1.Kang Daniel

433 67 6
                                    

Hampir tiga minggu kemudian

"Silakan" kataku, tersenyum cerah sambil menyerahkan secangkir kopi pada seorang pelanggan di depan counter

"Terimakasih" dia sedikit mencondongkan badannya kedepan, membaca tanda pengenal yang tersemat pada kemeja kerjaku. "Seongwoo"

Aku tidak perlu repot-repot untuk memalsukan identitasku di dunia Hoomin tidak akan ada gunanya. Jika Dark Guardin mencariku, ia akan melacak dengan bauku bukan dengan nama untuk menemukanku. Sekalipun aku merubah penampilanku, atau mengecat rambut hitamku dengan warna lain, itu hanya akan sia-sia. Tidak ada yang bisa membodohi kaum-ku. Bahkan berbotol-botol parfum pun tidak akan menutupi inti aroma tubuhku. Dan Werewolf adalah pelacak terbaik di dunia.

"Mata hitammu sangat indah" lanjutnya

"Terimakasih" aku memaksakan sudut bibirku untuk melengkung keatas

"Kau kuliah?" tanyanya
Pertanyaan itu lagi, pertanyaan yang paling sering aku dengar dari Hoomin, yang akan segera diikuti dengan apa jurusanmu, dan apa kau sudah mempunyai pacar. Aku hanya bisa tersenyum tanpa menjawab pertanyaannya

"Hey ayolah, siapa tau kita satu Universitas" bodoh, mana mungkin kita satu Universitas, karena aku sudah lulus pertengahan tahun lalu. Aku meragukannya

"Maaf, bos akan memotong gajiku jika ketahuan mengobrol disaat jam kerja dengan pelanggan" Bohongku, yang sebenarnya tidak akan dilakukan oleh bosku, dia mungkin sama sekali tidak akan mempermasalahkan hal kecil seperti-mengobrol dengan pelanggan. Tapi itu cara yang tepat untuk mengusir pelanggan yang tengah menggoda

Aku sama sekali tidak tergoda hubungan apapun dengan Hoomin, itu hanya akan membuatku dalam masalah. Lagipula, Werewolf sudah ditakdirkan hidup berpasangan dengan belahan jiwa mereka. satu-satunya belahan jiwa. Aku menatap orang dibelakangnya "Berikutnya"

Saat seorang laki-laki lain berdiri didepanku, mengambil tempatnya di depan antrean dan mengangkat pandangannya ke menu yang tertempel dibelakangku, aku menahan diriku untuk tidak memutar bola mataku. Semua akan berjalan lebih cepat jika mereka mempelajari menu saat mengantre dan memutuskan apa yang mereka inginkan, sebelum berada di hadapanku. Ini berlaku untuk semua orang.

Café sibuk saat senja, saat matahari turun kebalik gunung yang bersalju. Memaksa para pemain ski turun dari lereng, dan berkerumun datang ke café sekedar mendapatkan minuman yang hangat untuk tubuh mereka. Keriuhan tawa dan suara mereka menenggelamkan lagu-lagu yang kami putar. Aku cukup merasa senang disini, karena aku tidak bisa merasakan emosi mereka yang menghantam diriku. Cukup merasa tenang karena aku tidak bisa merasakan ketakutan dan kerinduan terbesar mereka. satu-satunya emosi yang kurasakan adalah emosiku sendiri.

Gemerincing lonceng didepan pintu café berbunyi seperti yang terjadi ratusan kali hari ini. Kali ini hal itu menarik perhatianku, menarik perhatian setiap orang, seakan mereka menahan nafas bersamaan dalam satu detakan jantung.

Lelaki itu hampir memenuhi lebar pintu saat melewatinya. Tinggi, berkulit putih pucat dan...'tampan' adalah kata yang klise, tetapi sangat tepat untuknya. Jantungku berdetak hebat, dia...

Kang Daniel
Seorang Shifter
Pemimpin Dark Guardian

Sialan. Apa yang dilakukannya disini?

Belum genap setahun dia bergabung dengan klan kami, dengan kemampuannya bertarung, melacak, analisis yang hebat menjadikan ia-yang dipercaya Tetua-seorang pemimpin Dark Guardian. Tapi dengan kemampuanku, bahkan sebelum dia melangkah dari pintu masuk, seharusnya aku menyadari keberadaannya. Apa ini? Bahkan sekarang saat aku melihatnya, aku tidak bisa merasakan emosinya, apa dia memiliki kemampuan untuk menutupi emosinya? Ini buruk.

My Dark Guardian - OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang