My Dark Guardian - Ongniel

9. La Magic Pour de Vhai

Seongwoo tidak pernah tahu keheningan bisa begitu nyaring, bagaimana mungkin keheningan bisa merupakan hal lain selain kesunyian, keheningan yang tiba-tiba dirasakan terasa hampir memekakan telinga.
Seekor burung gagak berkoak dikejauhan dan lebih jauh lagi, terdengar lolongan seekor serigala.
Mereka berdiri didepan pintu gerbang yang terbuat dari besi tempa, sebuah pagar mengelilingi tempat persembunyian para Dark Guardian, sedikit percikan emosi menembus Seongwoo, emosi kewaspadaan para Dark Guardian. Terkadang Seongwoo bingung, mengapa tidak pernah ada seorang Hoomin pun menemukan tempat ini, curiga selapis sihir juga ikut melindungi mereka

Para tetua menyimpan banyak rahasia

Suara besi berderek bergesekan dengan besi yang lain, pintu gerbang mulai terbuka. Cahaya redup menerobos keluar melalui beberapa jendela di lantai atas dan mendarat diatas salju yang menciptakan ilusi kedamaian, sesuatu yang mungkin akan dilukiskan seorang seniman diatas kanvas.

"Kau tidak apa-apa?"

"Tidak" Seongwoo menyentuh pipi Daniel yang sedikit kasar karena tidak bercukur, membuatnya terlihat sedikit mengancam, dan kuat. Tapi tidak mengurangi aura keseksiannya "Jangan khawatir. Aku baik-baik saja"

Daniel menuntun Seongwoo menaiki tangga, berjalan ke dalam ruangan dimana para tetua tinggal, emosi berterbangan kearah Seongwoo, kuat, tapi lembut, hangat, dan menyambut.

"Selamat datang dirumah" Minhyun menyambut, dan segera melingkarkan lengannya pada Seongwoo. rasanya seperti kembang api yang menghiasi langit. Minhyun mengkhawatirkannya dan sekarang ketakutannya memudar, digantikan kelegaan dan kegembiraan.

Perasaan itu membuat Seongwoo tercekik emosinya sendiri. Karena ia sudah terbiasa hidup menyendiri, dan tak pernah berpikir mereka akan merindukan dan mengkhawatirkannya disini. Ia bahkan berpikir mereka akan senang orang aneh-yang membuat emosi mereka menjadi sesuatu yang tidak pribadi- tidak berada disini

"Giliranku" kata Jaehwan, lelaki berambut hitam-mate Minhyun- dengan pipi gembil serta senyum yang bisa menghangatkan semua orang. "Selamat datang Ong" Kegembirannya yang tulus menyapu Seongwoo

"Aku bukan orang yang suka memeluk" gumam Guanlin, "Tapi Jihoon dan aku senang kau kembali"
Seongwoo mengangguk mengerti akan sifat guanlin yang diluar tampak sedikit dingin, tapi jika kau mengenalnya maka kau bisa merasakan kelembutan di dalam hatinya.

"Para tetua akan bicara denganmu besok pagi, sekarang kau boleh istirahat" Minhyun mengintrupsi adegan selamat datang kembali seongwoo-karena ia tahu, Seongwoo butuh istirahat.

Seongwoo mengangguk, terlalu lemah untuk menolak. Perjalanan yang mereka tempuh untuk sampai disini sangat panjang. "Karena perasaanku tidak mengganggumu, aku akan tidur denganmu" kata Jihoon

"Dari dulu aku punya kamar sendiri kok" tolak halus Seongwoo

"Tau, tapi apa kau bisa tidur sendirian?"

Jawabannya adalah Seongwoo tidak bisa, tatapannya mengarah pada Daniel.

"Kau bisa naik terlebih dahulu dan beristirahatlah. Ada hal yang sedikit ingin kubicarakan kepada para Dark Guardian. Jika ada apa-apa, kau bisa memanggilku" Seongwoo mengaguk, dan naik menuju kamarnya. Saat menoleh kebelakang Daniel sudah dalam pembicaraan dengan para Dark Guardian, tidak diragukan, mereka sedang menyusun rencana terbaik untuk melindungi Seongwoo. Seongwoo bisa merasakan kemarahan dari yang lain juga keteguhan hati. Ia seperti naik roller-coaster emosi.
Mereka benar. Ia harus tidur kalau ia bisa, karena kalau tidak ia akan terhantam luapan emosi mereka.

Seongwoo melepaskan pakaiannya dan melangkah kearah pancuran dan menyambut air panas yang membasahi tubuhnya. Seongwoo mulai rileks dari ujung kepala sampai ujung kaki, membayangkan air terjun yang mengairi tubuhnya.
Membersihkan semua ketegengannya, seperti yang biasa ia lakukan.