Seorang gadis menyelinap kedalam gudang penyimpanan arsip dan data-data siswa.Disana ia dihadapkan dengan puluhan rak dengan data-data yang diurutkan berdasarkan tahun.
Gadis tersebut menuju rak tahun 1999.
Ia mencari daftar siswi yang keluar dari sekolah ditahun tersebut.Dari rak tersebut ia memperoleh enam nama.Tidak puas dengan itu,ia bergerak ke rak di tahun sebelumnya.Ada tiga nama.Ia bergerak lagi ke rak di tahun sebelumnya,dua tahun sebelum tahun 1999,ada tiga nama juga.
Ia bergerak ke rak tahun 1996,disana tidak ada siswi yang keluar,hanya ada beberapa siswa yang drop out.Lalu ia kembali ke rak pertama dan memeriksa rak di rak tahun 2000 an,tidak ada kasus siswi yang keluar.Ia mengambil kesimpupan,dari rentang tahun 1997 sampai 1999 ada dua belas siswi yang keluar sekolah dengan alasan yang tidak jelas.Sebelum tahun 1997 dan setelah tahun 1999 tidak ada kasus yang demikian.Gadis tersebut ingin mengeksplorasi gudang tersebut lebih dalam,namun ia sadar bahwa tidak baik ia berlama-lama disitu.Sama seperti caranya masuk,gadis tersebut juga keluar dengan diam-diam.
Bel tanda pelajaran pertama telah berbunyi,Keandra dan gengnya yang baru datang segera menuju ke kelas.Di depan kelas ia tersenyum puas melihat bangku Aruna yang terikat di pagar lantai kelasnya.
Namun setelah ia masuk kelas,senyumnya sirna.
Ia melihat Aruna duduk manis di kursi sedangkan kursinya hilang.Tanpa basa-basi Keandra langsung menggebrak meja Aruna.
"Heh,ini kursiku.Ambil kursimu di depan kelas." Bentak Keandra.Aruna yang tadinya sedang membaca buku hanya menoleh sekilas lalu kembali fokus dengan bacaannya.
Kediaman Aruna justru menyulut emosi Keandra.Ia merasa diremehkan.
"Kau tuli,heh?Atau Bisu?Atau kedua-duanya?" Tanya Keandra,sarkastik.Aruna tetap diam dan membalik halaman buku yang ia baca.
Keandra makin marah,ia mencoba menarik kursi yang diduduki Aruna seperti yang Aruna lakukan kepadanya tempo hari namun ia tidak cukup kuat untuk melakukannya.Aruna hanya menampilkan smirknya dengan mata yang masih menyapu seisi buku.
Keandra hendak memukul kepala Aruna tapi kalah cepat dengan guru fisika yang sudah terlebih dahulu masuk ke kelas.
"Ada apa ini?Keandra,duduk." Perintahnya kepada Keandra.Bisa dibilang guru fisika ini satu-satunya guru yang berani menegur Keandra selain teman Marianne.
"Dia menduduki kursi ku." Kata Keandra,singkat sambil menunjuk Aruna.
"Ini kursiku." Jawab Aruna,cepat.Bahkan sebelum guru fisika itu bertanya kepada Aruna.Dalam hati guru itu tersenyum senang karena akhirnya ada yang berani melawan Keandra.
"Itu kursiku,bodoh.Sudah ku bilang kursimu ada di luar." Jelas Keandra dengan mata melototnya.
"Aku datang paling pagi hari ini.Saat aku masuk aku melihat ada kursi yang terikat di pagar depan kelas.Lalu aku memindahkan kursimu ke tempatku.Ya,ini kursimu.Tapi kau kan datang terakhir,jadi pertanyaannya,bagaimana kau bisa tahu bahwa yang di depan itu kursiku?Apa kau yang melakukannya,Ke.an.dra?" Tanya Aruna dengan penekanan saat menyebutkan nama Keandra.
Keandra yang sebelumnya ingin memaki Aruna langsung terdiam seketika.Percuma ia mengelak,lagipula kalaupun dia membuat kesalahan,tidak akan ada yang berani menegurnya.Keandra berlalu meninggalkan kelas diikuti teman-temannya.Guru fisika itu hanya geleng-geleng kepala.Biarlah kali ini dia tidak menegur Keandra,karna sebagai gantinya Aruna telah mempermalukan dia di depan kelas.
Guru fisika itupun memulai pelajarannya.Saat jam istirahat Aruna harus mengantar buku-buku temannya ke ruang guru.Walaupun Aruna pendiam dan cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya namun kalau ada yang meminta bantuannya,pasti ia akan membantunya selama itu bukan tindak kejahatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Mysterious Nerd
Mystery / ThrillerIbu Aruna,Jesabelle mengalami pelecehan seksual sewaktu masih SMA.Pelakunya adalah teman seangkatannya,Jason, yang merupakan anak donatur terbesar sekolahan tersebut. Jesabelle sudah mengadukan peristiwa tersebut kepada pihak sekolah namun pihak sek...