4. Clair de Lune

314 58 5
                                    

Angin tak pernah bersuara saat dia datang. Tapi dengannya, aku bernafas begitu pula rasa ini. Dia begitu saja datang dalam hidupku dan dalam sekejap menjadi alasanku untuk hidup. Bisakah aku mempercayainya? Menggantungkan hidup dan matiku ditangannya?

Hatiku

Ingin

Mempercayainya

=My Dark Guardian=

Mereka larut dalam tatapan masing-masing seperkian detik, menyelami manik masing-masing hanya untuk sesaat. Seongwoo berdiri kaku ditempatnya tidak bisa menahan gejolak yang ada dihatinya, Bergeming sampai

"Ja-jadi bermain tidak?" tanya Seongwoo mengalihkan pandangannya kearah meja biliar. Menatap kedalam manik Daniel akan membuatnya semakin tenggelam dalam pesona pria itu. Bak labirin, sekali kau masuk kedalamnya, kau akan tersesat dan tidak akan bisa keluar

"Tapi...tidak ada meja yang kosong" Seongwoo melanjutkan kalimatnya. Pandangannya mengedar kesemua meja biliar yang sudah ditempati oleh Hoomin. Daniel mengikuti arah pandang Seongwoo dan benar saja, Semua meja biliar sudah digunakan. Daniel melepaskan genggamannya, dan meraih sebuah tongkat, mengedip kearah Seongwoo mengisyaratkan jika itu adalah masalah kecil baginya, sebelum dia melangkah ke arah meja di ujung ruangan dan hanya diam berdiri disana

Ada dua orang yang tengah bermain dimeja itu. Daniel tidak melakukan apa-apa ia hanya diam memperhatikan kedua orang yang sedang bermain. Anehnya, kedua orang itu justru buru-buru meninggalkan permainan mereka yang bahkan belum selesai. Hanya dengan keberadaan Daniel disana, dengan ketenangannya, kewaspadaan tatapanya sudah cukup membuat para Hoomin merasakan ketidaknyamanan. Tidak bisa dipungkiri, itu membuat Seongwoo sedikit terkesan. Seongwoo bergabung dengan Daniel ketika Daniel mulai sibuk menyusun bola-bolanya diatas meja biliar

"Bagaimana kau bisa melakukannya?

Daniel tersenyum miring "Ada Hoomin yang patuh, sama seperti serigala patuh. Kau hanya perlu mengenali mereka"

"Dan kau adalah Alfa?

Daniel tidak menjawab, malah memundurkan badannya mempersilakan Seongwoo bermain terlebih dahulu. Seongwoo mulai menyodok bola-bola itu, memperhatikannya menggelinding tersebar di meja dan tidak ada bola yang masuk. Daniel tersenyum miring, mengangkat satu sudut bibirnya keatas. Hampir tampak angkuh, Daniel melangkah maju dan membungkuk diatas meja dan giliran Seongwoo melangkah mundur membiarkan giliran Daniel untuk bermain

"Apa kau satu-satunya yang diutus para tetua untuk mencariku?

Daniel melirik ke belakang melihat Seongwoo melewati bahunya "Ya, kenapa? Kemudian mengalihkan pandangannya lagi kearah bola yang berada didepannya

"Itu artinya mereka menaruh kepercayaan besar terhadapmu"

"Tidak sulit untuk mencarimu Seongwoo, begitu aku mengenal aromamu" Daniel menyodok bola dan berakhir masuk kelubang yang berada diujung kiri

"Bagaimana bisa?" Seongwoo sedikit penasaran, sebelum ini mereka sama sekali tidak dekat. Mustahil bisa mengetahui aromanya

Daniel tampak sedikit ragu-ragu menjawab pertanyaan Seongwoo, kemudian berjalan mengitari meja mencari sudut yang baik untuk memasukan bola, Daniel mulai menyodok bola dan gagal masuk kelubang samping lalu berjalan mendekati Seongwoo, dan berdiri tepat didepannya

"Aku memeriksa tempat tidurmu"

Daniel berbisik ditelinga Seongwoo, suara Daniel yang berat atau entah jarak mereka yang sangat dekat atau kenyataan bahwa Daniel memeriksa aromanya ditempat tidur membuat pipi Seongwoo sekarang tampak merah padam. Seharusnya Seongwoo sudah menduga, bahwa aroma yang paling tajam tertinggal di tempat tidurnya. Tempat Seongwoo berbaring, berguling, melakukan-
Sial. Mengenyahkan pikiran tentang tempat tidur-lagi Seongwoo kembali untuk bermain, ada apa dengan otaknya akhir-akhir ini? Dominasi Daniel benar-benar mempengaruhi pikiran maupun tubuhnya

“Kau pernah mengalahkan Lisa?” Tanya Daniel, menyandarkan badannya kebelakang dengan tangan yang terlipat kedada

“Sejauh ini belum, kenapa kau bertanya?” Seongwoo tampak berkonsentrasi tanpa mengalihkan pandangannya dari meja biliar, berharap kali ini dia bisa memasukan bola yang berada di depannya kelubang samping

“Kau salah memegang tongkat” Sebelum Sengwoo bisa menjawab, Daniel bergerak kebelakang Seongwoo, meletakkan lengan yang Seongwoo yakini kekar membungkus badan kurusnya dengan tubuhnya. Pheromone Daniel kembali menguar, Seongwoo tidak tau apa Daniel sengaja menyebar baunya untuk memikatnya atau tidak, yang jelas Seongwoo bisa merasakan betapa nyamannya berada dalam kungkungan Daniel, tapi tidak menenangkan diwaktu yang bersamaan

Daniel membetulkan cara Seongwoo memegang tongkat, tangan Daniel berada diatas tangan Seongwoo yang menggenggam tongkat, pipi mereka saling bersentuhan sampai Seongwoo bisa merasakan ujung rahang tegas Daniel di bahunya. Bersiap menyodok bola yang menjadi targetnya bola itu membentur dengan bola lain, menggelinding menuju salah satu lubang, dan akhirnya masuk kelubang samping

“Sampai kapan kita berada diposisi seperti ini?” Tanya Seongwoo saat Daniel tidak menunjukan tanda-tanda akan beranjak dari posisinya

“Maaf” Daniel langsung mundur beberapa langkah, melepaskan genggamannya dari tangan Seongwoo, tapi tidak dengan matanya. Tatapan Daniel tidak pernah lepas dari mata Seongwoo

“Kau pasti sering melakukan ini pada orang lain kan? Dasar tukang tebar pesona” sarkas Seongwoo, tidak mungkin hanya dia yang diperlakukan seperti ini. Mengingat pasti banyak Shifter ataupun Hoomin yang berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan seorang Kang Daniel dekatpun sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka

Daniel hanya tersenyum miring “Cemburu?”

“Mimpi”

“Kalau begitu…apa kau sudah jatuh dalam pesonaku?” sudah berapa kali mereka saling memandang, menyelami dan tenggelam dalam manik masing-masing sebelum ini? Puluhan? Ratusan? Tidak masuk akal

“Biasakan dirimu mulai dari sekarang, aku tidak bisa menolongmu melewati transformasi jika aku tidak menyentuhmu”

Benar, melewati transformasi pertama merupakan pengalaman intim diantara para pasangan. Mereka tidak bisa bertransformasi dengan pakaian melekat, maka dari itu akan sangat tidak nyaman dan canggung untuk melewati transformasi pertama dengan orang yang tidak kau cintai. Terlebih hanya seorang pengganti. Para Tetua bisa memerintahkan Dark Guardian untuk melakukan apa saja—tapi tidak dengan hati seseorang untuk mencintai orang lain. Karena ada sebuah ikatan dan hubungan yang dibangun dan diperkuat selama transformasi pertama, paling tidak menurut Seongwoo semua itu harus dimulai sebelum bulan purnama pertama itu datang. Dan bagaimana bisa kau tidak mempunyai perasaan dengan pasangan transformasimu. Dan Daniel hanyalah seorang pengganti, pengganti hanya untuk semalam, sekalipun selamat saat transformasi, tidak ada jaminan pagi berikutnya Daniel tidak akan pergi begitu saja meninggalkan Seongwoo

“Kenapa kau mau membantuku? Sedangkan kau tau ini bisa membahayakan nyawamu?”

“Aku rela melakukannya”

Hati Seongwoo bergetar “Kenapa?”

Daniel menaruh tongkatnya kembali pada rak yang berada dibelakang meja, “Aku…” tersenyum manis kearah Seongwoo dan menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan oleh siapapun kecuali dirinya “Aku tidak mempunyai hal lain untuk dikerjakan, lagi pula itu sebuah tantangan untukku”

Serigala gila. Jadi Daniel melakukan semua ini bukan karena dia menyukainya? Seongwoo merasakan emosi yang bertentangan, lega, namun entah kenapa dia merasa sedikit  kecewa dengan jawaban Daniel.

Apa aku sudah jatuh pada Kang Daniel?





=TBC=
Semoga kau selalu menjadi pembaca setia
N❤

My Dark Guardian - OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang