17

1 0 0
                                    

Di taman kerajaan, kami bertujuh berbincang-bincang. Aku pun teringat sesuatu.

“Pink Muda, sebenarnya apa yang dijanjikan oleh Pangeran Dark padamu?”

“A-apa maksudmu, Hitam-kun?” Pink Muda terlihat terkejut dengan pertanyaanku.

“Saat Pangeran Dark sekarat, kau bilang Pangeran sudah berjanji, janji apa?”

“O-oh itu. I-itu hanya janji untuk membantu kita mengalahkan Raja Dark bersama.”

“Ooo. Apa benar begitu, Pangeran?”

“I-iya... Lebih kurang seperti itu.”

“Memangnya untuk apa kau tanyakan hal seperti itu? Haah...”

“Tidak ada apa-apa, aku hanya penasaran saja. Teman-teman, bagaimana kalau kita mulai sekarang?”

“Memulai apa? Haah...”

“Sebelum kita berhasil mengalahkan Raja Dark, kita sudah berjanji setelah mengalahkannya kita akan jujur pada perasaan masing-masing, kan?"

“Ah... Masalah itu...” Kemudian, wajah semuanya memerah.

“S-siapa yang akan mulai dulu?” Aku pun bingung dengan situasi ini. ‘Sebenarnya waktu itu apa yang aku pikirkan sih sampai merencanakan hal ini?’ batinku kesal pada diri sendiri.

“Ano... Aku mencintai Kitsune-kun.” Wajah Coklat semakin merah saat mengatakannya.

“B-benarkah? Haah...” Wajah Merah sangat terkejut. Sepertinya dia tidak tahu. ‘Dasar tidak peka. Aku saja tahu’.

“Ano... Aku menyukai Kitsune-kun diam-diam karena itu kebiasaanku, tetapi Kitsune-kun menyadarinya. Dan dia juga mencintaiku.”

“Kalau aku mencintai Pink Muda.” Pangeran berhasil membuat wajah Pink Muda semakin merah.

“Kalau kalian memang sudah ditakdirkan, aku tidak terkejut. Haah...”

“B-bukan seperti itu. Sebenarnya, aku sudah mencintainya sejak kali pertama kami bertemu. Yah, saat kalian merebut kembali Kerajaan Shine.”

“Eh...? Benarkah?” Aku membuka mataku lebar-lebar, terkejut.

“B-benar.” Wajah Pangeran Dark kini memerah, sama halnya dengan Pink Muda.

“Kalau begitu, siapa yang kau cintai Merah?” Aku bertanya pada Merah.

“A-aku? Aku mencintai... Biru Muda. Haah...” Seketika wajah Merah dan Biru Muda menjadi merah.

“Haah... Kalau Hitam-kun bagaimana?”

“A-aku? Tidak usah deh.”

“Tidak adil, kami semua sudah jujur. Haah...”  Semuanya protes padaku. Aku pun mengalah.

“Hah... Baiklah, tetapi Pangeran jangan marah.”

“Kenapa?”

“Awalnya, aku menyukai Pink Muda. Akan tetapi, saat tahu kalian ditakdirkan bersama dan saling mencintai, aku mengalah.”

“Ah, kau memang selalu kena tipu. Haah...”

“Maaf Hitam-kun, aku merebut cinta pertamamu.”

“Ah, tidak usah dipikirkan. Lagi pula, Pink Muda tidak ada perasaan apa-apa padaku, kan?”

“I-iya, benar. Maaf.”

“Tidak apa-apa.”

“Kalau Kitsune-chan?” Pangeran Dark bertanya pada Kitsune-chan, yang sedari tadi hanya diam menyimak kami.

Kenangan Tanpa AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang