18

7 0 0
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Hari pernikahan Pink Muda dan Pangeran Dark. Upacara pernikahan berlangsung di aula istana. Pangeran Dark sudah berada di altar ditemani Merah dan diriku. Pintu aula dibuka. Terlihat Pink Muda memakai gaun yang sangat indah ditemani Coklat, Biru Muda, dan Kitsune-chan di belakang membawa keranjang bunga. Pink Muda berjalan ke altar dan disambut oleh Pangeran Dark. Upacara pernikahan dimulai.

Setelah upacara pernikahan, jadwal selanjutnya adalah penobatan Pangeran Dark menjadi raja. Setelah itu, hujan bunga menghujani kami. Kitsune-chan, Biru Muda, Coklat, dan beberapa gadis lainnya terbang di atas kami dan menaburkan bunga. Selesai hujan bunga, acara pernikahan dan penobatan hari itu selesai. Tinggal satu hal. Mengembalikan kami ke dunia kami. Kami terbang ke bukit tempat di mana kami kali pertama datang ke dunia ini. Hutan yang dulunya mati, kini telah hijau. Tanah yang dulunya gersang, kini telah subur. Ini berkat kekuatan ratu milik Pink Muda untuk mengembalikan kondisi alam. Kami sampai di gerbang penghubung. Kami berempat berbalik menghadap Sensei dan yang lainnya. Berpamitan.

“Sensei, terima kasih atas bimbingan Anda.” Aku membungkuk memberi hormat.

“Terima kasih juga sudah membantu mengembalikan kerajaan kami.” Sensei juga membungkuk.

“Raja Cahaya, setelah ini jadilah raja yang adil dan bijaksana untuk memimpin penduduk Kerajaan Shine. Haah...”

“Aku berjanji, Merah-kun.”

“Haah... Ratu Cahaya, setelah ini jadilah ratu yang kuat dan berani untuk melindungi penduduk Kerajaan Shine.”

“Pasti, BIru Muda-chan. Aku akan merindukan kalian.” Pink Muda memeluk Biru Muda sambil menangis.

“Ano... Kitsune-chan, jadilah gadis yang kuat agar bisa membantu raja dan ratu. Aku yakin Kitsune-kun pasti senang melihatmu tumbuh menjadi kuat dan melindungi dunia ini.”

“Baik, Coklat-san. Aku akan melindungi dunia ini.” Coklat memeluk Kitsune-chan.

“Baiklah, kami akan pergi.”

“Hitam-san, tunggu. Pakailah ini, anggap saja sebagai kenang-kenangan.” Kitsune-chan memakaikan sebuah gelang dengan gantungan berbentuk rubah ke tanganku.

“Terima kasih, Kitsune-chan.” Aku mengecup keningnya, yang membuatnya tersipu malu.

Pink Muda dan Pangeran Dark mengeluarkan kekuatan mereka. Tangan mereka terulur ke depan, ke gerbang penghubung. Tangan mereka mengeluarkan cahaya. Gerbang itu bercahaya. Kami berempat melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal.

“Aku tidak akan melupakan kalian.” Pink Muda menangis menatap kami.

“Jangan menangis. Kalau kau menangis, kau akan menjadi jelek dan Pangeran Dark akan meninggalkanmu lho,” godaku. Akan tetapi, tidak ada yang tertawa termasuk aku.

“Jangan khawatir, kami juga tidak akan melupakan kalian. Selamat tinggal. Haah...”

“Haah... Selamat tinggal.”

“Ano... Selamat tinggal.” Mereka bertiga masuk ke gerbang terlebih dahulu. Aku menatap Kitsune-chan dan tersenyum.

“Aku mencintaimu, Kitsune-chan.” KItsune-chan tersenyum dengan air mata menetes di pipinya dan menjawabku.

“Aku juga mencintaimu, Hitam-san. Selamat tinggal.” Aku tersenyum dan berbalik masuk ke gerbang penghubung. Kubelah cahaya terang di hadapanku. Karena terlalu silau, aku menyipitkan mataku. Dan...

Sriing...

Di suatu pagi, lahirlah seorang bayi laki-laki yang berambut hitam dan berwarna mata hitam. Bayi itu kelak akan menemukan cinta yang terpisah darinya di kehidupan sebelumnya karena perbedaan dunia. Beberapa hari kemudian, entah siapa yang melakukannya, melingkar sebuah gelang dengan gantungan berbentuk rubah di tangannya. Bayi itu adalah aku.

Enam belas tahun berlalu, sekarang aku kelas dua SMA. Di kelasku, ada tiga siswa yang sepertinya aku mengenali mereka. Mereka dua siswa perempuan dan satu siswa laki-laki. Siswa laki-laki, berambut merah dan berwarna mata emas. Aku merasa tidak akan pernah bisa akrab dengannya. Siswa perempuan, berambut biru muda dan berwarna mata senada. Sepertinya dia menyukai si rambut merah. Siswa perempuan yang satunya, berambut coklat dan berwarna mata senada. Sepertinya dia gadis yang pendiam.

Saat pulang sekolah, di bawah pohon sakura yang bemekaran, aku duduk dan bersandar di pohon itu. Kemudian, aku terngiang sebuah suara. Suara seorang gadis. ‘Suatu hari nanti, kita pasti akan bertemu lagi. Di suatu tempat, seperti saat kita bertemu kali pertama. Di bawah pohon sakura yang sedang berbunga. Kita bertatap muka dengan dikelilingi bunga sakura yang berjatuhan’. Aku terkejut dan berdiri dari posisi bersandarku.

Kulihat ada seorang gadis berambut putih dan berwarna mata oranye, berjalan naik ke atas bukit. Dia memakai seragam yang sama denganku. ‘Oh, ternyata adik kelas,’ aku melihat jumlah garis pada dasi yang dia pakai hanya satu. Kemudian, kami tidak sengaja bertatapan dan bunga sakura berjatuhan di sekeliling kami. ‘Aku tidak akan pernah melupakan kalian’. Suara itu terngiang lagi, tetapi suara seorang laki-laki. ‘Semoga kehangatan ini, meski terlahir kembali, tidak akan terlupakan. Kehangatan pertemanan’. Aku masih menatap gadis itu dan gadis itu juga menatapku. Gelang yang kupakai, yang katanya sejak lahir sudah ada di tanganku, entah sebuah keanehan atau keajaiban, bersinar.

‘Pakailah ini, anggap saja sebagai kenang-kenangan’. Suara yang terngiang berubah dari suara laki-laki menjadi suara seorang gadis. Sepertinya kedua orang ini saling jatuh cinta, tetapi mengapa ada di pikiranku? Apa mereka adalah kehidupanku yang sebelumnya? Dan siapakah gadis ini? Kenapa aku merasa kenal dengannya? Kenapa aku merasa takdir yang memisahkan kami di kehidupan sebelumnya dan takdir juga yang mempertemukan kami di kehidupan ini?

‘Aku mencintamu, Kitsune-chan’. ‘Aku juga mencintaimu, Hitam-san. Selamat tinggal’. Aku dan gadis di hadapanku sepertinya mengalami hal yang sama. Terngiang sebuah suara dari kehidupan masa lalu.

“Ano... Siapa namamu?” Aku dan gadis itu bertanya bersamaan. Kemudian, kami tertawa bersama. Aku menjawab dan mengulurkan tangan, dengan gelangku yang semakin bersinar. “Namaku...”

Dan kenanganku bersama teman-temanku tidak akan pernah berakhir. Di manapun dan kapanpun. Akan selalu aku simpan. Kenangan itu tidak akan pernah hilang. Kenangan itu... Akan selalu hidup di dalam hati kita.

Kenangan Tanpa AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang