak tersebut.

"Ibu aku merindukanmu" lirihnya
Dan kini tak terasa aliran sungai mulai tercipta di wajah ayunya itu.

"Maafkan aku" Masih dengan memeluk bingkai foto tersebut sejeong terus meracau kata maaf yang terucap dari bibirnya itu.

"Dan maafkan aku yang belum bisa menerimu" lirihnya kembali yang semakin mendekap erat bingkai foto tersebut. Air matanya pun semakin deras dibuatnya.



Tbc~~~

CIRCLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang