Author : novalita_1214
.
.
.
.
.
Suara sepatu terdengar begitu menngema di koridor sekolah. Seperti orang kesetanan Daniel berlari dengan kecepatan penuh menuju area kelasnya. Namun, baru di depan ruang BK Daniel sudah K.O.Dasar payah, dasar lemah.
Sepertinya yel-yel paman Bi, tokoh serial kartun Naruto shippuden yang biasan Daniel tonton cocok untuk menggambarkan keadaan Daniel sekarang. Padahal Daniel hanya berlari dari arah gerbang sampai di depan ruang BK yang melewati 2 blok kelas.
"Hh. Hh. Hh... " nafas pendeknya menyatakan bahwasanya ia lelah saat ini. Keringatnya bahkan sudah mulai terlihat membanjiri area kening dan hidungnya.
Ini semua salah Sejong. Kalau saja dia tadi pergi ke rumahnya dan berangkat bersama sudah pasti Daniel tidak akan telat sampai harus berlarian begini. Tapi, tumben sekali gadis rusuh itu tidak pergi ke rumahnya dan membangunkan Daniel seperti biasanya.
"Loh kak Daniel, kakak tidak masuk kelas?" Seseorang mengejutkan Daniel dari belakang. Dilihatnya seorang gadis berpipi chubby yang wajahnya terlihat familiar. Tapi Daniel tidak kenal.
Daniel menegakkan tubuh tingginya yang seketika mengalahkan gadis yang berada di depanya. Bahkan tinggi gadis itu hanya sebatas lengan Daniel saja.
"Kau siapa?" tanya Daniel sembari menetralkan nafasnya yang masih terburu. Lelahnya berlarian kesana kemari dan tertawa. NO
"Oh, aku Hitomi kak." balas Hitomi sambil tersenyum simpul, yang membuat pipinya semakin terlihat mengembung.
Aih imutnya,-
"Oh,,kau terlihat familiar." ucap Daniel. Hitomi hanya membalas Daniel dengan senyumanya lagi. Daniel jadi merasa gemas.
"Ya sudah, aku ingin masuk ke kelas dulu." ujar Daniel seraya tersenyum.
Daniel kembali melanjutkan perjalananya menuju kelas. Hanya saja sekarang lebih terlihat santai,tidak seperti saat berangkat tadi. Dalam perjalanan Daniel memikirkan sebuah ide dan membuatnya tersenyum miring.
"Aku akan mengulitimu, Kim Sejeong."
---------------->>>>>>>>>>>
Sejeong menatap jengah kedua orang yang ada di hadapannya. Sejeong berangkat lebih awal berniat ingin menenangkan telinganya dari hiruk piruk suara orang yang seperti tv bergambar bintik-bintik semut. Justru malah mendapat pemandangan menjengkelkan di depan mejanya.
Jinyoung dan Seongwoo. Kedua temanya ini sedang menatap serius benda pintar berbentuk persegi panjang yang mereka genggam. Seongwoo bergerak dengan random mengekspresikan kekesalan dan keteganganya.
Semua hewan dari kebun binatang seongwoo absen, bahkan yang tidak hadir pun seperti brontosaurus ia panggil.
"Jangan dulu, please. Jangan dulu..." Seongwoo merengek dan mengguncang benda tersebut sambil memohon entah kepada siapa. Seongwoo benar benar berisik dan tidak bisa diam. Berbeda dengan Jinyong yang menatap santai ponselnya. Sejeong kembali mendengus kesal dan merasa bosan.
"Yes terus, maju... Ahh tidak tidak. Triple kill, maniac.. Yaa satu lagi dan... Shit!!! Kenapa Mommy malah menelfon hwa..." Seongwoo menendang nendang ke sembarang arah, berlutut dan berguling yang akhirnya mengangkat telephone dari ibunya dengan terpaksa.
"Ya ibu... Tidak, bukan aku.. " seongwoo berjalan keluar kelas sambil berbicara dengan ibunya lewat ponselnya. Dan seperginya seongwoo, hidup Sejeong serasa terlepas dari beban.
